Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin

Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 288 c. Sanski atau akibat hukum dari pelanggaran terhadap tindakan yang diancam dengan pidana tersebut di atas secara kumulatif berupa pidana penjara dan denda.

113. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin

Simpanan a. Lembaga Penjamin Simpanan LPS sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah badan hukum. Prinsip pertangungjawaban pidana korporasi pada undang-undang ini tidak dirumuskan dalam satu kesatuan sehingga perlu penganalisaan dari pasal-pasal tersebut, misalnya: 1. Pada Pasal 92 ayat 1 dikatakan bank sebagai pelaku karena tidak memenuhi rumusan Pasal 92 ayat 1 sehingga dikenakan sanksi administratif korporasi yang berbuat maka korporasi yang bertanggungjawab; 2. Pada Pasal 94, Pasal 95 yang menyatakan Pemegang saham, direksi, dewan komisaris, pegawai, danatau pihak lain yang terkait dengan bank sebagai pelaku pengurus korproasi yang bernuat maka pengurus korporasi yang bertanggungjawab. b. Perbutan yang diancam dengan pidana pada undang-undang ini ditentukan pada bab XIII tentang sanski administrasi dan pidana. Guna mengetahui suatu pasal apakah termasuk dalam perumusan perbuatan yang dilarang dilakakukan oleh korporasi maka harus dilihat pelaku yang berkedudukan sebagai badan hukum yang dimaksud dari pasal tersebut, misalnya Bank, Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 289 Direksi, Komisaris, danatau pemegang saham, Anggota Dewan Komisaris Kepala Eksekutif dan pegawai LPS. 1. Pasal 92 ayat 1: LPS menjatuhkan sanksi administratif pada bank yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c dan huruf d. 247 2. Pasal 93: LPS menyampaikan informasi kepada LPP mengenai bank yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 9. 3. Pasal 94 1 “Direksi, komisaris, danatau pemegang saham bank yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a, huruf b, huruf e, dan huruf f danatau menyebabkan bank tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a, huruf b, huruf e, dan huruf f serta Pasal 92…”,. 2 “Direksi, komisaris, danatau pemegang saham bank yang menyebabkan bank tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c dalam jangka waktu 12 dua belas bulan sejak batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 2…”. 4. Pasal 95: 1 “Pemegang saham, direksi, dewan komisaris, pegawai, danatau pihak lain yang terkait dengan bank yang dicabut izin usahanya atau bank dalam likuidasi yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat 5 danatau Pasal 47 ayat 2 atau ayat 3…”. 2 Anggota Dewan Komisaris Kepala Eksekutif dan pegawai LPS, atau pihak lain yang ditunjuk atau disetujui oleh LPS untuk melakukan tugas tertentu, yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 ayat 1…” 3 “Setiap orang atau badan yang memberikan data, informasi, danatau laporan, yang berkaitan dengan penjaminan simpanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 7 yang tidak benar, palsu, danatau menyesatkan…”. 4 “Setiap orang atau badan yang menolak memberikan kepada LPS data, informasi, danatau dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 2…”. 247 Pasal 9: Sebagai peserta Penjaminan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, setiap Bank wajib: c. membayar premi Penjaminan; d. menyampaikan laporan secara berkala dalam format yang ditentukan; Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 290 c. Sanksi administratif berupa denda administratif danatau bunga terhadap pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c, ditetapkan paling tinggi 150 seratus lima puluh perseratus dan jumlah premi yang seharusnya dibayar untuk setiap periode termasuk bunga; b. terhadap pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf d, dikenakan denda Rp1.000.000,00 satu juta rupiah per hari keterlambatan penyampaian laporan. Pengenaan denda administratif dikenakan untuk jangka waktu paling banyak 12 dua belas bulan. Pemberian sanksi untuk Pemegang saham, direksi, dewan komisaris, pegawai, danatau pihak lain secara kumulatif berupa pidana dan denda, dengan penetapan maksimum dan minimum.

114. Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan