risiko tingginya hutang Perseroan serta pembatasannya

54

16. risiko tingginya hutang Perseroan serta pembatasannya

Utang Perseroan dapat menimbulkan dampak yang secara materiil merugikan terhadap usaha, kondisi keuangan, hasil kegiatan operasi dan prospek Perseroan. [untuk mencakup pembatasan khusus sebagaimana tertuang dalam janji utang apabila ada masih berlaku sebelum pencanangan] Terhitung sejak tanggal 30 Juni 2010, keseluruhan utang Perseroan sebesar Rp.4.923,9 miliar 542,1 juta Dolar A.S.. Selain itu, perjanjian pembiayaan Perseroan memungkinkan Perseroan untuk membuat utang tambahan, dengan tunduk kepada pembatasan tertentu. Tingkat dana penumpu dapat memiliki akibat yang penting bagi Investor, termasuk yang berikut: • Perseroan mungkin harus menyisihkan bagian yang substansial dari arus kas Perseroan dari kegiatan operasi untuk pembayaran utang yang diperlukan, dengan demikian, mengurangi ketersediaan arus kas untuk modal kerja, belanja modal dan kegiatan perusahaan lainnya; • janji-janji yang berkaitan dengan utang Perseroan dapat membatasi kemampuan untuk memperoleh pembiayaan tambahan untuk modal kerja, belanja modal dan kegitan perusahaan umum lainnya; • janji-janji yang berkaitan dengan utang Perseroan dapat membatasi leksibilitas Perseroan dalam perencanaan atau dalam merespons, perubahan-perubahan dalam usaha dan industri pertambangan batubara Perseroan Perseroan; • Perseroan mungkin tidak dapat memperoleh pendanaan untuk pengambilalihan usaha dan proyek baru; • Perseroan mungkin lebih rentan dari pada para pesaing Perseroan terhadap dampak dari kelesuan ekonomi dan perkembangan yang merugikan dalam usaha Perseroan; • Perseroan mungkin ditempatkan pada kesulitan yang tidak kompetitif terhadap setiap pesaing yang kurang dana penumpu; • Perseroan mungkin dikenakan pembatasan atas pembayaran dividen, yang dapat mempengaruhi likuiditas Perseroan dan kemampuan Perseroan untuk membayar dividen”; dan • usaha Perseroan tidak dapat menghasilkan tunai dalam jumlah yang memadai untuk memungkinkan Perseroan untuk membayar bunga utang Perseroan atau mendanai kebutuhan likuiditas Perseroan lainnya. Terjadinya hal-hal tersebut di atas dapat menimbulkan dampak yang secara materiil merugikan kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil kegiatan operasi dan prospek Perseroan. Selain itu, untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang, Perseroan dapat dengan terpaksa k menambah utang untuk melakukan investasi dan pembayaran tertentu serta membebani atau menjual aset. Selain itu, jika Perseroan wanpretasi terhadap janji-janji keuangan yang tertuang dalam perjanjian yang berkaitan dengan utang Perseroan di masa yang akan datang dapat terjadi jika Perseroan tidak dapat melaksanakan kegiatan operasi Perseroan serta tidak memenuhi rencana-rencana Perseroan. Wanprestasi berdasarkan satu instrumen utang juga dapat memicu lintas wanprestasi berdasarkan instrumen utang Perseroan lainnya. Peristiwa wanprestasi berdasarkan setiap instrumen utang, apabila tidak diperbaiki atau dilepaskan, dapat menimbulkan dampak yang merugikan terhadap Perseroan. Setiap utang baru yang Perseroan timbulkan di masa yang akan datang dapat memiliki akibat yang penting kepada para pemegang saham termasuk tetapi tidak terbatas pada akibat yang telah dissebutkan di atas.

17. risiko ketergantungan kepada karyawan kunci