Undang-Undang No. 6 Tahun 1989 tentang Paten Undang-Undang No. 4 Tahun 1990 tentang Serah-Simpan Karya Cetak Dan

Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 183

51. Undang-Undang No. 6 Tahun 1989 tentang Paten

Undang-undang tentang Paten adalah hak khusus yang diberikan Negara kepada penemu atas hasil penemuannya dan penemu adalah seorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama atau badan hukum yang melaksanakan kegiatan yang menghasilkan penemuan. Pada undang-undang ini tidak ada dimuat mengenai prinsip pertanggungjawaban pidana korporasi, kapan korporasi melakukan tindak pidana dan sanksi yang dirumuskan pada undang-undang ini hanyalah sanksi mengenai barangsiapa yang melanggar hak pemegang paten hak dari badan hukum pada bab XIV.

52. Undang-Undang No. 4 Tahun 1990 tentang Serah-Simpan Karya Cetak Dan

Karya Rekam Undang-undang tentang Serah-Simpan Karya Cetak Dan Karya Rekam mengatur mengenai badan hukum sebagai objeknya yang diabstraksikan kedalam frasa kata Penerbit dan pengusaha rekaman. 155 Penerbit dan pengusaha rekamanlah yang dituju oleh pasal tersebut. Selaku badan hukum, jika tidak memenuhi ketentuan yang dimaksud dapat menyebabkan Kewajiban yang harus dipenuhi oleh penerbit dan pengusaha rekaman diatur dalam Pasal 11 bab IV tentang ketentuan pidana. Subjek pada pasal tersebut adalah ”barangsiapa”, guna mengetahui siapa yang dimaksud dengan barang siapa dapat dilihat pada pasal- pasal yang dituju dari Pasal 11 bab IV tersebut. 155 Pasal 1 point 3: Penerbit adalah setiap orang, persekutuan, badan hukum baik milik negara maupun swasta yang menerbitkan karya cetak; point 4: Pengusaha rekaman adalah setiap orang, persekutuan, badan hukum baik milik negara maupun swasta yang menghasilkan karya rekam; Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 184 dimintanya pertanggungjawaban pidana, namun tidak disebutkan kepada siapa diminta. Sanksi yang diberikan secara alternatif antara pidana kurungan atau denda tidak ditujukan secara khusus kepada korporasi. Pasal 11 1 “Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 6, dan Pasal 7…” 156 2 “Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8…”. 157

53. Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian