Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009
40 badan hukum seperti perseroan terbatas, yayasan, koperasi atau perkumpulan yang
telah disahkan sebagai badan hukum yang digolongkan sebagai korporasi menurut huku m pidana, tetapi juga Firma, CV commanditaire vennootschap dan
Persekutuan atau maatschap yaitu badan-badan usaha yang menurut hukum perdata bukan merupakan badan hukum, demikian juga dengan sekumpulan orang yang
terorganisasi dan memiliki pimpinan yang melakukan perbuatan hukum, misalnya melakukan perjanjian dalam rangka kegiatan usaha atau kegiatan sosial yang
dilakukan oleh pengurusnya untuk dan atas nama kumpulan orang tersebut, juga termasuk kedalam apa yang disebut dengan korporasi.
43
Apabila defenisi korporasi dalam peraturan perundang-undangan dirumuskan secara luas artinya mencakup badan hukum maupun bukan badan hukum hal ini
dianut oleh perundang-undangan khusus di luar KUHP, maka konsekuensi yang timbul dari formulasi ini, secara teoritis korporasi dapat melakukan tindak pidana
yang secara khusus diatur dalam perundang-undangan tersebut. Sebaliknya apabila korporasi dirumuskan terbatas sebagai badan hukum saja, maka tindak pidana yang
dapat dilakukan korporasi dibatasi.
44
b. Pengertian Pengurus Korporasi
Korporasi yang dianut dalam hukum pidana adalah berupa korporasi berbentuk badan hukum dan non badan hukum. Korporasi berbadan hukum terdiri
dari Perseroan Terbatas PT, yayasan, koperasi dan perusahaan negara atau BUMN BUMN terdiri dari Perusahaan Jawatan Perjan, Perusahaan Umum Perum dan
43
Sutan Remi, Op-cit,hal. 45.
44
Dwidja Priyatna, Op-cit, hal. 206.
Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009
41 Perusahaan Perseroan Persero yang dikatan sebagai pengurus pada badan hukum
tersebut yakni: 1. Perseroan Terbatas PT: Direksi adalah organ perseroan yang bertanggungjawab
penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan
ketetentuan anggaran dasar.
45
2. Yayasan: Pengurus pada yayasan adalah organ yang melaksanakan kepengurusan yayasan. Susunan pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua,
seorang sekretaris dan seorang bendahara. Ketua yayasan biasanya adalah orang yang memprakarsai berdirinya suatu yayasan. Pengurus yayasan
bertanggungjawab penuh atas kepengurusan yayasan untuk kepentingan dan tujuan yayasan serta berhak mewakili yayasan baik didalam maupun di luar
pengadilan. Jumlah anggota direksi perseroan terbuka paling
sedikit terdiridari terdiri dari 2dua orang atau lebih. Pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara anggota Direksi ditetapkan berdasarkan
keputusan RUPS.
46
3. Koperasi: Pengurus pada koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota, sedangkan bagi korporasi yang beranggotakan badan-badan hukum
korporasi maka pengurusnya dipilih dari anggota korporasi. Pengurus koperasi mempunyai tugas dan kewajiban untuk memimpin koperasi dan mewakili
koperasi di luar dan di muka pengadilan sesuai dengan keputusan-keputuasan rapat anggota. Selain itu pengurus juga mempunyai wewenang untuk melakukan
tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi.
45
UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 92 ayat 1 dan Pasal 98.
46
UU No. 16 Tahun 2001 Pasal 31 dan Pasal 32.
Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009
42 4. Perusahaan negara BUMN terdiri dari:
47
a. Perjan: Pengurus pada Perjan tidak dipimpin oleh direksi tetapi dipimpin oleh seorang kepala yang merupakan bawahan suatu bagian dari Departemen
Direktorat jendral Direktorat Pemerintah daerah. b. Perum: Kepengurusan Perum yaitu kegitan pengelolan Perum dalam upaya
mencapai tujuan perusahaan sebagai badan usaha juga mewakili Perum baik di dalam atau di luar pengadilan dilakukan oleh direksi dengan jumlah paling
banyak 5 orang dan salah-satunya diangkat sebagai direktur utama. c. Persero: Direksi adalah sebagai organ Persero yang bertugas melaksanakan
pengurusan Persero untuk kepentingan dan tujuan persero serta mewakili persero baik di dalam maupun di luar pengadilan. Jumlah anggota direksi
Persero disesuaikan dengan kebutuhan dan salah seorang anggota direksi diangkat sebagai direktur utama.
