Area Konsesi PKP2B Perjanjian Kerjasama Pengusahaan dan Penambangan Batubara

115 g. Melanjutkan fokus pada keselamatan kerja, perlindungan atas lingkungan hidup, keunggulan kinerja dan hubungan dengan masyarakat Perseroan memiliki komitmen untuk mempertahankan standar internasional yang tinggi berkaitan dengan keselamatan kerja, perlindungan atas lingkungan hidup dan hubungan dengan masyarakat dalam setiap proyek Perseroan. Perseroan bertekad untuk melanjutkan mengabdikan sumber daya yang dimiliki untuk mempertahankan operasi Perseroan pada standar internasional yang tinggi, meminimalkan kecelakaan kerja akibat penambangan dan meningkatkan faktor keselamatan kerja juga meningkatkan kesempatan kerja bagi penduduk setempat. Perseroan mengoperasikan daerah penambangan seluas 21.630 hektar, dengan desa-desa yang berdekatan dengan area konsesi Perseroan. Untuk kelangsungan dan keberhasilan jangka panjang, Perseroan berkeyakinan pentingnya untuk menjalin hubungan yang erat dan memberikan manfaat bagi komunitas masyarakat setempat. Perseroan memiliki dan terus melanjutkan pembinaan jaringan komunitas lewat program-program pengembangan yang berfokus pada kesehatan, pendidikan dan bantuan teknis selain juga penciptaan usaha dan lapangan kerja untuk masyarakat, dimana Perseroan berkeyakinan bahwa usaha-usaha tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan untuk menciptakan stabilitas dan pengembangan bisnis dan operasinya.

6. Area Konsesi

Area konsesi Perseroan terletak di bagian utara lembah sungai Barito di Kecamatan Muara Laung dan Kecamatan Barito Tuhup Raya, Kabupaten Murung Raya, Propinsi Kalimantan Tengah, Indonesia dengan luas 21.630 hektar. Berikut adalah peta yang menggambarkan lokasi Blok Kohong dan Telakon di area konsesi Perseroan: 116

7. PKP2B Perjanjian Kerjasama Pengusahaan dan Penambangan Batubara

Dalam PKP2B dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 1999, Perseroan memiliki hak penambangan eksklusif di area konsesi. PKP2B menetapkan bahwa pekerjaan akan diselesaikan dalam beberapa tahap tertentu dan mempunyai jangka waktu maksimum untuk penyelesaian masing-masing tahap. Area konsesi awal yang diberikan dalam PKP2B biasanya relatif besar, tetapi sebagian area konsesi tersebut wajib dilepas untuk dikembalikan ke Pemerintah seiring dengan penyelesaian tahap penambangan atau apabila area tersebut tidak mengandung deposit batubara yang dipandang ekonomis. Berikut ini adalah penjelasan singkat untuk setiap tahap pengembangan menurut PKP2B: • Tahap Penyelidikan Umum Selama tahap penyelidikan umum, pemegang PKP2B diharuskan melaksanakan penyelidikan umum dalam wilayah kontraknya untuk mengetahui kemungkinan lokasi cadangan batubara secepat mungkin setelah penandatanganan PKP2B. Setiap penemuan cadangan batubara dengan skala signiikan harus diberitahukan kepada Pemerintah. Tahap penyelidikan umum berdasarkan PKP2B berakhir 12 bulan setelah tanggal PKP2B. Setelah itu area yang tidak teridentiikasi memiliki cadangan batubara yang dipandang ekonomis harus dikembalikan kepada Pemerintah. • Tahap eksplorasi Setelah Tahap Penyelidikan Umum, pemegang PKP2B diharuskan mengeksplorasi daerah dimana terdapat cadangan batubara yang dipandang ekonomis. Jangka waktu eksplorasi berdasarkan PKP2B berakhir 36 bulan setelah Tahap Penyelidikan Umum tetapi dapat diperpanjang hingga dua kali periode 12 bulan. Setelah tahap tersebut area tambahan yang tidak teridentiikasi memiliki cadangan batubara yang dipandang ekonomis harus dikembalikan kepada Pemerintah. • Tahap studi Kelayakan Setelah Tahap Eksplorasi, pemegang PKP2B diharuskan melaksanakan studi kelayakan terhadap wilayah kontrak yang tersisa. Tahap Studi Kelayakan dilakukan dalam periode 12 bulan. Pada akhir studi tersebut, pemegang PKP2B wajib menyerahkan laporan kepada Pemerintah tentang kelayakan ekonomis wilayah PKP2B tersebut. • Tahap Konstruksi Setelah memperoleh seluruh persetujuan dan izin yang diperlukan, Tahap Konstruksi dimulai dimana pemegang PKP2B wajib membangun infrastruktur dan fasilitas penambangan yang diperlukan agar proyek penambangan beroperasi. Pekerjaan konstruksi biasanya harus diselesaikan dalam waktu 36 bulan setelah akhir dari Tahap Studi Kelayakan. • Tahap operasi Setelah Tahap Konstruksi berakhir dan setelah memperoleh seluruh persetujuan dan izin yang diperlukan, Tahap Operasi dimulai. PKP2B berlaku efektif selama 30 tiga puluh tahun setelah memperoleh izin eksploitasi.Perpanjangan dimungkinkan dengan kesepakatan antara Pemerintah dan pemegang PKP2B. Berdasarkan isi PKP2B Perseroan deposit batubara tetap milik Pemerintah hingga dilakukan penambangannya. Berdasarkan PKP2B Perseroan , Pemerintah berhak menerima 13,5 dari seluruh batubara yang diproduksi dalam bentuk tunai, dimana batubara ditentukan nilainya menurut harga FOB atau harga pada titik pengiriman terakhir di area konsesi Perseroan. PKP2B menyatakan bahwa kepemilikan deposit batubara tetap merupakan milik Pemerintah hingga dilakukan penambangan batubara dan pengiriman kepada pelanggan dan oleh karenanya diatur pembagian terhadap hasil atau pendapatan dari batubara yang ditambang antara pemegang PKP2B dengan Pemerintah. Berdasarkan PKP2B generasi ketiga dan Peraturan Pemerintah yang diterbitkan pada bulan September 1996, Pemerintah berhak menerima 13,5 dari seluruh batubara yang diproduksi dalam bentuk tunai, dimana batubara ditentukan nilainya menurut harga FOB atau harga bongkar muat terakhir di area konsesi. 117

8. Kegiatan Penambangan Batubara