Undang-Undag No. 19 Tahun 2000 perubahan atas Undang-Undang No. 19 Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja atau Serikat

Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 256 namun prinsip pertanggungjawaban pidana korporasi, kapan badan hukum melakukan tindak pidana dan mengenai sistem sanksi pidana tidak mendapatkan perhatian dari pembuat undang-undang sehingga meskipun telah mengalami perubahan menjadi Undang-Undang No. 18 Tahun 2000 perubahan itu tetap mengalami kekurangan, padahal pada undang-undang ini badan korporasi diakui pada Pasal 1 point 13 yakni: Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupkan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap dan bentuk badan lainnya.

91. Undang-Undag No. 19 Tahun 2000 perubahan atas Undang-Undang No. 19

Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa a. Sebelumnya Undang-Undang No. 19 Tahun 1997 telah terlebih dahulu mengatur mengenai Penagihan Pajak dengan Surat Paksa akan tetapi pada undang-undang tersebut tidak ada dirumuskan mengenai ketentuan pidana sehingga tidak ada pasal yang mengatur tentang prinsip dalam pertanggungjawaban pidana badan hukum. Setelah dieperbaharui undang- undang tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa diatur dalam Undang- Undang No. 19 Tahun 2000. Perubahan yang signifikan pada undang- undang tersebut adalah sudah dimuatnya bab VII tentang ketentuan pidana. Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 257 Melandaskan acuan pada Pasal 1 point 2, 3 dan 4 204 Penanggung pajak yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat 1 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 empat tahun dan denda paling banyak Rp. 12.000.000,00 dua belas juta rupiah. dapat dijadikan dasar untuk mengetahui kapan badan hukum melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan pidana. Hal tersebut dapat dilihat pada bab VII tentang ketentuan pidana pada Pasal 41 ayat 1, yakni : 205

92. Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja atau Serikat

Buruh. Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja atau Serikat Buruh memuat tentang korporasi pada Pasal 1 point 7 dan 8, akan tetapi pada undang-undang ini tidak ada merumuskan mengenai prinsip pertanggungjawaban pidana korporasi, bentuk perbuatan pidana yang dilakukan oleh korporasi dan bentuk sanksi yang diberikan terhadap korporasi juga tidak ada dirumuskan dalam undang-undang ini meskipun pada bab XII tentang 204 Pasal 1 point 2, 3 dan 4, yang menyatakan bahwa, Point 2: ”Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan...”. Point 3 ”Penanggung pajak adalah orang pribadi atau badan...”, dan point 4: Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau oraganisasi yang sejenis, lemabaga, betuk usaha tetap dan bentuk badan lainnya. 205 Pasal 23 ayat 1: Penaggung Pajak dilarang: a. Memindahkan hak, meindahtangankan, menyewakan, meminjamkan, menyembunyikan, menghilangkan atau merusak barang yang telah disita. b. Membebani barang tidak bergerak yang telah disita dengan hak tanggungan untuk pelunasan utang tertentu. c. Membebani barang bergerak yang telah disita dengan fidusia atau digunakan untuk pelunaan utang tertentu , dan atau d. Merusak mencabut atau menghilangkan segel sita atau salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita yang telah ditempel pada barang sitaan. Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 258 sanksi pada pasal 43 ada dirumuskan mengenai perbuatan pidana namun perbuatan itu bukanlah perbuatan pidana yang dilakukan oleh badan hukum. 206

93. Undang-Undang No. 29 Tahun 2000 Perlindungan Varietas Tanaman