AKTIVITAS YANG Laporan Keuangan Konsolidasi 2012(Audited)

PT PERTAMINA PERSERO DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 5227 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DAN 1 JANUARI 2011 Dinyatakan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 AND 1 JANUARY 2011 Expressed in thousands of US Dollar, unless otherwise stated 48. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO 48. RISK MANAGEMENT POLICY Dengan berbagai kegiatan usaha yang dilakukan, Grup memiliki potensi atas berbagai risiko. Program manajemen risiko yang dimiliki Grup ditujukan untuk meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja Grup. The Group’s activity expose them to a variety of risks. The Group’s overall risk management program focuses on minimising potential adverse effects on the financial performance of the Group. Manajemen risiko dijalankan oleh Direksi Grup khususnya melalui Komite Manajemen Risiko Komite, Risk Management Unit dan Risk Taking Unit untuk melakukan identifikasi, penilaian, mitigasi dan memonitor risiko-risiko Grup. Komite Manajemen Risiko menetapkan prinsip manajemen risiko secara keseluruhan meliputi risiko usaha dan risiko keuangan. Risk management is carried out by the Group’s Board of Directors, specifically the Risk Management Committee the Committee, Risk Management Unit and Risk Taking Unit, to identify, assess, mitigate and monitor the risks, where considered appropriate. The Committee provides principles for overall risk management, including business risk and financial risk. a. Risiko usaha a. Business risks Aktivitas bisnis Grup terpengaruh berbagai risiko keuangan hulu dan hilir misalnya sebagai berikut: The Group business activities are exposed to a variety of business risks upstream and downstream which are as follows: I. Grup berada di bawah kendali Pemerintah dan tidak ada jaminan bahwa mereka akan selalu bertindak untuk kepentingan terbaik Grup. Grup juga memperoleh keuntungan tertentu dengan menjadi entitas milik negara dan Grup tidak dapat menjamin bahwa setiap atau semua keuntungan ini akan terus berlanjut. I. The Group is subject to the control of the Government and there is no guarantee that they will always act in the Group’s best interests. The Group also derives certain benefits from being a state-owned entity, and the Group cannot guarantee that any or all of these benefits will continue. II. Grup diaudit oleh BPMIGAS danatau Pemerintah yang dapat mengakibatkan klaim terhadap Grup. Saat ini Grup juga sedang berada dalam sengketa dengan DJP berkaitan dengan pajak pendapatan perusahaan. Hasil dari klaim dan sengketa tersebut belum pasti. II. The Group is subject to audit by BPMIGAS andor the Government, which may result in claims by them against the Group. The Group is also currently in a dispute with the DGT with respect to corporate income tax payable. The outcome of any such claims and disputes is uncertain. III. Grup tergantung pada mitra usaha patungan dan kontraktor independen pihak ketiga sehubungan dengan operasi eksplorasi dan produksi dan untuk melaksanakan program pengembangan Grup. III. The Group is dependent on joint venture partners and third-party independent contractors in connection with exploration and production operations and to implement the Group’s development programs. IV. Minyak mentah, gas alam, dan perkiraan cadangan panas bumi milik Grup tidak pasti dan mungkin terbukti tidak akurat dari waktu ke waktu atau mungkin tidak dapat secara akurat mencerminkan tingkat cadangan yang sebenarnya, atau bahkan jika akurat, keterbatasan teknis dapat mencegah Grup untuk mendapatkan kembali cadangan ini. IV. The Group’s crude oil, natural gas and geothermal reserve estimates are uncertain and may prove to be incorrect over time or may not accurately reflect actual reserve levels, or even if accurate, technical limitations may prevent the Group from retrieving these reserves. PT PERTAMINA PERSERO DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 5228 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DAN 1 JANUARI 2011 Dinyatakan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 AND 1 JANUARY 2011 Expressed in thousands of US Dollar, unless otherwise stated 48. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO lanjutan 48. RISK MANAGEMENT POLICY a. Risiko usaha lanjutan a. Business risks continued V. Grup tergantung kepada kemampuan manajemen untuk mengembangkan cadangan yang ada, mengganti cadangan yang ada dan mengembangkan cadangan tambahan. V. The Group is dependent on management’s ability to develop existing reserves, replace existing reserves and develop additional reserves VI. Sebagian besar dari pendapatan Grup berasal dari penetapan produk bahan bakar bersubsidi. VI. A substantial part of the Group’s revenues is derived from the provision of subsidised fuel products.

b. Risiko keuangan

b. Financial risk

Risiko keuangan meliputi risiko pasar, kredit dan likuiditas. Financial risk includes market, credit and liquidity risks.

I. Risiko pasar

I. Market risk

Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar arus kas di masa yang akan datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena adanya perubahan harga pasar. Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Faktor-faktor risiko pasar tersebut adalah perubahan nilai tukar mata uang asing, suku bunga, dan harga komoditas. The market risk factors are foreign exchange rates, interest rates, and commodity prices. i Risiko nilai tukar mata uang asing i Foreign exchange risk Pendapatan Grup ditentukan berdasarkan pergerakan MOPS yang akan dibayarkan secara terpisah baik oleh masyarakat dan Pemerintah Indonesia dalam bentuk subsidi produk BBM dan LPG. Adanya peraturan di Indonesia yang mengharuskan pembayaran dalam mata uang Rupiah sementara sebagian besar biaya operasi khususnya untuk pengadaan minyak mentah dan produk minyak dilakukan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, dapat menyebabkan risiko nilai tukar mata uang asing terhadap Grup untuk akun-akun seperti kas dan setara kas, piutang usaha, piutang dari Pemerintah, utang kepada Pemerintah dan liabilitas jangka panjang. Grup memitigasi risiko nilai tukar mata uang asing secara alami melalui pengelolaan arus kas secara efektif. Group revenues are determined by the movement of MOPS and will be paid separately by the public and the Government of Indonesia in the form of subsidies for fuel and LPG products. The existence of laws in Indonesia that requires payments denominated in Rupiah, while most of the operating costs particularly for the procurement of crude oil and oil products are made in US Dollar, can lead foreign exchange risk to the Group for accounts such as cash and cash equivalents, trade receivables, due from Government, due to Government and long-term liabilities. The Group naturally mitigate the foreign exchange risk trough managing cash flow effectively.