Korporasi berbentuk bukan badan hukum terdiri dari persekutuan, Firma dan CV yakni:
1. Persekutuan maatschap sering dikatakan sebagai bentuk permitraan dasar basic partnership, bentuk usaha yang biasanya dipergunakan dalam profesi misalnya
oleh arsitek, dokter, konsultan dll. Para mitra maatschap biasanya dengan perjanjian khusus menunjuk salah-seorang diantara mereka atau orang ketiga
sebagai pengurus maatschap. Pasal 1637 KUHPerdata menetapkan bahwa pengurus yang ditunjuk tersebut berhak melakukan suatu tindakan kepengurusan
yang ia anggap perlu walaupun tidak disetujui oleh beberapa atau semua mitra asalkan dengan itikad baik, jadi, pengurus dapat bertindak atas nama mitra dan
47
I.G. Rai Widjaya, Hukum Perusahaan, Jakarta: Mega Poin, 2003, hal.101-104.
Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009
43 mengikat para mitra terhadap pihak ketiga dan pihak ketiga terhadap para mitra
selama masa penunjukannya. Para mitra tentunya masih bebas untuk menggeser atau mengganti pengurus tersebut. Apabila selagi pengurus yang ditunjuk ada,
maka mitra yang bukan pengurus tidak mempunyai kewenangan untuk bertindak atas nama mitra dan tidak bisa mengikat para mitra lainnya terhadap pihak ketiga.
Apabila tidak ada peraturan khusus mengenai kepengurusan yang telah disetujui maka Pasal 1639 KUHPerdata menetapkan bahwa setiap mitra dianggap secara
timbal balik telah memberi kuasa supaya yang satu melakukan kepengurusan terhadap yang lain, bertindak atas nama maatschap dan atas nama mereka, jadi
berkenaan dengan tanggungjawab interen antara mitra kecuali telah dibatas secara tegas dengan perjanjian permitraan setiap mitra berhak bertindak atas nama
permitraan dan mengikat para mitra terhadap pihak ketiga dan pihak ketiga terhadap para mitra, tetapi dengan syarat dari Pasal 1639 KUHperdata yang
menetapkan untuk setiap mitra hak khusus untuk menyatakan keberatan terhadap tindakan dari mitra lain sebelum tindakan yang dimaksud dilaksanakan, dalam hal
keberatan tepat pada waktunya mitra yang berkeberatan akan dibebaskan dari tanggungjawab untuk tindakan-tindakan tersebut.
48
2. Firma: Pengurusan Firma dilakukan oleh sekutu aktif aktive partner. Sekutu pada Firma merupakan persekutuan partner yang mendirikan Firma atas nama
bersama dan bertanggungjawab secara tanggung menaggung.
49
48
Ibid,hal. 41
49
Persekutuan komanditer, http:id.wikipedia.orgwikipersekutuankomanditer
, diakses tanggal 13 Juni 2009, Tanggungjawab renteng atau tanggungjawab tanggung menanggung maksudnya adalah setiap sekutu Firma dapat melakukan
perikatan atau melakukan hubungan hukum dengan pihak ketiga untuk dan atas nama Firma tanpa perlu adanya surat kuasa khusus dari sekutu lainnya. Misalnya Firma ABC yang sekutunya terdi dari A,B dan C maka semuanya dapat bertindak ke luar
atas nama atau untuk kepentingan Firma ABC tersebut. Apabila seseorang saja bertindak misalnya A maka secara hukum juga mengikat B dan C. Artinya jika pihak ketiga misalnya D apabila merasa dirugikan oleh A maka ia dapat menggugat A,B maupun
C sendiri-sendiri atau ketiga-tiganya dipengadilan. Firma merupakan suatu persekutuan,dikatakan persekuatuan karena pengusahanya merupakan sekutu partner yang lebih dari satu orang. Firma adalah tiap persekutuan yang didirikan untuk
menjalankan suatu perusahaan di bawah satu nama bersama dan bertanggungjawab secara tanggungmenaggung. Firma diatur di dalam Pasal 16-35 KUHD. Firma didirikan dengan akta notaries, namun demikian jika Firma tersebut telah menimbulkan
Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009
44 3. CV: Pengurus atau pemimpin pada CV adalah anggota yang selalu aktif atau
sekutu aktif. Artinya sekutu komplementer bertugas untuk mengurus CV, berhubungan hukum dengan pihak ke 3 Pasal 19 ayat 3 KUHD dan
bertanggungjawab secara pribadi untuk keseluruhan. Sekutu pasif mitra diam jika memberikan penampilan kepengurusan manajerial seperti dengan
menunjukkan tindakan-tindakan dari manajemen Pasal 20 KUHD atau bila namanya diselipkan di dalam nama perseroan, bila dia sebelumnya bukan mitra
aktif Pasal 20 dan 30 KUHD.
50
2. Bentuk-Bentuk Korporasi