Latar Belakang InDUsTrI PerTAMBAngAn BATUBArA COKInG COAL

140

X. InDUsTrI PerTAMBAngAn BATUBArA COKInG COAL

Seluruh informasi pada bab ini diperoleh dari laporan independen yang disusun oleh perusahaan riset ekonomi independen global dalam bidang industri metal dan mineral, yaitu AME Mineral Economics Hong Kong Limited “AME”, yang telah disampaikan kepada Perseroan “Laporan AME”. AME menyusun laporan menggunakan data dan informasi yang diperoleh sendiri, laporan independen pihak ketiga dan data-data yang tersedia untuk publik dari organisasi-organisasi terkemuka dunia. Informasi yang terdapat dalam bagian ini berasal dari sumber resmi dari Pemerintah dan sumber tak resmi lainnya yang dapat dipercaya dan diandalkan. Namun demikian, AME tidak dapat memberikan kepastian atas keakurasian dan kelengkapan dari informasi tersebut karena informasi tersebut disampaikan dengan menggunakan sejumlah asumsi dan estimasi. Mengingat data ekonomi diambil dalam bentuk sampel atau menggunakan estimasi AME, maka setiap tabel dan angka yang terdapat dalam bagian ini disampaikan menggunakan suatu estimasi. Perkiraan dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan Laporan AME merupakan informasi yang tidak pasti karena suatu kejadian yang tidak dapat diprediksi termasuk namun tidak terbatas diantaranya kebijakan Pemerintah, dan kejadian lainnya yang dilakukan oleh individu, pihak ketiga dan kompetitor. Faktor tertentu yang dapat mengakibatkan perbedaan yang signiikan antara prediksi dan hasil sebenarnya antara lain, namun tidak terbatas pada, harga batubara, risiko-risiko yang berkaitan dengan industri pertambangan, risiko pendanaan, risiko tenaga kerja, ketidakpastian atas estimasi cadangan dan sumber daya mineral, risiko pasokan dan peralatan, risiko hukum dan permasalahan lingkungan. Investor harus memperhatikan bahwa tidak ada veriikasi independen telah dilakukan atas setiap fakta atau data statistik yang secara langsung maupun tindak langsung diperoleh dari sumber resmi Pemerintah ataupun sumber tidak resmi lain. Penjamin Pelaksana Emisi Efek maupun Agen Penjual Internasional tidak bertanggung jawab atas keakuratan informasi informasi yang tercantum dalam bab ini karena informasi tersebut tidak diveriikasi secara independen oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek maupun Agen Penjual Internasional dan sebaiknya tidak diandalkan sepenuhnya. Istilah-istilah yang digunakan dalam bab ini mungkin tidak konsisten dengan istilah yang digunakan dalam bab lain Prospektus ini.

1. Latar Belakang

Batubara merupakan sumber daya alam energi berkarbon yang banyak digunakan dan ditambang dengan metode pertambangan terbuka surface atau open-cut dan bawah tanah underground. Secara umum, industri batubara terbagi menjadi 2 dua segmen utama berdasarkan penggunaan dari batubara tersebut, yaitu coking coal dan thermal coal, yang merupakan bagian dari kategori batubara bituminus dan sub-bituminus. Pasar coking coal dan thermal coal relatif tidak memiliki keterkaitan yang signiikan antara satu dengan lainnya. Namun demikian, substitusi dapat terjadi antara penggunaan thermal coal jenis tertentu dan coking coal yang berkualitas lebih rendah. • Coking coal, yang juga biasa disebut sebagai batubara metalurgi, merupakan jenis batubara yang dapat digunakan untuk memproduksi kokas sebagai reduktor dalam produksi besi dan baja. coking coal digunakan untuk memproduksi metallurgical coke kokas metalurgi, yaitu bahan mentah yang penting dengan properti isik dan kimia yang unik untuk digunakan dalam berbagai aktivitas industri dasar seperti produksi pig iron dalam blast furnaces. Selain itu kokas juga digunakan dalam proses casting dan smelting berbagai logam. Para pelaku industri batubara secara umum membagi cooking coal menjadi 6 enam bagian berdasarkan karakteristik dari batubara tersebut kandungan abu, volatilitas dari material, kekuatan kokas dan luiditas, yaitu premium hard coking, standard hard coking, semi-hard coking, semi-soft coking, low-volatile Pulverized Coal Injection PCI dan high volatile PCI coal. 141 Pada umumnya, premium coking coal merupakan kandungan terbesar “base load” hard coking dalam campuran coking coal pada pabrik-pabrik baja besar, dengan bagian antara 15 dan 40 dari total campuran, atau sampai dengan 50 pada campuran merchant coke plant. coking coal dengan kualitas yang lebih rendah seperti semi-soft coking coal biasanya digunakan sebagai komponen campuran coking atau sebagai PCI coal. PCI coal secara umum dimasukkan ke dalam blast furnace untuk memperoleh karbon yang diperlukan dalam proses pembuatan besi dan terkadang dapat menggantikan hard coking coal. • Thermal coal, yang juga biasa disebut sebagai steaming coal, merupakan jenis batubara yang banyak digunakan dalam pembangkitan energi listrik. Selain itu, thermal coal juga dapat digunakan dalam proses direct heating, space and water heating, process heating dan produksi semen. Seluruh batubara hitam kecuali yang dikategorikan sebagai coking coal merupakan bagian dari thermal coal. Secara umum, seluruh jenis batubara dapat digunakan sebagai thermal coal, namun tidak semua batubara dapat digunakan untuk tujuan coking.

2. Metode Penambangan Batubara