Undang-Undang No. 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
20. Undang-Undang No. 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Pers Undang-Undang tentang ketentuan Pokok Pers menyebutkan bahwa Penerbitan Pers harus diselenggarakan oleh Perusahaan Pers berbentuk badan hukum Pasal 13 ayat 1. Pasal 15 menyatakan bahwa pimpinan sesuatu penerbitan Pers terdiri atas Pimpinan Umum, Pimpinan Redaksi dan Pimpinan Perusahaan. Pemimpin Umum bertanggung jawab atas keseluruhan penerbitan baik ke dalam maupun ke luar. Pertanggungjawaban Pemimpin Umum terhadap hukum dapat dipindahkan kepada Pemimpin Redaksi dan pemimpin perusahan. Pemimpin redaksi bertanggungjawab mengenai isi penerbitan redaksionil beserta pelaksanaan redaksioni, wajib melayani hak jawab dan koreksi. 133 133 Pasal 15:1 Pemimpin Umum bertanggung jawab atas keseluruhan penerbitan baik ke dalam maupun ke luar. 2 Pertanggunganjawab Pemimpin Umum terhadap hukum dapat dipindahkan kepada Pemimpin Redaksi mengenai isi penerbitan redaksionil dan kepada Pemimpin Perusahaan mengenai soal-soal perusahaan. 3 Pemimpin Redaksi bertanggung jawab atas pelaksanaan redaksionil dan wajib melayani hak jawab dan koreksi. 4 Pemimpin Redaksi dapat memindahkan pertanggungan- jawabnya terhadap hukum mengenai suatu tulisan kepada anggota redaksi yang lain atau kepada penulisnya yang bersangkutan. 5 Dalam mempertanggungjawabkan sesuatu tulisan terhadap hukum, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi, Anggota Redaksi atau Penulisnya mempunyai hak tolak. Pemimpin Redaksi dapat memindahkan pertanggungan-jawabnya terhadap hukum mengenai suatu tulisan kepada anggota redaksi yang lain atau kepada penulisnya yang bersangkutan Pasal 15 ayat 4, sedangkan pemimpin perusahaan Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 147 bertanggungjawab soal-soal perusahaan. Dalam mempertanggungjawabkan sesuatu tulisan terhadap hukum, Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi, Anggota Redaksi atau Penulisnya mempunyai hak tolak, hak tolak hanya dapat dibatasi dalam perkara-perkara yang membahayakan keselamatan Negara Republik Indonesia, yang untuk kepastiannya harus dinyatakan oleh Pengadilan Penejelasan Pasal 15. Kesimpulannya adalah Undang-Undang tentang Ketentuan Pokok Pers menyebutkan pengurus atau direksi sebagai directing mind dalam perusahan pers dengan kata “pemimpin” maka pengurus yang berbuat atas nama perusahaan penerbitan pers dan pengurus yang bertangungjawab. Khusus untuk Pemimpin Redaksi yang dapat memindahkan pertanggungan-jawabnya terhadap hukum mengenai suatu tulisan kepada anggota redaksi yang lain atau kepada penulis yang bersangkutan menandakan bahwa pembuat undang-undang ingin membuka kemungkinan bahwa pegawai rendahan dalam organ perusahaan pada waktu dan kesempatan tertentu juga dapat memainkan peranan yang sangat penting, sehingga tindakan yang dilakukan oleh mereka di lingkungan korporasi tersebut juga dapat memenuhi kesengajan dari tindak pidana yang dilakukan misalnya peran seorang penulis dalam suatu redaksi. Doctrine of identification membantah hal tersebut karena suatu perbuatan dapat dianggap sebagai tindak pidana yang dilakukan oleh korporasi hanya Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 148 apabila tindak pidana tersebut dilakukan oleh personel korporasi yang memiliki kewenagan untuk dapat bertindak sebagai directing mind dari korporasi tersebut. 13421. Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing
Parts
» Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP
» Permasalahan Tujuan Penelitian: Manfaat Penelitian
» Keaslian Penelitian Kerangka Teori dan Konsepsi 1. Kerangka teori
» Teknik pengumpulan data Analisis data Bentuk-Bentuk Korporasi
» Penetapan Korporasi sebagai Subjek Tindak Pidana dalam Peraturan
» Perumusan Penyebutan Korporasi Sebagai Subjek Tindak Pidana dalam
» Undang-Undang No. 5 Tahun 1964 tentang Telekomunikasi
» Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
» Undang-Undang No. 21 Tahun 1956 tentang Larangan untuk
» Undang-Undang No. 22 Tahun 1957 tentang Penyelesaian Perselisihan
» Undang-Undang No. 74 Tahun 1957 tentang Pencabutan Regeling Po De
» Undang-Undang No. 3 Tahun 1958 tentang Penempatan Tenaga Asing
» Undang-Undang No. 4 Tahun 1959 tentang Pos
» Undang-Undang No. 16 Tahun 1964 tentang Bagi Hasil Perikanan.
» Undang-Undang No. 17 Tahun 1964 tentang Larangan Penarikan Cek
» Undang-Undang No. 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
» Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan
» Undang-Undang No. 9 Tahun 1976 tentang Narkotika
» Undang-Undang No. 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan
» Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
» Undang-undang No. 5 tahun 1984 tentang Perindustrian
» Undang-Undang No. 6 Tahun 1984 tentang Pos Undang-Undang No. 9 Tahun 1985 Tentang Perikanan
» Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan
» Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
» Terhadap kedua-duanya. Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
» Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman
» Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
» Undang-Undang No. 12 Tahun 1992 Tentang Sistem Budidaya Tanaman
» Undang-Undang No.19 Tahun 1992 tentang Merek Undang-Undang No.21 Tahun 1992 Tentang Pelayaran
» Undang-Undang No. 11 Tahun 1995 Tentang Cukai
» Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan
» Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
» Undang-Undang No. 12 Tahun 1997 tentang Hak Cipta
» Undang-Undang No. 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan
» Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
» Undang-Undang No. 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka
» Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
» Undang-Undang 5 Tahun 1999 tentang Monopoli dan Persaingan Usaha
» Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Perlindungan Konsumen
» Undang-Undang No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
» Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia
» Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
» Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi
» Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
» Undang-Undang No.18 Tahun 2000 tentang perubahan kedua atas
» Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
» Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
» Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
» Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
» Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 Tentang Perkebunan
» Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin
» Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
» Undang-Undang No. 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan Dan
» Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial
» Undang-Undang No. 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Perolahragaan
» Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
» Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
» Undang- Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
» Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah
» Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
» Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi
» Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi
» Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran
» Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
» Undang-Undang No.19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah
Show more