Undang-Undang No. 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian

Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 150

24. Undang-Undang No. 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok

Pertambangan a. Subjek tindak pidana berupa badan hukum disebut pada Pasal 1 point i dan Pasal 12 ayat 1. Ketentuan tentang siapa yang dipertanggungjawabkan atas perbuatan yang dilakukan oleh korporasi diatur pada Pasal 34 ayat 1 yakni dapat dipertanggungjawabkan oleh para anggota pengurus. Pasal 34 ayat 1 Jikalau pemegang pertambangan 136 136 Pasal 2 ayat 1: pertambangan adalah wewenang yang diberikan kepada badanperseorangan untuk melaksanakan usaha pertambangan; atau wakilnya adalah suatu perseroan, maka hukuman termaksud pasal 31, 32 dan 33 dijatuhkan kepada para anggota pengurus. b. Rumusan perbuatan yang dilarang dirumuskan pada Pasal 31 ayat 1 dan 2 serta pada Pasal 33 : Pasal 31 : 1. Barangsiapa yang tidak mempunyai pertambangan melakukan usaha pertambangan seperti dimaksud dalam pasal 14 dan 15. 2. Barangsiapa yang melakukan usaha pertambangan sebelum memenuhi kewajiban-kewajiban terhadap yang berhak atas tanah menurut Undang- undang ini. Pasal 33 : a. Pemegang pertambangan yang tidak memenuhi atau tidak melaksanakan syarat-syarat yang berlaku menurut Undang-undang ini danatau Undang- undang termaksud dalam pasal 13 atau Peraturan Pemerintah danatau Surat Keputusan Menteri yang diberikan berdasarkan Undang-undang ini danatau Undang-undang termaksud dalam pasal 13. Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 151 b. Pemegang pertambangan yang tidak melakukan perintah-perintah danatau petunjuk-petunjuk yang berwajib berdasarkan Undang-undang ini. c. Perumusan sanksi pidananya secara kumulatif-alternaif Pada Pasal 31 ayat 1 dan 2, Pasal 33. 137

25. Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian

Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian menyebutkan bahwa koperasi yang akta pendiriannya disahakan menurut ketentuan undang-undang ini adalah korporasi Pasal 41, selain itu pada Pasal 9 disebutkan juga bahwa keanggotaan koperasi terdiri dari orang-orang atau badan- badan hukum koperasi-koperasi. Koperasi adalah badan yang berbentuk badan hukum dan beranggotakan badan-badan hukum koperasi, mengenai tindakan- tindakan dan kepentingan-kepentigan koperasi dilakukan oleh pengurus sesuai dengan tanggungjawabnya dan berdasarkan rapat anggota Pasal 24, sehingga jika terjadi kelalaian yang dilakukan oleh anggota-anggota pengurus maka pengurus baik bersama-sama ataupun sendiri-sendiri menanggung kerugian yang didertita oleh koperasi Pasal 25 ayat 1. Jika kelalaian itu mengenai sesuatu yang termasuk pekerjaan beberapa orang anggota pengurus maka mereka bersama menanggung kerugian itu. Pada undang-undang ini juga menganut asas pembuktian terbalik yang dirumuskan pada Pasal 25 ayat 3. Pengurus juga tidak akan ditunutut jika ia telah berusaha dengan segera dan secukupnya mencegah 137 Pasal 31 :1 ”Dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya enam tahun danatau dengan denda setinggi- tingginya lima ratus ribu rupiah...” 2 Dihukum dengan hukuman kurungan selama-lamanya satu tahun danatau dengan denda setinggi-tingginya lima puluh ribu rupiah...” Pasal 33 :”Dihukum dengan hukuman kurungan selama-lamanya tiga bulan danatau dengan denda setinggi-tingginya sepuluh ribu rupiah...”. Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 152 akibat dari kelalaian tadi. perumusan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh anggota pengurus. meliputi: 1. Pasal 55: 1 Dihukum dengan hukuman denda setinggi-tingginya lima ratus rupiah anggota Pengurus yang dengan sengaja melanggar ketentuan Pasal 9 ayat 2, atau Pasal 23 ayat 6. 138 2 Dihukum dengan hukuman denda setinggi-tingginya lima ratus rupiah atau hukuman kurungan selama-lamanya empat belas hari barangsiapa yang dengan sengaja melanggar ketentuan pasal 23 ayat 4 atau ayat 5. 139 3 Dihukum dengan hukuman denda setinggi-tingginya seribu rupiah atau hukuman kurungan selama-lamanya satu bulan barangsiapa yang dengan sengaja atau karena lalai melanggar ketentuan pasal 30 ayat 1 atau pasal 39. 140 138 Pasal 9 ayat 2 Keanggotaan Koperasi dibuktikan dengan pencatatan dalam Buku Daftar Anggota yang diselenggarakan oleh Pengurus menurut ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Pejabat. Pasal 23 ayat 6 Pengurus wajib mengadakan buku daftar Anggota Pengurus yang cara penyusunannya dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Pejabat. 139 Pasal 23 ayat 4: Tiap-tiap anggota Pengurus harus memberi bantuan kepada Pejabat yang sedang melakukan tugasnya; untuk keperluan itu ia diwajibkan memberi keterangan yang diminta oleh Pejabat dan memperlihatkan segala pembukuan, perbendaharaan, serta persediaan dan alat-alat inventaris yang menjadi dan merupakan kekayaan Koperasi. Ayat 5: 5 Pengurus wajib menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Anggaran Dasar. 140 Pasal 39: Pemeriksaan terhadap Koperasi oleh Pejabat dapat dilakukan sendiri, atau oleh orang lain atau oleh badan yang ditunjuknya. Pejabat dan atau Pemeriksa wajib merahasiakan segala hasil pemeriksaannya. Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 153

26. Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan