Tinjauan Pasar Coking Coal

144 Pasar wilayah Atlantik ditandai dengan jumlah pelaku pasar yang lebih banyak. Pada umumnya, pasar di wilayah Atlantik memiliki tingkat kompetisi yang lebih tinggi dengan banyaknya pemasok yang berasal dari sejumlah negara eksportir seperti Rusia, Kanada, dan Amerika Serikat. Secara historis, pasokan pengapalan coking coal dikuasai oleh coking coal Australia. Pemasok internasional besar lainnya diantaranya adalah Rusia, Kanada, dan Amerika Serikat. Perkembangan pasokan pengapalan coking coal dari Kanada dan Amerika Serikat relatif tetap dibandingkan dengan ekspor dari Australia sejak tahun 1990an. Dalam jangka menengah sampai jangka panjang, Australia diharapkan untuk mempertahankan peran yang signiikan sebagai pemasok untuk perdagangan coking coal internasional, dengan pasokan coking coal tambahan dari Mongolia dan Mozambique. Pasokan dari Mongolia diperkirakan akan diserap oleh Cina, sedangkan pasokan dari Mozambique diperkirakan akan menjadi pemasok utama untuk India.

b. Tinjauan Pasar Coking Coal

Diyakini bahwa dalam jangka pendek pertumbuhan permintaan atas coking coal akan melebihi pertumbuhan persediaan. Walaupun terdapat ketidakpastian pada prospek pertumbuhan ekonomi global dalam jangka pendek dan volatilitas yang terjadi di pasar inansial akibat ketidakstabilan ekonomi di Eropa, ketatnya permintaan dan persediaan di pasar coking coal global dapat menyebabkan kenaikan harga pada akhir tahun 2010 dan 2011. Dalam jangka panjang, kenaikan harga diperkirakan akan melambat seiring dengan penanggulangan bottleneck di infrastruktur dan perolehan pasokan baru. Kenaikan harga dalam jangka pendek didorong oleh berbagai faktor sebagai berikut: • Pertumbuhan permintaan diharapkan tetap berada pada level yang solid di negara-negara seperti Cina dan India. Ekspektasi permintaan di negara-negara pembuat baja seperti Cina dan India akan memberikan tekanan pada pasokan ekspor coking coal. • Tingginya kompetisi coking coal dunia akan dialami dengan permintaan impor dari importir coking coal tradisional seperti Jepang, Amerika Utara dan beberapa negara Eropa. • Produksi domestic coking coal di Cina dan India diperkirakan tidak dapat mencukupi permintaan domestik, khususnya untuk hard coking coal yang berkualitas tinggi. • Keterbatasan pada infrastruktur transportasi kereta dan pelabuhan dapat menyebabkan bottleneck pada ekspor coking coal, khususnya pada negara-negara eksportir seperti Australia, Rusia, Mongolia dan Mozambique, sehingga dapat menghambat para produsen coking coal untuk meningkatkan produksi guna mencukupi permintaan yang terus meningkat. • Intervensi Pemerintah pada negara-negara seperti Rusia, Indonesia dan Mongolia dapat memperlambat tingkat pertumbuhan pasokan. Penerapan kebijakan seperti izin penambangan yang dihentikan sementara, inspeksi terhadap keselamatan dan pembatasan ekspor diperkirakan dapat mengganggu pertumbuhan persediaan untuk jangka pendek. • Akses terhadap pembiayaan terkait pengembangan infrastruktur baru merupakan tantangan yang cukup serius. Hal tersebut terjadi akibat biaya pengembangan proyek yang tinggi dan berubahnya iklim keuangan – Pemerintah telah mengubah kebijakan iskal akibat meningkatnya hutang luar negeri setelah krisis keuangan global. • Tingginya permintaan dan kondisi pasokan pada pasar coking coal secara global, khususnya untuk hard coking coal, dapat dilihat dengan meningkatnya harga batubara tersebut. Harga referensi kontrak untuk premium hard coking coal Australia untuk kuartal pertama tahun buku Jepang 2010 meningkat sebesar 55 secara tahunan dari harga kontrak tahunan di tahun 2009 USD129 per ton FOB, meningkat menjadi USD200 per ton FOB. Harga referensi kontrak untuk kuartal selanjutnya meningkat 12,5 menjadi USD225 per ton FOB. Harga spot premium hard coking coal Australia mencapai USD248 per ton FOB pada bulan Mei 2010, atau meningkat sebesar 136 dari harga rata-rata spot pada bulan Mei 2009 USD105 per ton FOB. • Kuartal ketiga 2010 menunjukkan penurunan dari harga spot dan harga kontrak per-kuartal. Harga referensi kontrak untuk premium hard coking coal pada kuartal keempat 2010 adalah USD209 per ton FOB, turun sekitar 7 dari kuartal sebelumnya. Harga spot juga turun pada bulan Juli dan Agustus 2010. Harga rata-rata spot untuk premium hard coking coal Australia adalah sekitar USD203 per ton FOB pada bulan Juli. Harga spot kembali normal pada akhir bulan Agustus dengan nilai USD218 per ton FOB dan rata-rata harga pada bulan September adalah US217 per ton FOB.. 145

c. Permintaan Coking Coal Pendorong Permintaan Coking Coal