Undang-Undang No. 5 Tahun 1964 tentang Telekomunikasi

Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 87 Pasal 5 : “Jika suatu perbuatan pidana itu dilakukan oleh atau atas nama suatu badan hukum, suatu perseroan, suatu perserikatan orang yang lainnya, atau suatu yayasan...” 12. Undang-Undang No. 21 Tahun 1961 tentang Merek Perusahaan dan Merek Dagang Pada Pasal 2 ayat 1 undang-undang ini membedakan antara seseorang dengan suatu badan, maka hal tersebut dapat dijadikan landasan bahwa undang-undang ini mengakui korporasi sebagai subjek hukum. “…barang-barang perniagaan seseorang atau sesuatu badan…”

13. Undang-Undang No. 5 Tahun 1964 tentang Telekomunikasi

Pasal 24 : ”Tindak pidana yang dilakukan oleh atau atas tanggungjawab suatu badan hukum...” 14. Undang-Undang No. 16 Tahun 1964 tentang Bagi Hasil Perikanan. Pasal 1:”Nelayan pemilik ialah orang atau badan hukum...”. 15. Undang-Undang No. 17 Tahun 1964 tentang Larangan Penarikan Cek Kosong Pasal 2: ”Apabila penarikan cek kosong tersebut dalam pasal 1 dilakukan oleh atau atas nama suatu badan hukum, suatu perseroan, suatu perserikatan orang atau suatu yayasan...” 16. Undang-Undang No. 31 Tahun 1964 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Tenaga Atom Pasal 1: Dalam Undang-undang ini yang dimaksudkan dengan: Pengusaha Instalasi Atom : Ialah suatu badan yang mendapat izin dari Pemerintah untuk menyelenggarakan instalasi Atom dan alat-alat tenaga atom lainnya; 17. Undang-Undang No. 32 Tahun 1964 tentang Peraturan Lalu Lintas Devisa Pasal 1: Badan hukum indonesia adalah suatu badan hukum Indonesia yang didirikan menurut hukum indonesia dan didasarkan oleh instansi yang berwajib menurut hukum itu, yayasan yang didirikan sesuai dengan hukum indonesia, tidak termasuk badan hukum yang saham-sahamnya sebagian atau seluruhnya berada dalam tangan warga asing atau badan hukum lain. Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 88 18. Undang-Undang No. 4 Tahun 1965 tentang Pemberian Bantuan Penghidupan Orang Jompo Pasal 2: Bantuan penghidupan yang dimaksudkan dalam Undang-undang ini adalah pemberian tunjangan dan perawatan kepada orang jompo yang diselenggarakan secara umum oleh Pemerintah atau di rumah badan-badan Organisasi Swasta Perseorangan. 19. Undang-Undang No. 14 Tahun 1965 tentang Perkoperasian Pasal 39 :”Koperasi yang didirikan menurut ketentuan Undang-undang ini adalah badan hukum dan tunduk kepada Perundang-undangan yang berlaku... 20. Undang-Undang No.11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pers Pasal 13: ”Penerbitan Pers harus diselenggarakan oleh Perusahaan Pers berbentuk badan hukum...” 21. Undang-Undang No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing Pasal 3:”...dengan mewajibkan bentuk badan hukum maka dengan demikian akan mendapat ketegasan mengenai status hukumnya, yaitu badan hukum Indonesia yang tunduk pada hukum Indonesia. Sebagai badan hukum terdapat ketegasan tentang modal yang ditanam di Indonesia”. 22. Undang-Undang No. 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kehutanan Pasal 5 2 : Hak menguasai dari Negara tersebut pada ayat 1 memberi wewenang untuk menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang atau badan hukum dengan hutan dan mengatur perbuatan-perbuatan hukum mengenai hutan. 23. Undang-Undang No. 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Peternakan Dan Kesehatan Hewan Pasal 1 point e: Peternak ialah orang atau badan hukum dan atau buruh peternakan, yang mata-pencahariannya sebagian atau seluruhnya bersumber kepada peternakan; 24. Undang-Undang No. 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 89 Pasal 2 point i: Pertambangan adalah wewenang yang diberikan kepada badanperseorangan untuk melaksanakan usaha pertambangan. 25. Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian Pasal 3: “Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi…”. 26. Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan Pasal 1 point b: Lembaga Keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan- kegiatannya dibidang keuangan, menarik uang dari dan menyalurkannya ke dalam masyarakat Pasal 8 point c : ”Saham-saham dari perseoran terbatas seluruhnya harus dimiliki oleh warga negara Indonesia danatau badan-badan hukum yang peserta- pesertanya dan pimpinannya terdiri atas warga-negara Indonesia...” 27. Undang-Undang No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri Pasal 1 ayat 2: Pihak swasta yang memiliki modal dalam negeri tersebut dalam ayat 1 pasal ini dapat terdiri atas perorangan danatau badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia. 28. Undang-Undang No. 13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral Pasal 1 :Dengan nama Bank Indonesia didirikan suatu Bank Sentral di Indonesia. 2 Bank Indonesia adalah milik Negara dan merupakan badan hukum, yang berhak melakukan tugas dan usaha berdasarkan Undang-undang ini. 29. Undang-Undang No. 17 Tahun 1968 tentang Bank Negara Indonesia 1946 Pasal 4 1: “Sebagai badan hukum berdasarkan undang-undang maka Bank mempunyai modal yang merupakan kekayaan negara yang dipisahkan…” 30. Undang-Undang No. 8 Tahun 1971 tentang Perusahaan Pertambangan Minyak Dan Gas Bumi Negara Pasal 2: Perusahaan termaksud pada ayat 1 pasal ini adalah badan hukum yang berhak melakukan usaha-usahanya berdasarkan Undang-undang ini. Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 90 31. Undang-Undang No. 3 Tahun 1972 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Transmigrasi Pasal 20 : Apabila tindak pidana tersebut dalam Pasal 16, 17, 18 dan 19 Undang- undang ini dilakukan oleh badan hukum, hukuman dijatuhkan kepada anggota pengurus. 32. Undang-Undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan. Pasal 3: Menentukan dan mengatur perbuatan-perbuatan hukum dan hubungan- hubungan hukum antara orang dan atau badan hukum dalam persoalan air dan atau sumber-sumber air; 33. Undang-Undang No. 9 Tahun 1976 tentang Narkotika Pasal 1 point 21 dan 22 : 21. “Pedagang besar farmasi adalah perusahaan nasional yang berbadan hukum yang memiliki izin usaha perdagangan besar…”. 22. “Pabrik farmasi adalah perusahaan nasional berbadan hukum yang memproduksi…”. 34. Undang-Undang No. 13 Tahun 1980 tentang Jalan Pasal 7 ayat 2 : “Wewenang sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dapat diserahkan kepada badan hukum atau perorangan, dengan memperhatikan sebesar-besar kepentingan umum 35. Undang-Undang No. 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Ilegal Pasal 34: Suatu perbuatan kejahatan pelanggaran yang berdasarkan undang- undang ini diancam hukuman apabila dilakukan oleh suatu badan usaha…”. 36. Undang-Undang No. 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan. Pasal 1 point : Pengusaha adalah orang persekutuan atau badan hukum yang menjalankan sesuatu perusahaan milik sendiri.

37. Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan

Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 91 Pasal 1 point c: Pengusaha adalah setiap orang perseroan atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan sesuatu jenis perusahaan. 38. Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 tentang Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pnejelasan Pasal 5 Ayat 1: Yang dimaksud dengan orang adalah orang seorang, kelompok orang, atau badan hukum. 39. Undang-Undang No. 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta Pasal 46: “Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 dilakukan oleh atau atas nama suatu badan hukum…” 40. Undang-Undang No. 21 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pers sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 4 Tahun 1967 dan Undang-Undang No.11 Tahun 1966 Pasal 13: ”Penerbitan Pers harus diselenggarakan oleh Perusahaan Pers berbentuk badan hukum...” 41. Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1: Point a:Yang dimaksud dalam undang-undang ini dengan wajib pajak adalah orang atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan; Point b: Badan adalah perseroan terbatas, perseroan komanditer, badan usaha milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perseroan atau perkumpulan lainnya, firma, kongsi, perkumpulan koperasi, yayasan atau lembaga, dan bentuk usaha tetap; 42. Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan Pasal 2 ayat 3: Yang menjadi Subyek Pajak adalah Badan yang terdiri dari perseroan terbatas, perseroan komanditer CV, badan usaha milik negara dan daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perseroan atau perkumpulan lainnya, firma, kongsi, perkumpulan koperasi, yayasan atau lembaga, dan bentuk usaha tetap. Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 92 43. Undang-Undang No. 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Pasal 1 Point k: Pengusaha adalah orang atau badan dalam bentuk apapun yang dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, atau melakukan usaha jasa; 44. Undang-Undang No. 4 Tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit Menular Pasal 15 3 : Apabila tindak pidana sebagainiana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan oleh suatu badan hukum, diancam dengan pidana tambahan berupa pencabutan izin usaha. 45. Undang-undang No. 5 tahun 1984 tentang perindustrian Pasal 1 point 7 : Perusahaan industri adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang industri. 46. Undang-Undang No. 6 Tahun 1984 tentang Pos Pasal 19 3: “Jika tindak pidana yang disebut dalam ayat 1 dan ayat 2 dilakukan oleh, atau atas nama, suatu badan hukum, perseroan, perserikatan orang lain, atau yayasan,…”. 47. Undang-Undang No. 9 Tahun 1985 Tentang Perikanan Pasal 1 point 5: ”Usaha perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum...” 48. Undang-Undang No. 15 Tahun 1985 tentang Ketenaga Listrikan Pasal 7 ayat 2: ”...dalam hal penyediaan tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 2...dapat diberikan kesempatan seluas-luasnya kepada koperasi dan badan usaha lain untuk menyediakan tenaga listrik 49. Undang-Undang No. 7 Tahun 1987 tentang Hak Cipta Pasal 27 : ”Hak Cipta atas ciptaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat 1 dan Pasal 27 ayat 1 yang dimiliki atau dipegang oleh suatu badan hukum...”. 50. UU No. 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 93 Pasal 1 point 8: ”Penyelenggaran telekomunikasi untuk kepentingan khusus adalah penyelenggaran telekomunikasi yang dilakukan oleh instansi pemerintah tertentu, perseorangan atau badan hukum...”. 51. UU No. 6 Tahun 1989 tentang Paten Pasal 1 point 3: Penemu adalah seseorang atau beberapa orang secara bersama- sama atau badan hukum yang melaksankan kegiatan yang menghasilkan penemuan. 52. Undang-Undang No. 4 Tahun 1990 tentang Serah-Simpan Karya Cetak Dan Karya Rekam Pasal 1 :Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: a. Penerbit adalah setiap orang, persekutuan, badan hukum baik milik negara maupun swasta yang menerbitkan karya cetak; b. Pengusaha rekaman adalah setiap orang, persekutuan, badan hukum baik milik negara maupun swasta yang menghasilkan karya rekam; 53. Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian Pasal 24 :” Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dilakukan oleh atau atas nama suatau badan hukum atau badan usaha yang bukan merupakan badan hukum...” 54. Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja Pasal 1 : 1. Pengusaha adalah”Orang, persekutuan atau badan hukum...”. 2. ”Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang mempekerjakan tenaga kerja..”. 55. Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman Pasal 7: ”Setiap orang atau badan....” 56. Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Pasal 1 : Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 94 a. Bank adalah badan usaha...” b.Bank Campuran adalah Bank Umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih Bank Umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga negara Indonesia danatau badan hukum Indonesia...” 57. Undang-Undang No. 8 Tahun 1992 tentang Perfilman Pasal 9 :”Usaha perfilman di Indonesia hanya dapat dilakukan oleh warga negara Indonesia dalam bentuk badan usaha yang berstatus badan hukum Indonesia...” 58. Undang-Undang No. 11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun. Pasal 1 point 1: Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. 59. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 Tentang Sistem Budidaya Tanaman Pasal 7 1 Setiap orang atau badan hukum yang membuka dan mengolah lahan dalam luasan tertentu untuk keperluan budidaya tanaman wajib mengikuti tata cara yang dapat mencegah timbulnya kerusakan lingkungan hidup. 2 Setiap orang atau badan hukum yang menggunakan media tumbuh tanaman untuk keperluan budidaya tanaman wajib mengikuti tata cara yang dapat mencegah timbulnya pencemaran lingkungan. 60. Undang-Undang No. 13 Tahun 1992 Tentang Perkeretaapian Pasal 1 point 9: Pengguna jasa adalah setiap orang danatau badan hukum yang menggunakan jasa angkutan kereta api baik untuk angkutan orang maupun barang; 61. Undang-Undang No. 15 Tahun 1992 Tentang Penerbangan Salah satunya dirumuskan pada Pasal 36 ayat 1: Kegiatan angkutan udara niaga yang melayani angkutan di dalam negeri atau ke luar negeri hanya dapat diusahakan oleh badan hukum Indonesia yang telah mendapat izin.

62. Undang-Undang No.19 Tahun 1992 tentang Merek

Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 95 Rumusan mengenai badan hukum salah-satunya dimuat pada Pasal 1 point 2: Merek Dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya. 63. Undang-Undang No.21 Tahun 1992 Tentang Pelayaran Pasal 1: Badan hukum Indonesia adalah badan usaha yang dimiliki oleh negara danatau swasta danatau koperasi. 64. Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan Pasal 66 ayat 3: Penyelenggara jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat harus berbentuk badan hukum dan memiliki izin operasional serta kepesertaannya bersifat aktif. 65. Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Pasal 1 point 1: Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. 66. Undang-Undang No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan Pasal 1 point 12 : Orang adalah orang perseorangan atau badan hukum. 67. Undang-Undang No. 11 Tahun 1995 Tentang Cukai Pasal 1 pioint 8: Orang adalah badan hukum atau orang pribadi. 68. Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan Pasal 1 point 18: Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun tidak. 69. Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika Pasal 1 point 2, 7 dan 13: Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 96 2. Pabrik obat adalah perusahaan berbadan hukum yang memiliki izin dari Menteri untuk melakukan kegiatan produksi serta penyaluran obat dan bahan obat, termasuk psikotropika. 7. Pedagang besar farmasi adalah perusahaan berbadan hukum yang memiliki izin dari Menteri untuk melakukan kegiatan penyaluran sediaan farmasi, termasuk psikotropika dan alat kesehatan. 13. Korporasi adalah kumpulan terorganisasi dari orang danatau kekayaan, baik merupakan badan hukum maupun bukan. 70. Undang-Undang No. 12 Tahun 1997 tentang Hak Cipta Pasal 1 point 9 dan 10: 9. ”Produser rekaman suara adalah orang atau badan hukum yang pertama kali merekam atau memiliki prakarsa...” 10. ”Lembaga penyiaran adalah organisasi penyelenggara siaran, baik Lembaga Penyiaran Pemerintah maupun Lembaga Penyiaran Swasta yang berbentuk badan hukum yang melakukan penyiaran...” 71. Undang-Undang No. 14 Tahun 1997 tentang Merek Pasal 10 ayat 1 point c: Tambahan Berita Negara yang memuat akta pendirian badan hukum atau salinan yang sah akta pendirian badan hukum, apabila pemilik merek adalah badan hukum; 72. Undang-Undang No.18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pasal 1 point 7 : 7. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya; 73. Undang-Undang No. 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak Pasal 1 point 3: Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 97 perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis lembaga...” 74. Undang-Undang No. 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Pasal 1 point 2 : Perolehan hak atas tanah dan bangunan adalah peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah dan atau bangunan oleh orang pribadi atau badan. 75. Undang-Undang No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika Pasal 1 point 19 Korporasi adalah kumpulan terorganisasi dari orang danatau kekayaan, baik merupakan badan hukum maupun bukan. 76. Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1 point 24. Orang adalah orang perseorangan, danatau kelompok orang, danatau badan hukum; 77. Undang-Undang No. 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran Pasal 11 ayat 1: Lembaga Penyiaran Swasta adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya khusus menyelenggarakan siaran radio atau siaran televisi. 78. Undang-Undang No. 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan Pasal 1 point 5 : Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak yang mempekerjakan pekerja dengan tujuan mencari keuntungan atau tidak, milik orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara. 79. Undang-Undang No. 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi Pasal 1 point 8: Pihak adalah orang perseorangan, koperasi, badan usaha lain, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok orang perseorangan danatau perusahaan yang terorganisasi. 80. Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 point 1 dan point 24 : Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 98 1. ”Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat...” 2. ”Lembaga Penjamin Simpanan adalah badan hukum...”. 81. Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Pasal 1 point e menyatakan bahwa: ”Pelaku usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha baik yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum ...”. 82. Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Perlindungan Konsumen : Pasal 1 point 3: ”Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum...”. 83. Undang-Undang 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi Pasal 1 pint 3 dan 4 : 3. Pengguna jasa adalah orang perseorangan atau badan sebagai pemberi tugas atau pemilik pekerjaanproyek yang memerlukan layanan jasa konstruksi; 4. Penyedia jasa adalah orang perseorangan atau badan yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa konstruksi; 84. Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonsesia Pasal 4 ayat 3: Bank Indonesia adalah badan hukum berdasarkan Undang- undang ini. 85. Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Pasal 1 point 1: Korporasi adalah kumpulan orang dan atau kekayaan yang terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum. 86. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi Pasal 1 point 8, 9 dan 10: 8. Penyelenggara telekomunikasi adalah perseorangan, koperasi, Badan Usaha Milik Daerah BUMD, Badan Usaha Milik Negara BUMN, badan usaha swasta, instansi pemerintah, dan instansi pertahanan keamanan negara; Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 99 9. Pelanggan adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah...”. 10. Pemakai adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah...”. 87. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Pasal 1 ayat 14: ”Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 apabila dilakukan oleh dan atau atas nama badan hukum atau badan usaha...” 88. Undang-Undang No. 56 Tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih Pasal 1 point 5 Korporasi adalah kumpulan orang danatau kekayaan yang terorganisasi, baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum. 89. Undang-undang No. 16 Tahun 2000 perubahan kedua atas undang-undang No. 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan. Pasal 1 point 1 : Undang-undang perpajakan adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungutan pajak atau pemotongan pajak tertentu. 90. Undang-Undang No. 18 Tahun 2000 tentang perubahan kedua atas Undang- Undang No.8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah. Pasal 1 point 13 menyatakan badan sebagai sekumpulan orang dan atau modal yang merupkan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap dan bentuk badan lainnya. 91. Undang-Undang No. 19 tahun 2000 perubahan atas undang-undang No. 19 Tahun 1997 tentang penagihan pajak dengan surat paksa Pasal 1 point 2 : Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan termasuk pemungutan pajak atau pemotongan pajak tertentu. Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 100 92. Undang-Undang No. 21 tahun 2000 tentang serikat pekerja atau serikat buruh. Pasal 1 point 7: pengusaha adalah persekutuan atau badan hukum yang mejalankan perusahaan milik sendiri. 93. Undang-Undang No. 29 Tahun 2000 Perlindungan Varietas Tanaman Pasal 1 point 6 : Konsultan perlindungan Varietas Tanaman adalah orang atau badan hukum yang telah tercatat dalam daftar konsultan perlindungan varietas tanaman 94. Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.18 Tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah Pasal 1 Point 7 badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha atau tidak melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komandirter, Perseroan lainnya Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan,yayasan, organisasi massa,organisasi sosial politik atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentukusaha tetap dan bentuk badan lainnya. 95. Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten Pasal 129 menyatakan bahwa: Penyidik Pejabat Pegawai Negeri Sipil berwenang melakukan pemeriksaan terhadap orang atau badan hukum yang diduga melakukan tindak pidana di bidang Paten berdasarkan aduan. 96. Undang-UndangNo. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan Pasal 1 point 1 : Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertetentu dibidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota. 97. Undang-Undang No. 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pasal 37 A: Terdakwa wajib memberikan keterangan tentang seluruh harta benda istri atau suami, anak, dan harta benda setiap orang atau korporasi yang diduga mempunyai hubungan dengan perkara yang didakwakan. 98. Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi Pasal 1 point 17: Badan Usaha adalah perusahaan berbentuk Badan hukum yang menjalankan jenis usaha bersifat tetap, terus-menerus dan didirikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta bekerja dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 101 99. Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. Pasal 1 point 2: Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi. 100. Undang-undang No. 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembagan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pasal 1 point 13: Badan usaha adalah badan atau lembaga berbadan hukum yang melakukan kegiatan usaha sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 101. Undang-Undang No. 