Pengolahan dan Pengangkutan Batubara Pengapalan dan Transportasi Batubara

123

17. Pengolahan dan Pengangkutan Batubara

Batubara yang diperoleh dari ROM stockpile diangkut dengan truk sekitar 6 sampai 8 km ke fasilitas crushing di CHPP milik Perseroan. Di CHPP, batubara dari setiap lapisan diuji oleh para teknisi lapangan dari PT Geoservices Limited dan kemudian dicampur dan di-crush dengan batubara dari lapisan lain untuk menghasilkan Tuhup Coal. Batubara yang telah di-crush kemudian diangkut 35 km oleh truk berkapasitas 20 ton dan 35 ton melewati hauling road ke Pelabuhan Muara Tuhup di sungai Barito. Perseroan melakukan sendiri sebagian besar operasi pengangkutan batubara, dan sebagian kecil lainnya dilakukan oleh kepada kontraktor pihak ketiga. Perseroan telah memperbaiki lapisan jalan dengan batu pasir sehingga bisa dilalui oleh truk berkapasitas 20 ton dan 35 ton, namun belum bisa digunakan apabila hujan berkepanjangan. Perseroan sudah mulai melapisi jalan dengan basalt dalam jangka waktu enam sampai sembilan bulan ke depan untuk meningkatkan kualitas jalan angkatan dan mampu mengatasi gangguan cuaca. Apabila jalur darat tersebut telah diperbaiki, maka truk berkapasitas 20 ton dan 35 ton milik Perseroan, serta truk berkapasitas 60 ton yang direncanakan akan diakuisisi, akan dapat menggunakan jalan tersebut dalam cuaca apapun. Jembatan di jalur pengangkutan saat ini masih dalam kondisi yang layak untuk mendukung pengangkutan batubara dan seluruh jalur penyeberangan sungai memiliki jalur alternatif. Berikut adalah diagram jalur pengangkutan batubara Perseroan dari lokasi tambang ke lokasi pengangkutan kapal tongkang transshipment di Taboneo:

18. Pengapalan dan Transportasi Batubara

Di pelabuhan Muara Tuhup, batubara dimuat ke kapal tongkang dengan pelabuhan conveyor Perseroan. Conveyor barge loader Perseroan berkapasitas 2.400 ton per jam telah beroperasi sejak pertengahan bulan April 2010, yang memungkinkan pemuatan batubara ke kapal tongkang jauh lebih cepat. 124 Batubara Perseroan kemudian diangkut kapal tongkang ke Taboneo sejauh 562 km, dimana batubara tersebut kemudian dipindahkan ke kapal laut besar biasanya berkapasitas 50.000 ton untuk dikirim ke pelabuhan-pelabuhan tujuan ekspor, atau ditimbun di fasilitas penyimpanan sementara “ISP” di Teluk Timbau. Perseroan saat ini menyewa sejumlah 26 kapal tongkang tug and barges, yang masing-masing berukuran 220 – 230 kaki dengan kapasitas 3.500 – 4.000 ton dan sejumlah 13 kapal tongkang, yang masing-masing berukuran 300 kaki dengan kapasitas 8.000 ton wet charter. Kapal tongkang Perseroan mengangkut batubara sejauh 562 km dari Muara Tuhup ke Taboneo. Waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan dari Muara Tuhup ke Taboneo sekitar empat hari. Perseroan telah memasang fasilitas penerangan di jembatan Muara Teweh, sehingga kapal tongkang bisa berlayar melewati jembatan tersebut pada malam hari. Jarak pengangkutan kapal tongkang dapat dibagi kedalam dua tahap sebagai berikut: Jalur Jarak km Jalur Muara Tuhup ke Teluk Timbau 290 sungai Barito bagian atas Teluk Timbau ke Taboneo 272 sungai Barito bagian bawah dan laut lepas Jumlah 562 Jalur dari Teluk Timbau ke Taboneo adalah jalur transportasi yang dapat diandalkan dimana telah dimanfaatkan pula oleh operator tambang batubara lain. Jalur Muara Tuhup ke Teluk Timbau terkadang masih menghadapi hambatan akibat tidak stabilnya tingkat ketinggian permukaan air di sungai Barito bagian atas. Untuk mengangkut 4.000 ton batubara dengan kapal tongkang, dibutuhkan kedalaman air minimum 4 meter. Pada kuartal ketiga tahun 2009, sungai tersebut memiliki ketinggian yang lebih rendah dari 4 meter akibat pola cuaca El Nino, yang mana telah menghambat pengangkutan peralatan ke lokasi tambang dan pengangkutan batubara Perseroan kepada para pembeli. Perseroan menggunakan kombinasi kapal tongkang berkapasitas 4.000 ton dan 8.000 ton untuk mengatasi ketidakstabilan ketinggian permukaan air di sungai Barito dan untuk memberikan leksibilitas dalam mengatur logistik bongkar muat dan pengapalan batubara. Untuk mengurangi dampak tidak stabilnya level ketinggian air pada musim kemarau khususnya pada bagian pengapalan dari Muara Tuhup ke Teluk Timbau, yang biasanya berlangsung selama dua sampai tiga bulan setiap tahunnya, Perseoran telah menandatangani kontrak dengan dua operator ISP pihak ketiga untuk menggunakan ISP pihak ketiga tersebut di Teluk Timbau yang berlokasi di sepanjang sungai Barito untuk menyimpan persediaan sehingga mampu memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu dan secara berkesinambungan sepanjang tahun. Berdasarkan kontrak tersebut, Perseroan membayar operator ISP kombinasi biaya jasa untuk penyewaan gudang penimbunan batubara, bongkar muat batubara dan perlengkapan dan biaya atas jasa service fee. Di salah satu ISP , Perseroan saat ini memiliki akses ke area penimbunan 400.000 ton batubara, dan telah menyiapkan infrastruktur untuk menyimpan kapasitas 60.000 ton batubara dan saat ini sejumlah 40.000 ton stok batubara telah ditimbun stockpiled. Di ISP lainnya , Perseroan memiliki akses ke area untuk menimbun 30.000 ton batubara dan memiliki opsi untuk menimbun sampai dengan 100.000 ton batubara. Perseroan juga telah memulai persiapan pembangunan fasilitas ISP dengan spesiikasi sendiri di Teluk Timbau untuk mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga. ISP tersebut berlokasi di wilayah sungai Barito dimana 8.000 ton kapal tongkang melakukan perjalanan menuju Taboneo dengan mudah. Untuk itu, tergantung pada kondisi sungai dan permintaan pelanggan, Perseroan dapat memanfaatkan kapal tongkang berkapasitas 4.000 ton untuk mengangkut dari Pelabuhan Muara Tuhup ke Taboneo. Pada waktu lain, Perseroan bergantung pada kapal tongkang berkapasitas 4.000 ton untuk mengangkut batubara setengah jalan dan kemudian batubara dipindahkan ke kapal tongkang berkapasitas 8.000 ton untuk melanjutkan perjalanan seterusnya ke Taboneo. Perseroan telah memiliki perlengkapan dan kru yang memadai untuk mengangkut dari sebelumnya hanya 4.000 ton menjadi 8.000 ton melalui sungai. Armada Perseroan yang beroperasi saat ini memiliki kapasitas minimum 262.500 ton per bulan. Perseroan telah menandatangani nota kesepahaman dengan penyedia pihak ketiga untuk penggunaan kapal Panamax yang dilengkapi dengan kapasitas penyimpanan hingga sebesar 60.000 ton dan kapasitas bongkar muat sebesar 40.000 ton per harinya yang bisa memberikan nilai tambah bagi solusi logistik 125 Perseroan. Tujuan dari penggunaan kapal Panamax adalah sebagai tambatan lepas pantai Taboneo. Kapal Panamax tersebut saat ini sedang dimodiikasi dengan menambah crane dan mechanized hole covers, yang diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2010. Untuk jangka panjang, Perseroan berencana membangun rute transportasi alternatif dari lokasi tambang ke sungai Mahakam. Jarak dari pelabuhan yang direncanakan di Melak di sungai Mahakam, kira-kira 112 km dari lokasi tambang Perseroan, sejumlah 8.000 ton kapal tongkang dapat dioperasikan sepanjang tahun sejauh 355 km ke lokasi bongkar muat di laut. Perseroan berkeyakinan hal-hal tersebut memberikan solusi dan nilai tambah logistik Perseroan, memberikan keuntungan penghematan biaya, mengurangi waktu pengangkutan, biaya per unit dan biaya keterlambatan pengapalan demurrage cost, serta memberikan kemudahan bagi Perseroan dalam mengelola aktivitas operasi penambangan, penyimpanan dan pengangkutan dan pengiriman.

19. Pengendalian Kualitas