Undang-Undag No. 19 Tahun 2000 perubahan atas Undang-Undang No. 19 Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja atau Serikat
91. Undang-Undag No. 19 Tahun 2000 perubahan atas Undang-Undang No. 19
Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa a. Sebelumnya Undang-Undang No. 19 Tahun 1997 telah terlebih dahulu mengatur mengenai Penagihan Pajak dengan Surat Paksa akan tetapi pada undang-undang tersebut tidak ada dirumuskan mengenai ketentuan pidana sehingga tidak ada pasal yang mengatur tentang prinsip dalam pertanggungjawaban pidana badan hukum. Setelah dieperbaharui undang- undang tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa diatur dalam Undang- Undang No. 19 Tahun 2000. Perubahan yang signifikan pada undang- undang tersebut adalah sudah dimuatnya bab VII tentang ketentuan pidana. Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 257 Melandaskan acuan pada Pasal 1 point 2, 3 dan 4 204 Penanggung pajak yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat 1 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 empat tahun dan denda paling banyak Rp. 12.000.000,00 dua belas juta rupiah. dapat dijadikan dasar untuk mengetahui kapan badan hukum melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan pidana. Hal tersebut dapat dilihat pada bab VII tentang ketentuan pidana pada Pasal 41 ayat 1, yakni : 20592. Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja atau Serikat
Buruh. Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja atau Serikat Buruh memuat tentang korporasi pada Pasal 1 point 7 dan 8, akan tetapi pada undang-undang ini tidak ada merumuskan mengenai prinsip pertanggungjawaban pidana korporasi, bentuk perbuatan pidana yang dilakukan oleh korporasi dan bentuk sanksi yang diberikan terhadap korporasi juga tidak ada dirumuskan dalam undang-undang ini meskipun pada bab XII tentang 204 Pasal 1 point 2, 3 dan 4, yang menyatakan bahwa, Point 2: ”Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan...”. Point 3 ”Penanggung pajak adalah orang pribadi atau badan...”, dan point 4: Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau oraganisasi yang sejenis, lemabaga, betuk usaha tetap dan bentuk badan lainnya. 205 Pasal 23 ayat 1: Penaggung Pajak dilarang: a. Memindahkan hak, meindahtangankan, menyewakan, meminjamkan, menyembunyikan, menghilangkan atau merusak barang yang telah disita. b. Membebani barang tidak bergerak yang telah disita dengan hak tanggungan untuk pelunasan utang tertentu. c. Membebani barang bergerak yang telah disita dengan fidusia atau digunakan untuk pelunaan utang tertentu , dan atau d. Merusak mencabut atau menghilangkan segel sita atau salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita yang telah ditempel pada barang sitaan. Rise Karmila : Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP, 2009. USU Repository © 2009 258 sanksi pada pasal 43 ada dirumuskan mengenai perbuatan pidana namun perbuatan itu bukanlah perbuatan pidana yang dilakukan oleh badan hukum. 20693. Undang-Undang No. 29 Tahun 2000 Perlindungan Varietas Tanaman
Parts
» Pengaturan Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Pada Ketentuan Pidana Di Luar KUHP
» Permasalahan Tujuan Penelitian: Manfaat Penelitian
» Keaslian Penelitian Kerangka Teori dan Konsepsi 1. Kerangka teori
» Teknik pengumpulan data Analisis data Bentuk-Bentuk Korporasi
» Penetapan Korporasi sebagai Subjek Tindak Pidana dalam Peraturan
» Perumusan Penyebutan Korporasi Sebagai Subjek Tindak Pidana dalam
» Undang-Undang No. 5 Tahun 1964 tentang Telekomunikasi
» Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
» Undang-Undang No. 21 Tahun 1956 tentang Larangan untuk
» Undang-Undang No. 22 Tahun 1957 tentang Penyelesaian Perselisihan
» Undang-Undang No. 74 Tahun 1957 tentang Pencabutan Regeling Po De
» Undang-Undang No. 3 Tahun 1958 tentang Penempatan Tenaga Asing
» Undang-Undang No. 4 Tahun 1959 tentang Pos
» Undang-Undang No. 16 Tahun 1964 tentang Bagi Hasil Perikanan.
» Undang-Undang No. 17 Tahun 1964 tentang Larangan Penarikan Cek
» Undang-Undang No. 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
» Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan
» Undang-Undang No. 9 Tahun 1976 tentang Narkotika
» Undang-Undang No. 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan
» Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
» Undang-undang No. 5 tahun 1984 tentang Perindustrian
» Undang-Undang No. 6 Tahun 1984 tentang Pos Undang-Undang No. 9 Tahun 1985 Tentang Perikanan
» Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan
» Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
» Terhadap kedua-duanya. Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
» Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman
» Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
» Undang-Undang No. 12 Tahun 1992 Tentang Sistem Budidaya Tanaman
» Undang-Undang No.19 Tahun 1992 tentang Merek Undang-Undang No.21 Tahun 1992 Tentang Pelayaran
» Undang-Undang No. 11 Tahun 1995 Tentang Cukai
» Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan
» Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
» Undang-Undang No. 12 Tahun 1997 tentang Hak Cipta
» Undang-Undang No. 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan
» Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
» Undang-Undang No. 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka
» Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
» Undang-Undang 5 Tahun 1999 tentang Monopoli dan Persaingan Usaha
» Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Perlindungan Konsumen
» Undang-Undang No.18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
» Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia
» Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
» Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi
» Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
» Undang-Undang No.18 Tahun 2000 tentang perubahan kedua atas
» Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
» Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
» Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
» Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
» Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 Tentang Perkebunan
» Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin
» Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
» Undang-Undang No. 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan Dan
» Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial
» Undang-Undang No. 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Perolahragaan
» Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
» Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
» Undang- Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
» Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah
» Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
» Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi
» Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi
» Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran
» Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
» Undang-Undang No.19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah
Show more