risiko kegagalan melaksanakan strategi usaha Perseroan atau mencapai tujuan Perseroan risiko kerugian inansial akibat litigasi yang dialami Perseroan

64

35. risiko kegagalan melaksanakan strategi usaha Perseroan atau mencapai tujuan Perseroan

Perseroan mungkin tidak dapat melaksanakan strategi usaha Perseroan atau mencapai tujuan Perseroan secara berhasil. Apakah Perseroan pada akhirnya melaksanakan rencana strategi usaha sebagaimana dijabarkan dalam Prospektus ini dan apakah Perseroan mencapai tujuan sebagaimana dijabarkan dalam Prospektus ini akan tergantung pada sejumlah faktor, termasuk tetapi tidak terbatas pada: ketersediaan dan biaya modal; harga batubara saat ini dan proyeksi harga batubara; pasar batubara; biaya dan ketersediaan layanan pengeboran, biaya dan ketersediaan peralatan berat, persediaan dan karyawan; keberhasilan atau kegagalan kegiatan dalam wilayah sejenis untuk lokasi di mana konsesi Perseroan berada; keberhasilan dalam memperoleh persetujuan, izin atau perizinan yang disyaratkan; keberhasilan dalam pembebasan lahan misalnya, untuk tujuan membangun solusi angkutan tambahan atau alternatif; dan perubahan dalam perkiraan biaya yang berkaitan dengan strategi Perseroan. Perseroan akan terus mengumpulkan informasi tentang proyek-proyek Perseroan, dan mungkin bahwa informasi tambahan akan menyebabkan Perseroan mengubah jadwal Perseroan atau menetapkan bahwa proyek sebaiknya tidak diteruskan sama sekali. Dengan demikian, rencana dan tujuan Perseroan dapat berubah dari yang telah dijabarkan dalam Prospektus ini.

36. risiko kerugian inansial akibat litigasi yang dialami Perseroan

Perseroan saat ini terlibat dalam litigasi yang dapat berakhir dengan kerugian inansial atau merugikan usaha Perseroan. Anak perusahaan-anak perusahaan Perseroan, yaitu AKT dan BMS, secara bersama-sama diancam klaim dari PT Asiamindo Nusa Mineral “Asiamindo” sebesar sekitar 25,1 juta Dolar A.S. dan Rp.11 miliar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan “PNJS” yang timbul dari dugaan pelanggaran kontrak yang timbul dari perselisihan atas pelaksanaan kontrak pemeliharaan yang berkaitan dengan peralatan tertentu. PNJS telah memanggil semua pihak untuk hadir dalam persidangan yang dijadwalkan pada tanggal 6 Juli 2010, 13 Juli 2010 dan 10 Agustus 2010. Dalam setiap kasus, salah seorang terdakwa, Peter Stregas, yang tidak lagi bekerja pada Perseroan dan yang keberadaannya tidak diketahui, gagal menghadap yang menyebabkan proses hukum harus ditangguhkan tanpa adanya isu substantif yang disidangkan. Pada tanggal 27 Agustus 2010, para pihak menolak saran PNJS untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui penyelesaian di luar pengadilan. Pada persidangan berikutnya, pada tanggal 28 September 2010, pembacaan klaim secara resmi telah dilangsungkan. AKT dan BMS telah mengajukan surat eksepsi, walaupun PNJS menyatakan bahwa masalah tersebut berada diluar yuridiksi PNJS, mengingat perjanjian yang dilakukan antara pihak yang bersengketa menyatakan bahwa segala sengketa yang terjadi harus diselesaikan melalui jalan mediasi atau arbitrase. PNJS telah memberikan kesempatan kepada Asiamindo untuk menanggapi surat eksepsi dari AKT dan BMS, yang mana pembacaannya akan dilakukan pada 7 Oktober 2010. Mengingat tingginya ketidakpastian atas proses litigasi, Perseroan tidak dapat memberikan jaminan bahwa hasil dari sengketa tersebut akan diselesaikan dengan cara yang menguntungkan bagi Perseroan. Hasil yang tidak baik akan memberikan dampak negatif terhadap kondisi keuangan, hasil kinerja operasional dan prospek usaha Perseroan.

B. risiko-risiko yang Berkaitan dengan Indonesia

Semua kegiatan operasi dan aset Perseroan berada di Indonesia. Oleh karena itu, kondisi politik, ekonomi dan sosial di Indonesia di masa yang akan datang serta tindakan dan kebijakan tertentu yang mungkin akan dimbil, atau yang lalai diambil atau diadopsi oleh Pemerintah, dapat menimbulkan dampak yang secara materiil merugikan kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil kegiatan operasi dan prospek Perseroan.