Pengakuan Pendapatan dan Beban sewa guna Usaha

27

e. Biaya Pengupasan Tanah

Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan rasio pengupasan tanah rata- rata selama umur tambang. Rasio pengupasan tanah rata-rata adalah rasio lapisan batuan atau tanah terhadap jumlah estimasi mineral yang terkandung didalamnya dalam satuan unit. Bila rasio pengupasan tanah aktual melebihi rasio rata-rata, kelebihan biaya pengupasan tanah tersebut akan dibukukan sebagai biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan dalam neraca. Bila sebaliknya, selisih tersebut dikoreksi atas saldo biaya pengupasan tangguhan yang dibawa dari periode lalu, atau dibukukan sebagai biaya pengupasan tanah yang masih harus dibayar. Perubahan atas rasio rata-rata yang dipakai merupakan perubahan estimasi dan diterapkan secara prospektif selama sisa umur tambang. Biaya pengupasan tanah yang masih harus dibayar diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama sisa umur tambang.

f. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan usaha bersih adalah pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk-produk Perseroan dan Anak Perusahaan, setelah dikurangi retur, potongan penjualan dan bea. Pendapatan dari penjualan batubara harus diakui pada saat terjadi pemindahan risiko kepada pelanggan, dan: • Perseroan dan Anak Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; • Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; • Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir pada Perseroan dan Anak Perusahaan; dan • Biaya-biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal. Pendapatan dari jasa diakui pada saat terjadinya penyerahan jasa kepada konsumen. Beban diakui pada saat terjadinya dengan dasar akrual.

g. sewa guna Usaha

Apabila dalam suatu kontrak sewa, porsi yang signiikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada di pihak lessor, maka sewa tersebut diklasiikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan labarugi konsolidasian atas dasar garis lurus selama masa sewa. Sewa aset tetap dimana Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasiikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan atau nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan kewajiban dan bagian yang merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama dengan metode penyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Perseroan dan Anak Perusahaan akan mendapatkan kepemilikan atas aset pada akhir masa sewa, aset tersebut disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.

h. Kewajiban Pengelolaan Lingkungan Hidup