136
33. Asuransi
Perseroan memiliki asuransi sebagai berikut: •
asuransi all risk untuk alat berat termasuk untuk kehilangan, rusak, gangguan yang disebabkan oleh kebakaran, perselisihan perburuhan, perang, catastrophe, gempa bumi, tsunami dan bencana alam
lainnya; •
asuransi property all risk, kerusakan mesin-mesin dan gangguan usaha; •
asuransi kendaraan untuk kendaraan yang disewakan atau dimiliki oleh Perseroan; •
asuransi atas tanggung jawab operator terminal yang termasuk operator terminal, stevedores dan wharingers coverage dan charterers liability coverage.
Kebijakan asuransi Perseroan tidak mencakup kerusakan akibat perang, teroris dan customary exclusion lainnya. Dalam perjanjian dengan kontraktor Perseroan, kontraktor bertanggung jawab untuk para
karyawan mereka dan karyawan mereka harus dilindungi dengan asuransi yang tepat. Berikut adalah asuransi yang dimiliki oleh Perseroan:
no nama
nama Jenis
obyek Masa
nilai Penanggung
Tertanggung nomor Polis
Asuransi Asuransi
Berlaku Pertanggungan
1 PT Asuransi Sinar Mas
PT Bank CIMB 3067CVHE999.
Heavy Heavy
18 Oktober Rp.31.695.000.000,-
Niaga, Tbk QQ M94-KBRU092010 Equipment
Equipment 2010 sd USD 94.820.128,59
PT Asmin Koalindo Cover Note
18 Oktober Tuhup danatau
2011 PT Borneo Mining
Services 2
PT Asuransi Astra Buana PT Borneo Mining
HEQU05TO70-1001 Heavy Heavy
2 Februari Rp27.540.000.000
Services Equipment
equipment 2010 sd
2 Februari 2011
3 PT Asuransi Mitra Maparya PT Dipo Star
0406021000059 Kendaraan Kendaraan 4 Juni 2010
1 4 Juni 2010 – 4 Finance QQ
Bermotor bermotor
sd 4 Juni 2013 Juni 2011 =
PT Borneo Mining Rp283.000.000 x 20 Unit
Services = Rp5.660.000.000
2 4 Juni 2011 – 4 Juni 2012 = Rp226.400.000 x
20 Unit = Rp4.528.000.000 3 4 Juni 2012 – 4 Juni
2013 = Rp198.100.000 x 20 Unit = Rp3.962.000.000
4 PT Asuransi Sinar Mas
PT Borneo Mining 02.052.2010.16797 Kendaraan Kendaraan 12 April 2010
Rp16.620.000.000 Services QQ
Bermotor Bermotor
sd 25 Juni 2011 Gabungan PT Dipo Star Finance
5 PT Asuransi Wahana Tata
PT Mandiri 031.1050.302.2010. Heavy
Heavy 16 Februari
Rp794.000.000 x 20 Unit Finance Indonesia
000035.00sd031. Equipment
equipment 2010 sd 16
Cabang Banjarmasin 1050.302.2010. Special Risk
Februari 2011 QQ PT Borneo Mining 000053.00
Policy Services
6 PT Asuransi Wahana Tata
PT Mandiri Finance 031.1050.302.2009. Heavy
Heavy 28 November
Rp 794.000.000 x 20 Unit Indonesia
000071.00sd Equipment
Equipment 2009 sd 28 Cabang Banjarmasin 031.1050.302.2009. Special Risk
November 2010 QQ PT Borneo Mining 000087.00 dan
Policy Services
031.1050.302.2009. 000089.00 sd
031.1050.302.2009. 000091.00
7 PT Asuransi Raksa
PT Surya Artha 01-HVC-00105-000- Heavy
3 Unit 20 Mei sd
USD822.800 Pratikara
Nusantara Finance 06-2010
Equipment Komatsu
20 Mei 2011 QQ PT Borneo Lumbung
Excavator Energi
dan 1 unit Komatsu
Bulldozer dalam proses perpanjangan dan penyesuaian dengan kondisi aset Perseroan terakhir
34. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan mempunyai transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi piutang dari pihak yang memiliki hubungan istimewa,
pinjaman kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa, pinjaman dari pihak yang memiliki hubungan istimewa, hutang kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa, beban bunga, beban bunga yang
dikapitalisasi ke biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan dan penjualan aset tetap.
137 Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya adalah:
Piutang dari pihak yang memiliki hubungan istimewa
Keterangan 30 Juni
31 Desember 2010
2009 2008
2007
REM 4.653
- -
- PT Borneo Ekanada
- -
14.829 -
PT Borneo Landak Bauksit -
- 465
- PT Bintang Nikel Celebes
- -
37.937 -
RCA -
- 143
12
Jumlah 4.653
- 53.374
12 Persentase terhadap jumlah aset
0,1 -
2 0,3
Piutang dari pihak yang memiliki hubungan istimewa merupakan uang muka yang diberikan oleh Perseroan untuk membayar beban yang terjadi pada pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Pinjaman kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa
Keterangan 30 Juni
31 Desember 2010
2009 2008
2007
PT Mahakam Pertambangan USD1.276.000 11.598
12.003 13.982
-
Jumlah 11.598
12.003 13.982
- Persentase terhadap jumlah aset
0,2 0,3
1 -
Pinjaman kepada PT Mahakam Pertambangan “PTMP” adalah berdasarkan perjanjian pinjaman tertanggal 2 Januari 2006 antara PTMP dan AKT. Berdasarkan perjanjian tersebut AKT memberikan
fasilitas pinjaman tanpa jaminan sebesar USD5.000.000 tanpa bunga. Tanggal jatuh tempo pinjaman diperpanjang hingga 2 Januari 2012 berdasarkan surat amandemen terakhir.
Pinjaman dari pihak yang memiliki hubungan istimewa
Keterangan 30 Juni
31 Desember 2010
2009 2008
2007
Transasia Mineral Ltd. -
- 194.820
- Bondline Ltd.
- -
63.739 -
RCA -
33.732 25.907
- MKA
- -
13.812 -
Tarnmere Pte. Ltd. -
897.639 962.257
1.009 REM
1.215.088 286.927
179.623 6.182
Jumlah 1.215.088
1.218.298 1.440.158
7.191 Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
- -
298.278 -
Bagian jangka panjang 1.215.088
1.218.298 1.141.880
7.191 Persentase terhadap jumlah kewajiban
25 28
68 100
Pinjaman dari PT Transasia Mineral Ltd “Transasia” merupakan pinjaman tanpa jaminan, tanpa bunga dan dapat dibayarkan sewaktu-waktu yang diberikan oleh Transasia kepada AKT berdasarkan Payment
and Acknowledgement Agreement and a Cost Recovery Agreement tertanggal 4 Februari dan 4 April 2005. Pinjaman dari Bondline Ltd “Bondline” merupakan pinjaman yang diberikan Bondline kepada AKT
berdasarkan perjanjian pinjaman tertanggal 13 Desember 2005. Berdasarkan perjanjian tersebut, Bondline memberikan fasilitas pinjaman tanpa jaminan sebesar USD5.000.000 dengan tingkat bunga 12 per
tahun dan jatuh tempo dalam waktu 360 hari sejak tanggal perjanjian. Berdasarkan perjanjian antara RCA, Transasia dan Bondline tertanggal 3 Oktober 2007, pinjaman tersebut diubah menjadi pinjaman
tanpa bunga yang berlaku efektif sejak tanggal perjanjian tersebut. Berdasarkan perjanjian pelunasan tertanggal 20 Desember 2009, Transasia dan Bondline bersepakat untuk memindahkan saldo pinjaman
yang masih terhutang kepada Perseroan.
