Persaingan Usaha KegIATAn DAn ProsPeK UsAHA PerseroAn DAn AnAK PerUsAHAAn

129 harga spot sampai dengan 2,0 mtpa untuk tahun 2010 dan 2011. Perseroan juga menjalin kontrak offtake pada bulan Mei 2010 untuk satu tahun dengan PT Shenrong Carbon, produsen kokas lokal dan carbon raiser Indonesia, untuk pasokan 10.000 ton Tuhup Coal per bulan. Walaupun Perseroan memiliki kewajiban untuk menjual sebagian batubaranya secara domestik, sampai saat ini Perseroan belum melakukan hal tersebut karena pembahasan yang masih berlanjut atas peraturan alokasi penjualan yang harus dilakukan Perseroan sebagai produsen coking coal, tidak adanya guideline atas penentuan harga serta masih belum adanya permintaan domestik atas coking coal. Perseroan saat ini tengah berkonsultasi dengan Kementerian ESDM untuk memperoleh kejelasan atas alokasi dan penentuan harga batubara terkait kewajiban Perseroan tersebut. Sampai saat ini, seluruh perjanjian penjualan batubara Perseroan dilakukan di pasar spot. Di masa akan datang, Perseroan berencana untuk mengadakan perjanjian penyediaan batubara dengan pabrik baja dan produsen kokas terkemuka untuk jangka waktu antara satu sampai tiga tahun. Perseroan berencana untuk mengadakan transaksi penjualan dengan perjanjian serupa, dimana penjualan dilakukan berdasarkan kontrak tahunan dan penjualan pasar spot. Dengan menjalin kontrak berjangka untuk sebagian besar penjualannnya, Perseroan berkeyakinan dapat mengurangi eksposur atas luktuasi harga di pasar spot dan memastikan penjualan konsisten walaupun terjadi luktuasi permintaan batubara yang bersifat musiman. Kontrak pembayaran dan pengangkutan dalam perjanjian penyediaan batubara umumnya hampir standar pada kontrak FOB, walaupun Perseroan selama ini menjalin kontrak berdasarkan kontrak CIF dan CFR. Pelanggan Perseroan diminta untuk membayar kepada Perseroan berdasarkan perjanjian dengan transfer atau LC letter of credit. Tabel berikut ini menggambarkan komposisi penjualan berdasarkan negara untuk masing-masing periode: juta USD, kecuali persentase Keterangan Untuk periode yang berakhir Untuk periode yang berakhir pada pada tanggal 30 Juni 2010 tanggal 31 Desember 2009 Jumlah Penjualan Persentase Jumlah Penjualan Persentase Cina 648.236 60,32 200.529 100,00 Jepang 166.879 15,53 - - India 180.628 16,81 - - Korea Selatan 78.859 7,34 - - Jumlah 1.074.602 100,00 200.529 100,00 Sumber: Perseroan Selama periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010, mayoritas penjualan Perseroan dikontribusikan dari pelanggan di Cina, sisanya pelanggan di India, Korea Selatan dan India. Di masa akan datang, Perseroan berencana untuk melakukan diversiikasi penjualan batubaranya ke pelanggan yang berasal dari negara Asia lain dan negara-negara Eropa. Basis pelanggan yang terdiversiikasi akan mengurangi ketergantungan Perseroan pada kekuatan ekonomi dan pelanggan tertentu.

26. Persaingan Usaha

Perseroan menghadapi persaingan dari perusahaan penghasil hard coking coal di Australia, Cina dan juga Amerika Serikat dan Rusia. Mongolia juga baru-baru ini muncul sebagai salah satu pemasok coking coal yang terus berkembang, dimana seluruh batubaranya dipasok ke Cina. Selain itu, Mozambique juga memiliki sumber daya batubara yang besar, walaupun produksi di negara tersebut masih belum dimulai. Australia adalah eksportir hard coking coal terbesar. Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan produsen-produsen coking coal di Australia mengingat Kalimantan terletak paling dekat dengan pasar coking coal terbesar di dunia saat ini yaitu Asia Utara dan Selatan. Kedua wilayah Asia ini merupakan pasaran coking coal terbesar di dunia dengan tingkat pertumbuhan pasaran besi baja tertinggi di dunia. Selain itu, sebagian besar pelanggan, khususnya pabrik baja Jepang yang selama ini mengimpor lebih dari 50 hard coking coal dari Australia, tertarik untuk memperoleh sumber pasokan alternatif untuk mengurangi tingkat ketergantungan mereka terhadap pasokan hard coking coal Australia. 130 Berdasarkan AME, biaya produksi rata-rata Perseroan yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan penambangan lain di wilayah Asia Pasiik juga memberikan keunggulan kompetitif bagi Perseroan. Tambang Perseroan merupakan tambang open cut dan dekat dengan jalur transportasi dimana sebagian besar penambangan hard coking coal di Cina, sebagai contoh, berada jauh di bawah tanah underground mining dan umumnya berada di wilayah yang terpencil dari jalur angkutan sungai dan laut. Sebagai satu-satunya produsen hard coking coal di Indonesia, Perseroan tidak mengalami persaingan dari perusahaan penambangan Indonesia lainnya. Jikapun ada perusahaan-perusahaan lain yang mengembangkan penambangan hard coking coal di Indonesia, Perseroan memperkirakan perusahaan- perusahaan tersebut tidak akan mampu mulai berproduksi dalam jangka waktu dua tahun mendatang. Perseroan berharap permintaan pasar global untuk hard coking coal akan tetap tinggi, walaupun sejumlah faktor di luar kendali Perseroan bisa mempengaruhi pasar.

27. standar Kesehatan dan Keamanan Karyawan