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan Pasal 1 point 5 dan point 27: 5. Konsumen adalah setiap orang atau badan yang membeli tenaga listrik dari pemegang izin usaha. 27. Badan usaha adalah setiap badan hukum yang dapat berbentuk BUMN, BUMD, koperasi atau swasta, yang didirikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku...”. 102. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pasal 1point 16: setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi. 103. Undang-Undang No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara Penjelasan Pasal 19 ayat 1 : Setiap orang adalah orang perseorangan danatau korporasi. Korporasi adalah kumpulan dan kekayaan yang terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum. 104. Undang-Undang No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Pasal 1 point 9: Pemilik bangunan gedung adalah orang, badan hukum, kelompok orang atau perkumpulan, yang menurut hukum sah sebagai pemilik bangunan gedung. 105. Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran Pasal 14 ayat 1: Lembaga penyiaran publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 2 huruf a adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara bersifat independen, netral, tindak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. 106. Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 1point 4, 5 dan 6: 4. Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum atau badan-badan lainnya yang memperkerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain. 5. Pengusaha adalah: Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan sesuatu perusahaan milik sendiri. Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 102 6. Perusahaan adalah:Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan,milik persekutuan atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang memperkerjakan pekerja buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain; 107. Undang-Undang No. 25 Tahun 2003 tentang Perubahan atas Undang- Undang No.15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. Pasal 1 point 2: Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi.

108. Undang-Undang No. 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi.

Pasal 1 Point 2: Badan usaha adalah setiap badan hukum yang dapat berbentuk badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, koperasi atau swasta yang didirikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, menjalankan jenis usaha tetap dan terus-menerus, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 109. Undang-undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial a. Pasal 1 point 6 pengusaha adalah: a. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri; b. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya; c. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia. b. Pasal 1 point 7 Perusahaan adalah: a. setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerjaburuh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain; 110. Undang-Undang No 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia Pasal 4 ayat 1: Bank Indonesia adalah badan hukum berdasarkan undang- undang ini. 111. Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air Pasal 9 ayat 1 Hak guna usaha air dapat diberikan kepada perseorangan atau badan usaha dengan izin dari Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya. 112. Undang-Undang No. 18 Tahun 2004 Tentang Perkebunan Pasal 1 point 6: Perusahaan perkebunan adalah pelaku usaha perkebunan warga negara Indonesia atau badan hukum yang didirikan menurut hukum Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 103 Indonesia dan berkedudukan di Indonesia yang mengelola usaha perkebunan dengan skala tertentu. 113. Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan Pasal 2: 1 Berdasarkan Undang-Undang ini, dibentuk Lembaga Penjamin Simpanan, yang selanjutnya disebut LPS. 2 LPS sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah badan hukum. 114. Undang-undang No.31 tahun 2004 tentang Perikanan Pasal 1 point 15: Korporasi adalah kumpulan orang danatau kekayaan yang terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum. 115. Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Pasal 1 point 11: Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi termasuk korporasi yang berbentuk badan hukum maupun yang bukan badan hukum dalam likuidasi. 116. Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan Pasal 1 point 6, point 16, point 17 dan point 19: 6. Jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi, badan usaha, perseorangan, atau kelompok. 16. Badan Pengatur Jalan Tol yang selanjutnya disebut BPJT adalah badan yang dibentuk oleh Menteri, berada di bawah, dan bertanggung jawab kepada Menteri. 17. Badan usaha di bidang jalan tol yang selanjutnya disebut Badan Usaha adalah badan hukum yang bergerak di bidang pengusahaan jalan tol. 19. Orang adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. 