Undang-Undang No.19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah

Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 330

133. Undang-Undang No.19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah

Negara a. Undang-Undang No.19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara menyebutkan Korporasi pada Pasal 1 point 22 sebagai kumpulan orang danatau kekayaan yang terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum selain itu juga juga disebutkan bahwa ”setiap orang” adalah orang perseorangan atau Korporasi. Dipastikan dalam undang-udang ini memuat juga mengenai prinsip pertanggungjawaban pidana korporasi atas perbuatan yang dilakukan oleh korporasi sehingga tuntutan pidana dijatuhkan kepada: 285 1. Korporasi; 2. orang yang melakukan atau memberikan perintah baik sendiri atau bersama-sama untuk melakukan tindak pidana tersebut atau yang bertindak sebagai pimpinan atau melalaikan pencegahannya ajaran agregasi. b.Perbuatan-perbuatan pidana yang dilakukan oleh korporasi didasarkan pada Pasal 31 ayat 1 yakni dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dilakuk an oleh Korporasi, maka isi dari pasal 30 tersebut meliputi: 1 Setiap Orang yang meniru, membuat palsu, atau memalsukan SBSN dengan maksud memperdagangkan SBSN tiruan, palsu, atau dipalsukan dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 lima tahun dan paling lama 10 sepuluh tahun dan denda paling sedikit Rp10.000.000.000,00 285 Pasal 311: Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dilakukan oleh Korporasi maka tuntutan pidana ditujukan kepada: a. Korporasi; danatau b. orang yang melakukan atau memberikan perintah baik sendiri atau bersama-sama untuk melakukan tindak pidana tersebut atau yang bertindak sebagai pimpinan atau melalaikan pencegahannya. Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 331 sepuluh miliar rupiah dan paling banyak Rp20.000.000.000,00 dua puluh miliar rupiah. 2 Setiap Orang dengan sengaja tanpa wewenang menerbitkan SBSN berdasarkan Undang-Undang ini, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 10 sepuluh tahun dan paling lama 20 dua puluh tahun dan denda paling sedikit Rp20.000.000.000,00 dua puluh miliar rupiah dan paling banyak Rp40.000.000.000,00 empat puluh miliar rupiah. c. Tuntutan pidana yang ditujukan kepada korporasi maka pidana pokok yang dijatuhkan hanya berupa pidana denda yang besarnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat 1 atau ayat 2 ditambah 13 satu pertiga dari pidana denda dimaksud. Selain itu korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan berupa pencabutan izin usahanya.

134. Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan