risiko kewajiban reklamasi dan rehabilitasi tambang

60 pemeriksaan serta kegiatan eksplorasi sejenis, maka jumlah cadangan dan sumber daya Perseroan mungkin harus disesuaikan. Sementara analisis mutu batubara atas batubara yang dihasilkan dari tambang Perseroan telah mengindikasikan variasi yang signiikan, secara umum positif dari mutu yang diprediksi dalam Pernyataan Cadangan dan Sumber Daya JORC sebelumnya, tidak ada jaminan di masa yang akan datang bahwa batubara yang ditemukan kembali dalam pengujian laboratorium akan diperbanyak berdasarkan kondisi di lokasi atau dalam kegiatan operasi skala produksi. Apabila tingkat ketidakmurnian aktual lebih tinggi dari pada yang diharapkan atau apabila batubara yang ditambang memiliki mutu yang lebih rendah dari pada yang diharapkan, maka permintaan untuk, dan harga dari batubara Perseroan yang dapat direalisasikan dapat menurun. Juga, jumlah cadangan Perseroan telah ditentukan berdasarkan asumsi harga batubara dan biaya operasional di masa yang lampau dan yang diperkirakan. Sebagian dari cadangan Perseroan dapat menjadi tidak menguntungkan atau secara ekonomis terlalu mahal untuk dikembangkan apabila terdapat luktuasi harga pasar jangka panjang yang tidak mendukung untuk batubara, atau apabila terdapat kenaikan yang signiikan dalam kebutuhan biaya operasional dan belanja modal Perseroan. Kegiatan eksplorasi Perseroan mungkin tidak menghasilkan penemuan endapan batubara tambahan yang dapat ditambang secara menguntungkan. Produk batubara Perseroan mungkin tidak dapat tetap memenuhi spesiikasi mutu dalam perjanjian pemasokan batubara Perseroan. Setiap pengurangan yang signiikan dalam volume dan kadar dari cadangan dan sumber daya batubara yang Perseroan temukan kembali dari apa yang telah Perseroan perkirakan dapat memiliki dampak yang secara materiil merugikan terhadap usaha, kondisi keuangan, hasil kegiatan operasi dan prospek Perseroan.

27. risiko kewajiban reklamasi dan rehabilitasi tambang

Perseroan memiliki kewajiban reklamasi dan rehabilitasi tambang yang signiikan yang saat ini sedang berjalan yang biayanya dapat menimbulkan dampak yang secara materiil merugikan terhadap usaha, kondisi keuangan, hasil kegiatan operasi dan prospek Perseroan. Pemerintah membuat standar operasional, reklamasi dan penutupan untuk semua aspek tambang terbuka. Perseroan telah mengembangkan strategi reklamasi dan rehabilitasi tambang yang didasarkan atas sifat-sifat geologis tambang Perseroan. Endapan batubara dari permukakan tambang Perseroan memungkinkan Perseroan untuk menggunakan tanah pucuk dari pembukaan lahan dengan segera untuk merehabilitasi blok-blok yang sebelumnya telah ditambang. Perseroan menempatkan overburden dalam pembuangan limbah eksternal atau digali di luar tambang terbuka sebegitu Perseroan berkembang. Kegiatan reklamasi dan rehabilitasi langsung dicatat Perseroan sebagai biaya. Biaya tersebut meningkat sebegitu Perseroan bergerak ke lebih banyak wilayah untuk melakukan penambangan untuk meningkatkan produksi batubara Perseroan. Rehabilitasi dari wilayah yang direklamasi dilakukan oleh Perseroan. Berdasarkan PKP2B, Perseroan bertanggung jawab kepada Pemerintah atas reklamasi dan rehabilitasi dari seluruh wilayah yang sedang ditambang di dalam wilayah konsesi Perseroan. Tanggung jawab reklamasi dan rehabilitasi tambang Perseroan dapat berubah secara signiikan apabila biaya aktual Perseroan berbeda dari asumsi Perseroan atau apabila peraturan Pemerintah berubah. Setiap kenaikan yang tidak diperkirakan secara signiikan dalam biaya reklamasi dan rehabilitasi Perseroan dapat menimbulkan dampak yang secara materiil merugikan terhadap usaha, kondisi keuangan, hasil kegiatan operasi Perseroan dan prospek Perseroan. 28. risiko terkait ketentuan PKP2B bahwa semua kandungan batubara di wilayah konsesi Perseroan tetap milik Pemerintah Berdasarkan ketentuan PKP2B, semua endapan batubara di wilayah konsesi Perseroan tetap milik Pemerintah. Berdasarkan ketentuan PKP2B, Pemerintah tetap menguasai hak milik atas semua batubara di wilayah konsesi Perseroan sampai batubara tersebut diserahkan kepada para konsumen Perseroan, yang biasanya dianggap telah terjadi ketika batubara dipindahkan ke kapal pilihan atau moda angkutan pilihan lainnya dari konsumen. Selanjutnya, PKP2B dapat diakhiri oleh Pemerintah atau pemerintah daerah yang mengeluarkan, sesuai dengan keadaan, atas opsi mereka tanpa ganti rugi apabila Perseroan dinyatakan 61 pailit. Karena batubara yang Perseroan hasilkan dalam kegiatan operasi Perseroan merupakan milik Pemerintah, maka apabila Perseroan dinyatakan pailit, dilikuidasi atau ditutup, maka aset Perseroan mungkin tidak memadai untuk memenuhi klaim yang belum diselesaikan dari para kreditor Perseroan atau untuk membuat pembagian kepada para pemegang saham Perseroan. Selain itu, dengan berakhirnya PKP2B, maka semua properti Perseroan yang berada di wilayah konsesi harus ditawarkan untuk dijual kepada Pemerintah dengan biaya atau nilai pasar yang rendah. Setiap dari properti Perseroan yang digunakan untuk tujuan publik seperti jalan, terminal, lapangan terbang perintis, sekolah atau rumah sakit juga akan menjadi milik Pemerintah tanpa ganti rugi.

29. risiko luktuasi biaya angkutan pengiriman laut dan gangguan dalam angkutan