117. Undang-Undang No. 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri Pasal 1 point 5 dan 6 dan point 15: 5. Pelaksana penempatan TKI swasta adalah badan hukum yang telah memperoleh izin tertulis dari Pemerintah untuk menyelenggarakan pelayanan penempatan TKI di luar negeri. 6. Mitra Usaha adalah instansi atau badan usaha berbentuk badan hukum di negara tujuan yang bertanggung jawab menempatkan TKI pada Pengguna. 15. Orang adalah pihak orang perseorangan atau badan hukum. 118. Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 104 Pasal 1 point 6: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. 119. Undang-Undang No. 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Perolahragaan Nasional Pasal 1 point 26: Setiap orang adalah seseorang, orang perseorangan, kelompok orang, kelompok masyarakat, atau badan hukum. 120. Undang-Undang No. 9 Tahun 2006 Tentang Sistem Resi Gudang Pasal 1 point 13: Pusat Registrasi Resi Gudang yang selanjutnya disebut Pusat Registrasi adalah badan usaha berbadan hukum yang mendapat persetujuan Badan Pengawas untuk melakukan penata usahaan Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudang yang meliputi pencatatan, penyimpanan, pemindah bukuan kepemilikan, pembebanan hak jaminan, pelaporan, serta penyediaan sistem dan jaringan informasi. 121. Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Pasal 1 point 6: Korporasi adalah kumpulan orang danatau kekayaan yang terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum. 122. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana Pasal 1 point 21 dan 25: 21. Setiap orang adalah orang perseorangan, kelompok orang, danatau badan hukum. 25. Lembaga usaha adalah setiap badan hukum yang dapat berbentuk badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, koperasi, atau swasta yang didirikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang menjalankan jenis usaha tetap dan terus menerus yang bekerja dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 123. Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal 4. “Penanam modal adalah perseorangan atau badan usaha yang melakukan penanaman modal..”. 5. “Penanam modal dalam negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia…”. 6. “Penanam modal asing adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha asing..”. 7. “Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara asing, perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing, danatau badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing”. Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 105 8. Modal dalam negeri adalah modal yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia, perseorangan warga negara Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum. 124. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Pasal 74 merumuskan ”dalam hal tindak pidana dilakukan oleh suatu korporasi...” 125. Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Pasal 1 point 38 menyebutkan “Orang adalah orang perseorangan danatau badan hukum…” 126. Undang-Undang No. 30 Tahun 2007 tentang Energi Pasal 1 point 13: ”Badan usaha adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang menjalankan jenis usaha bersifat tetap..”. 127. Undang-Undang No. 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 11 Tahun 1995 tentang Cukai Pasal 1 point 3 menyatakan Orang adalah orang pribadi atau badan hukum. 128. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Pasal 1 point 1: ”Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal...”. 129. Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik Pasal 1 point 10. Penyelenggara Sertifikasi Elektronik adalah badan hukum yang berfungsi sebagai pihak yang layak dipercaya, yang memberikan dan mengaudit Sertifikat Elektronik. 130. Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Pasal 1 point 10 disebutkan bahwa ”Orang adalah orang perseorangan, kelompok orang, badan hukum...” 131. Undang-Undang No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran Pasal 1 point 28: ”Badan Usaha Pelabuhan adalah badan usaha yang kegiatan usahanya khusus di bidang pengusahaan terminal dan fasilitas pelabuhan lainnya”.

132. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 106 Pasal 1 point 10: Orang adalah orang perseorangan, kelompok orang, danatau badan hukum. 133. Undang-Undang No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara Pasal 1 point 2: Perusahaan Penerbit SBSN adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan ketentuan Undang-Undang ini untuk melaksanakan kegiatan penerbitan SBSN. 134. Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha MIkro, Kecil dan Menengah Pasal 1 point 1: Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria

135. Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah