risiko terkait dengan perubahan cuaca risiko terkait sumber pendapatan tunggal dan kegiatan operasional yang terkonsentrasi
47 dengan tiga bulan tidak selalu terus-menerus, ketinggian permukaan sungai sering terlalu dangkal bagi
tongkang untuk mengangkut batubara. Keterbatasan angkutan Perseroan yang kedua adalah jembatan di atas Sungai Barito di Muara Teweh.
Sementara lebar antara tiang-tiang dalam sungai memadai untuk memungkinkan tongkang dengan bobot 4.000 ton untuk lewat, jembatan dapat menjadi penghalang apabila beberapa tongkang tiba di
jembatan pada waktu yang bersamaan dan harus antre sebelum tongkang-tongkang tersebut dapat melalui jembatan dengan menggunakan kapal tarik tambahan untuk mengendalikan jalur pelayaran.
Saat ini, terdapat beberapa kelompok batubara dan kelompok kehutanan yang memanfaatkan Sungai Barito ini di atas Jembatan Muara Teweh. Karena kapasitas dari kegiatan operasi kelompok-kelompok
tersebut meningkat, maka penggunaan jembatan tersebut dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk mengangkut batubara Perseroan sesuai dengan jadwal.
Selain perubahan iklim yang bersifat musiman, Perseroan juga harus menghadapi pola iklim seperti El Niño atau La Niña yang mempengaruhi mata rantai angkutan Perseroan. Di tahun lalu, tingkat permukaan
sungai yang rendah diperburuk oleh jangka waktu musim kemarau yang lebih panjang karena kurangnya curah hujan selama El Niño. Tahun ini, La Niña mengakibatkan curah hujan yang berlebih selama bulan
Juni. Kondisi cuaca yang tidak menentu Perseroan dapat menghambat kegiatan operasi penarikan truk Perseroan, yang dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk menyerahkan batubara dan
untuk memperoleh pasokan utama dan bahan pendukung yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan operasi Perseroan.
Selain itu, pihak berwenang setempat kadang-kadang dapat membangun atau memperbaiki infrastruktur atau melakukan tindakan lain yang membatasi kemampuan Perseroan untuk menggunakan Sungai
Barito. Misalnya, pada bulan Juli 2010, pihak berwenang setempat mengubah jembatan yang telah ada di Kelahian pada bagian yang lebih rendah dari Sungai Barito, dengan melarang tongkang besar lewat
dari jembatan tersebut. Akibatnya, Perseroan tidak dapat mengangkut batubara melalui titik ini pada Sungai Barito selama jangka waktu sepuluh hari.
Penundaan yang dihadapi Perseroan di Sungai Barito atau sebaliknya dalam mata rantai logistik batubara Perseroan dapat mengakibatkan klaim kelebihan berlabuh demurrage oleh pemilik kapal untuk
penundaan pemuatan. Selama enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010, Perseroan telah dikenakan biaya kelebihan waktu berlabuh sekitar 521.743 Dolar AS. sebagai akibat dari tertundanya
pengangkutan batubara Perseroan sepanjang Sungai Barito. Kemungkinan bahwa hal tersebut akan terulang kembali. Yang menyebabkan , Perseroan terlambat
untuk menyerahkan jumlah batubara yang bagi pemenuhan komitmen penyerahan batubara Perseroan. Ketidakmampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian dan permintaan
konsumen Perseroan di masa yang akan datang dapat mengakibatkan para konsumen dapat mengajukan klaim kepada Perseroan atau sebaliknya merusak hubungan Perseroan dengan para konsumennya,
yang dapat menimbulkan kerugian materiil terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil kegiatan operasi dan prospek Perseroan.