Undang-Undang No. 14 Tahun 1997 tentang Merek Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
71. Undang-Undang No. 14 Tahun 1997 tentang Merek
Undang-Undang No. 14 Tahun 1997 merupakan perubahan atas Undang- Undang No. 19 Tahun 1992 Tentang Merek, meskipun telah diubah undang- undang ini tetap tidak ada menyinggung mengenai pertanggungjawaban pidana korporasi dalam tindak pidana di bidang merek.72. Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada Pasal 1 point 9 disebutkan bahwa wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak daerah. Sedangkan “badan” adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya Pasal 1 point 7. Ketentuan tersebut menandakan bahwa objek pengaturan undang-undang ini juga meliputi korporasi. Namun sayangnya pada undang-undang ini tidak ada dirumuskan mengenai sistem pertanggungjawaban pidana korporasi secara khusus, yang dirumuskan hanya ketentuan jika tindak pidana dilakukan oleh wajib pajak. Sehingga tidak dapat Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 214 disimpulakn siapa yang dapat dimintakan pertanggungawaban pidana atas tindak pidana yang dilakukan oleh atau atas nama korporasi. Begitu juga mengenai sanksi pidana, tidak disebutkan secara khusus sanksi yang diberikan terhadap korporasi jika korporasi melakukan tindak pidana, yang disebutkan hanya mengenai rumusan sanksi pidana secara umum untuk wajib pajak. Ketentuan mengenai kapan tindak pidana dilakukan oleh badan hukum disebutkan pada bab VII ketentuan pajak pada Pasal 37. pasal tersebut merumuskan bahwa: 1 Wajib pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 satu tahun dan atau denda paling banyak 2 dua kali jumlah pajak yang terutang. 2 Wajib pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 dua tahun dan atau denda paling banyak 4 empat kali jumlah yang terutang.73. Undang-Undang No. 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan
Parts
» Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP
» Permasalahan Tujuan Penelitian: Manfaat Penelitian
» Keaslian Penelitian Kerangka Teori dan Konsepsi 1. Kerangka teori
» Teknik pengumpulan data Analisis data Bentuk-Bentuk Korporasi
» Penetapan Korporasi sebagai Subjek Tindak Pidana dalam Peraturan
» Perumusan Penyebutan Korporasi Sebagai Subjek Tindak Pidana dalam
» Undang-Undang No. 5 Tahun 1964 tentang Telekomunikasi
» Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
» Undang-Undang No. 21 Tahun 1956 tentang Larangan untuk
» Undang-Undang No. 22 Tahun 1957 tentang Penyelesaian Perselisihan
» Undang-Undang No. 74 Tahun 1957 tentang Pencabutan Regeling Po De
» Undang-Undang No. 3 Tahun 1958 tentang Penempatan Tenaga Asing
» Undang-Undang No. 4 Tahun 1959 tentang Pos
» Undang-Undang No. 16 Tahun 1964 tentang Bagi Hasil Perikanan.
» Undang-Undang No. 17 Tahun 1964 tentang Larangan Penarikan Cek
» Undang-Undang No. 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
» Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan
» Undang-Undang No. 9 Tahun 1976 tentang Narkotika
» Undang-Undang No. 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan
» Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
» Undang-undang No. 5 tahun 1984 tentang Perindustrian
» Undang-Undang No. 6 Tahun 1984 tentang Pos Undang-Undang No. 9 Tahun 1985 Tentang Perikanan
» Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan
» Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
» Terhadap kedua-duanya. Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
» Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman
» Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
» Undang-Undang No. 12 Tahun 1992 Tentang Sistem Budidaya Tanaman
» Undang-Undang No.19 Tahun 1992 tentang Merek Undang-Undang No.21 Tahun 1992 Tentang Pelayaran
» Undang-Undang No. 11 Tahun 1995 Tentang Cukai
» Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan
» Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
» Undang-Undang No. 12 Tahun 1997 tentang Hak Cipta
» Undang-Undang No. 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan
» Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
» Undang-Undang No. 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka
» Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
» Undang-Undang 5 Tahun 1999 tentang Monopoli dan Persaingan Usaha
» Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Perlindungan Konsumen
» Undang-Undang No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
» Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia
» Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
» Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi
» Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
» Undang-Undang No.18 Tahun 2000 tentang perubahan kedua atas
» Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
» Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
» Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
» Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
» Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 Tentang Perkebunan
» Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin
» Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
» Undang-Undang No. 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan Dan
» Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial
» Undang-Undang No. 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Perolahragaan
» Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
» Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
» Undang- Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
» Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah
» Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
» Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi
» Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi
» Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran
» Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
» Undang-Undang No.19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah
Show more