138 Pinjaman dari RCA merupakan pinjaman yang diterima AKT dari RCA berdasarkan perjanjian pinjaman
tertanggal 28 November 2007 dengan tingkat bunga 12 dan jatuh tempo dalam waktu dua tahun semenjak penarikan pertama dari pinjaman tersebut. Berdasarkan surat addendum tertanggal 2 Januari
2009, RCA memberikan fasilitas pinjaman hingga USD15.000.000 atau lebih jika diperlukan oleh AKT untuk mengembangkan proyek Tuhup dengan tingkat bunga 10 per tahun dan jatuh tempo dalam waktu
tiga tahun sejak tanggal perjanjian. Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan CIMB Niaga, RCA sepakat untuk menghentikan pembebanan bunga dan memperpanjang tanggal jatuh tempo pinjaman hingga
pinjaman yang diberikan oleh CIMB Niaga kepada AKT dibayar secara penuh. Berdasarkan perjanjian pelunasan tertanggal 20 Desember 2009, Perusahaan mengambilalih pinjaman tersebut dari AKT. Pada
2 Januari 2010, RCA mengalihkan sisa piutangnya ke REM. Pada 15 Oktober 2008, BMS mengadakan perjanjian pinjaman dengan Tarnmere Pte. Ltd. “Tarnmere”.
Berdasarkan perjanjian ini, Tarnmere memberikan fasilitas pinjaman tanpa jaminan sebesar USD50.000.000 dengan tingkat bunga 18 per tahun dan jatuh tempo dalam waktu 36 bulan sejak
penarikan pertama pinjaman tersebut. Berdasarkan surat amandemen 1 tertanggal 2 Januari 2009, tingkat bunga berubah menjadi 10 per tahun. Pada tanggal 23 Desember 2009, BMS, Perusahaan dan
Tarnmere menandatangani perjanjian pelunasan dimana Tarnmere sepakat untuk mengalihkan bagian dari pinjaman tersebut kepada Perseroan.
Pada 1 Oktober 2007, Perseroan mengadakan perjanjian pinjaman dengan Tarnmere. Berdasarkan perjanjian ini, Tarnmere memberikan fasilitas pinjaman tanpa jaminan sebesar USD75.000.000 dengan
tingkat bunga 18 per tahun yang berlaku semenjak dimulainya periode komersial proyek tuhup dan akan jatuh tempo dalam waktu 36 bulan semenjak tanggal penarikan pertama pinjaman tersebut.
Berdasarkan surat amandemen 1 tertanggal 2 Januari 2009, tingkat bunga berubah menjadi 10 per tahun. Berdasarkan surat amandemen 2 tertanggal 23 Desember 2009, Rp 100.000 dari saldo pinjaman
yang terhutang oleh Perseroan dialihkan ke REM. Pada tanggal yang sama, pemegang saham Perseroan sepakat untuk mengkonversikan jumlah tersebut menjadi ekuitas. Berdasarkan surat amandemen 3
tertanggal 2 Januari 2010, semua saldo terhutang dari pinjaman ini dialihkan kepada REM. Pinjaman dari MKA merupakan pinjaman tanpa bunga yang diberikan MKA kepada Perseroan untuk
tujuan modal kerja. Pinjaman tersebut dapat dibayarkan sewaktu-waktu. Pada tanggal 2 Januari 2010, MKA mengalihkan sisa pinjaman dari Perseroan kepada REM.
Pinjaman dari REM merupakan pinjaman tanpa jaminan dan dapat dibayarkan sewaktu-waktu. Pinjaman dari REM merupakan pinjaman yang dialihkan dari RCA, Tarnmere dan MKA. Pada 29 Juni 2010, REM
setuju untuk menghapus biaya bunga yang timbul dari pengalihan pinjaman dari RCA, Tarnmere dan MKA, yang terhutang oleh Perseroan kepada REM untuk periode 1 Januari 2010 sampai dengan 30 Juni 2010.
Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan CIMB Niaga dan RZB Bank, seperti yang dijelaskan di Catatan 19a, Perseroan tidak diperbolehkan untuk membayar pinjamannya kepada pihak ailiasi hingga fasilitas
pinjaman dari CIMB Niaga dan RZB Bank kepada AKT dan BMS dibayarkan secara penuh.
Hutang kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa
Keterangan 30 Juni
31 Desember 2010
2009 2008
2007
PT Renaissance Capital Indonesia -
646 11.326
- Persentase terhadap jumlah kewajiban
- -
1 -
Beban bunga
Keterangan 30 Juni
31 Desember 2010
2009 2008
2007
Tarnmere Pte. Ltd. -
58.931 23.442
- REM
8.093 -
-
Jumlah 8.093
58.931 23.442
- Persentase terhadap jumlah beban bunga
5 47
100 -
139
Beban bunga yang dikapitalisasi ke biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan
Keterangan 30 Juni
31 Desember 2010
2009 2008
2007
PT Renaissance Capital Indonesia -
1.782 -
- Persentase terhadap biaya eksplorasi dan
pengembangan yang ditangguhkan -
0,2 -
-
Penjualan aset tetap
Keterangan 30 Juni
31 Desember 2010
2009 2008
2007
PT Eka Tambang Utama 2.288
- -
- Persentase terhadap nilai aset tetap
0,3 -
- -
Kebijakan Perseroan terkait penetapan harga untuk transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
a. Uang muka operasi diberikan pada harga perolehan tanpa bunga dan tanpa tanggal jatuh tempo. b. Pinjaman kepada PTMP merupakan pinjaman tanpa bunga.
c. Pinjaman dari pihak yang memiliki hubungan istimewa dikenakan tingkat bunga antara 10 hingga 18 per tahun.
d. Penjualan aset tetap pada harga perolehan.
nama para Pihak yang Hubungan dengan pihak
Jenis Jangka Waktu
syarat dan memiliki hubungan istimewa
yang memiliki hubungan Transaksi
Transaksi Kondisi
istimewa Transaksi
REM Pemegang saham
Uang muka -
operasi dan pinjaman
Dilakukan MKA
Pemegang saham Pinjaman
Berakhir tahun dengan tingkat
2009 bunga dan syarat-
PT Borneo Landak Bauksit Ailiasi
Uang muka Berakhir tahun
syarat normal 2008
sebagaimana PT Borneo Ekananda
Ailiasi Uang muka
Berakhir tahun dilakukan dengan
2008 pihak ketiga
RCA Ailiasi
Uang muka Berakhir tahun
operasi dan 2009
pinjaman PT Eka Tambang Utama
Ailiasi Penjualan
- aset tetap
PT Mahakam Pertambangan Ailiasi
Pinjaman -
PT Bintang Nikel Celebes Ailiasi
Uang muka Berakhir tahun
2009 Tarnmere Pte. Ltd.
Ailiasi Pinjaman
Berakhir tahun 2009
Transasia Mineral Ltd. dan Bondline Ltd. tidak lagi menjadi pihak yang memiliki hubungan istimewa sejak Perseroan mengakuisisi AKT pada tanggal 22 Desember 2009.
Seluruh transaksiperjanjian dengan pihak istimewa telah diungkapkan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan.
