Pasar Coking Coal Karakteristik Pasar Batubara

143 • Abu: Kandungan abu pada batubara merupakan residu anorganik yang tersisa setelah batubara dibakar. Abu adalah materi yang tidak mudah terbakar and bias menyebabkan masalah pembuangannya. Abu juga dapat menyebabkan korosi dan abrasi ketel uap dan kerak pada perapian. • Volatile Matter: Persentase komponen batubara utamanya merupakan senyawa organik dan kotoran mineral, tidak termasuk kelembaban inheren kering. • nilai Pemuaian Batubara Crucible swelling number atau “Csn” atau Free swelling Index: Tingkat muai bebas dari 1 gram sampel bataubara yang telah digerus yang dipanaskan dalam suhu tinggi 800°C dalam specialised silica crucible. Nilai pemuaian yang tinggi antara 1-9 memiliki karakteristik properti pemuaian dan caking yang kuat dari suatu batubara yang diperlukan dalam pembuatan kokas. • gieseler Maximum Fluidity: merupakan tingkat luiditas dari batubara selama proses karbonisasi, dimana batubara berubah bentuk dari solid menjadi bentuk luid plastis, dan kemudian berubah bentuk menjadi fused porous solid “coke” pada saat pendinginan. Tingkat luiditas yang tinggi sangat berguna dalam proses pembuatan kokas. • Coke Strength after Reaction “CSR”: Pengujian yang mengukur kekuatan relatif batubara yang terletak di tengah blast furnace. Untuk hard coking coal berkualitas, nilai CSR sekurang-kurangnya 55 sebelum reaksi terjadi. • Mean Maximum Relectance: Tingkat releksi dari vitrinit digunakan sebagai indeks dalam penentuan peringkat batubara. Vitrinit merupakan komponen utama dari batubara yang memiliki ciri yang terang, mengkilat, yang berasal dari batang tumbuhan. Vitrinit merupakan tipe dari maceral, yang merupakan unit organik yang membentuk masa batubara. Pada umumnya, vitrinit pada batuabara dengan peringkat bituminus memiliki warna gradasi antara oranye dan merah apabila dilalui cahaya dan masih memiliki struktur botanis. Pada umumnya, batubara berperingkat tinggi memiliki vitrinite macerals yang lebih relektif. Hard coking coal dan semi-hard coking coal merupakan batubara berperingkat tinggi, sedangkan semi-soft coking coal berperingkat rendah–sedang. Coking coal pada umumnya memiliki Mean Maximum Relectance yang lebih tinggi dari 0,7 .

5. Karakteristik Pasar Batubara

a. Pasar Coking Coal

Pada umumnya, pasar ekspor coking coal terkonsentrasi pada wilayah Asia Pasiik dan Atlantik. Negara- negara pengekspor di wilayah Atlantik Polandia, Rusia, Kanada, Amerika Serikat dan Afrika Selatan memfokuskan penjualannya pada wilayahnya tersebut, sedangkan negara-negara seperti Australia, Indonesia, Selandia Baru, Mongolia dan Cina melakukan perdagangan terutama pada wilayah Asia Pasiik. Perdagangan antar wilayah yang terjadi lebih banyak disebabkan oleh pertimbangan kualitas atau pertimbangan biaya pengangkutan di laut dan perbedaan harga ekspor pada pasar non tradisional. Mengingat biaya produksi dan pengangkutan yang relatif lebih tinggi, para pemasok yang berasal dari Kanada dan Amerika Serikat diuntungkan dengan kenaikan harga coking coal yang terjadi akhir-akhir ini sehingga memberikan insentif kepada negara-negara tersebut untuk mengekspor ke wilayah Asia Utara. Pasar Asia Pasiik ditandai oleh kurangnya sumber daya alam pada negara-negara dengan daya konsumsi yang tinggi, khususnya di wilayah Asia Utara yaitu Jepang dan Korea Selatan. Negara-negara pembuat baja seperti Jepang dan Korea Selatan memiliki ketergantungan yang tinggi atas impor bahan mentah bijih besi dan coking coal dan bahan bakar seperti thermal coal dan LNG. Sampai dengan kemunculan Cina sebagai net importir coking coal pada tahun 2009, Jepang dan Korea Selatan merupakan tujuan utama ekspor coking coal di wilayah tersebut. Kelangkaan sumber daya coking coal terjadi di negara-negara Asia seperti India dan Taiwan, dimana produksi baja mentah diharapkan untuk tumbuh pada tingkat yang relatif tinggi dalam jangka pendek dan menengah. India dan Taiwan saat ini dalam proses meningkatkan kapasitas produksi bajanya. India akan menjalankan National Steel Policy Kebijakan Nasional Baja dan juga China Steel Corporation, produsen baja terkemuka Taiwan sedang menambah kapasitas produksi bajanya di Proyek Dragon Steel. 144 Pasar wilayah Atlantik ditandai dengan jumlah pelaku pasar yang lebih banyak. Pada umumnya, pasar di wilayah Atlantik memiliki tingkat kompetisi yang lebih tinggi dengan banyaknya pemasok yang berasal dari sejumlah negara eksportir seperti Rusia, Kanada, dan Amerika Serikat. Secara historis, pasokan pengapalan coking coal dikuasai oleh coking coal Australia. Pemasok internasional besar lainnya diantaranya adalah Rusia, Kanada, dan Amerika Serikat. Perkembangan pasokan pengapalan coking coal dari Kanada dan Amerika Serikat relatif tetap dibandingkan dengan ekspor dari Australia sejak tahun 1990an. Dalam jangka menengah sampai jangka panjang, Australia diharapkan untuk mempertahankan peran yang signiikan sebagai pemasok untuk perdagangan coking coal internasional, dengan pasokan coking coal tambahan dari Mongolia dan Mozambique. Pasokan dari Mongolia diperkirakan akan diserap oleh Cina, sedangkan pasokan dari Mozambique diperkirakan akan menjadi pemasok utama untuk India.

b. Tinjauan Pasar Coking Coal