Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-

Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 282 Psal 39. Terdapat keganjilan dalam undang-undang ini karena pada Pasal 36 tidak ada dirumuskan mengenai sanksi pidana sedangkan pemberian sanksi terhadap badan hukum breupa pidana denda. Pasal 40 juga menyatakan dapat dijatuhi pidana tambahan berupa: a. Perampasan barang yang digunakan dalam melakukan tindak pidana. b. Perampasan keuntungan dalam melakukan tindak pidana. c. Kewajiban membayar biaya yang timbul akibat tindak pidana.

109. Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan

Hubungan Industrial Undang-undang ini pada ketentuan umum Pasal 1 point 6 dan 7 menyebutkan tentang pengusaha dan perusahaan sebagai badan hukum. 226

110. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia Akan tetapi tidak disebutkan bagaimana kewajiban dan tanggungjawab pengusaha dan perusahaan dalam Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, sehingga tidak ada ketentuan mengenai prinsip pertanggungjawaban pidana serta mengenai perumusan sanksinya. Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang berbentuk badan hukum menjadi objek pengaturan undang-undang ini, namun konsep pembebanan pertanggungjawaban pidana kepada Bank Indonesia sebagai korporasi tidak 226 Pasal 1 point 6 pengusaha adalah:a. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri; b. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya; c. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia. Point 7. Perusahaan adalah: a. setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerjaburuh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain; Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 283 diadopsi dalam undang-undang ini. Alasannya sama dengan alasan pada undang-udang No. 23 Tahun 1999 yaitu demi kepentingan umum, sehingga prinsip pertanggungjawban yang diberikan adalah pengurus berbuat maka pengurus yang bertanggungjawab di dasarkan pada Pasal 71 UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Jika dibandingkan dengan undang-undang No. 23 Tahun 1999 maka ketentuan mengenai badan hukum meliputi prinsip pertanggungjawaban pidana, rumusan tindak pidana yang dialakukan oleh badan hukum dan bentuk sanksi yang diberikan tidak ada mengalami perubahan.

111. Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air