140
X. InDUsTrI PerTAMBAngAn BATUBArA COKInG COAL
Seluruh informasi pada bab ini diperoleh dari laporan independen yang disusun oleh perusahaan riset ekonomi independen global dalam bidang industri metal dan mineral, yaitu AME Mineral Economics
Hong Kong Limited “AME”, yang telah disampaikan kepada Perseroan “Laporan AME”. AME menyusun laporan menggunakan data dan informasi yang diperoleh sendiri, laporan independen
pihak ketiga dan data-data yang tersedia untuk publik dari organisasi-organisasi terkemuka dunia. Informasi yang terdapat dalam bagian ini berasal dari sumber resmi dari Pemerintah dan sumber tak resmi
lainnya yang dapat dipercaya dan diandalkan. Namun demikian, AME tidak dapat memberikan kepastian atas keakurasian dan kelengkapan dari informasi tersebut karena informasi tersebut disampaikan dengan
menggunakan sejumlah asumsi dan estimasi. Mengingat data ekonomi diambil dalam bentuk sampel atau menggunakan estimasi AME, maka setiap tabel dan angka yang terdapat dalam bagian ini disampaikan
menggunakan suatu estimasi. Perkiraan dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan Laporan AME merupakan informasi yang
tidak pasti karena suatu kejadian yang tidak dapat diprediksi termasuk namun tidak terbatas diantaranya kebijakan Pemerintah, dan kejadian lainnya yang dilakukan oleh individu, pihak ketiga dan kompetitor.
Faktor tertentu yang dapat mengakibatkan perbedaan yang signiikan antara prediksi dan hasil sebenarnya antara lain, namun tidak terbatas pada, harga batubara, risiko-risiko yang berkaitan dengan industri
pertambangan, risiko pendanaan, risiko tenaga kerja, ketidakpastian atas estimasi cadangan dan sumber daya mineral, risiko pasokan dan peralatan, risiko hukum dan permasalahan lingkungan.
Investor harus memperhatikan bahwa tidak ada veriikasi independen telah dilakukan atas setiap fakta atau data statistik yang secara langsung maupun tindak langsung diperoleh dari sumber resmi Pemerintah
ataupun sumber tidak resmi lain. Penjamin Pelaksana Emisi Efek maupun Agen Penjual Internasional tidak bertanggung jawab atas
keakuratan informasi informasi yang tercantum dalam bab ini karena informasi tersebut tidak diveriikasi secara independen oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek maupun Agen Penjual Internasional dan
sebaiknya tidak diandalkan sepenuhnya. Istilah-istilah yang digunakan dalam bab ini mungkin tidak konsisten dengan istilah yang digunakan
dalam bab lain Prospektus ini.
1. Latar Belakang
Batubara merupakan sumber daya alam energi berkarbon yang banyak digunakan dan ditambang dengan metode pertambangan terbuka surface atau open-cut dan bawah tanah underground. Secara
umum, industri batubara terbagi menjadi 2 dua segmen utama berdasarkan penggunaan dari batubara tersebut, yaitu coking coal dan thermal coal, yang merupakan bagian dari kategori batubara bituminus
dan sub-bituminus. Pasar coking coal dan thermal coal relatif tidak memiliki keterkaitan yang signiikan antara satu dengan lainnya. Namun demikian, substitusi dapat terjadi antara penggunaan thermal coal
jenis tertentu dan coking coal yang berkualitas lebih rendah. •
Coking coal, yang juga biasa disebut sebagai batubara metalurgi, merupakan jenis batubara yang dapat digunakan untuk memproduksi kokas sebagai reduktor dalam produksi besi dan baja. coking
coal digunakan untuk memproduksi metallurgical coke kokas metalurgi, yaitu bahan mentah yang penting dengan properti isik dan kimia yang unik untuk digunakan dalam berbagai aktivitas industri
dasar seperti produksi pig iron dalam blast furnaces. Selain itu kokas juga digunakan dalam proses casting dan smelting berbagai logam. Para pelaku industri batubara secara umum membagi cooking
coal menjadi 6 enam bagian berdasarkan karakteristik dari batubara tersebut kandungan abu, volatilitas dari material, kekuatan kokas dan luiditas, yaitu premium hard coking, standard hard
coking, semi-hard coking, semi-soft coking, low-volatile Pulverized Coal Injection PCI dan high volatile PCI coal.