Evaluasi Atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko.

Introduction Management Discussion Analysis on Company Performance Good Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data bank bjb •฀Laporan฀Tahunan฀2013฀Annual฀Report 193 Consolidated Financial Statements Untuk meningkatkan sustainability bank dalam menghadapi gejolak ekonomi, serta ancaman-ancaman eksternal lainnya, bank berupaya memperkuat proses manajemen risiko di setiap kegiatan usaha. Bank melakukan penyempurnaan atas kebijakan, infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia terkait dengan pengelolaan risiko yang berpedoman kepada ketentuan Bank Indonesia, Basel II dan aturan internasional secara best practices. Selain itu, bank juga melakukan gap data analysis untuk persiapan penerapan Basel II, yang diikuti dengan action plan berupa persiapan data, sistem simulasi untuk perhitungan internal capital charge, serta perbaikan sistem penyusunan profil risiko agar menjadi lebih sistematis dan akurat. Upaya tersebut dilakukan untuk mempersiapkan bank agar dapat mengelola risiko yang dihadapi, melakukan upaya pencegahan dan mitigasi, mencadangkan modal sehingga membantu bank dalam merencanakan arah pertumbuhan bisnis di masa depan.

2. Evaluasi Atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko.

Sistem pengukuran risiko yang dipergunakan untuk mengukur eksposur risiko Bank sebagai pedoman untuk melakukan pengendalian dan dilakukan secara berkala. Sistem tersebut paling kurang harus dapat mengukur: a Sensitivitas produkaktivitas terhadap perubahan faktor- faktor yang mempengaruhinya, bank dalam keadaan normal maupun tidak normal; b Kecenderungan perubahan faktor-faktor dimaksud berdasarkan fluktuasi yang terjadi di masa lalu dan korelasinya; c Faktor risiko Risk Faktor secara individual; d Eksposur risiko secara keseluruhan aggregate maupun per risiko, dengan mempertimbangkan keterkaitan antar risiko; e Seluruh risiko yang melekat pada seluruh transaksi serta produk perbankan, termasuk produk dan aktivitas baru, dan dapat diintegrasikan dalam sistem informasi manajemen Bank. Metode pengukuran dapat dilakukan secara kuantitatif dan atau kualitatif. Metode pengukuran tersebut dapat berupa metode yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam rangka penilaian risiko dan perhitungan modal baik berupa metode standar atau metode internal yang dikembangkan sendiri oleh Bank. Dalam rangka mengatasi kelemahan yang dapat timbul atas penggunaan model pengukuran risiko tertentu maka Bank harus melakukan validasi model tersebut. Sistem pengukuran risiko dievaluasi dan disempurnakan secara berkala atau sewaktu-waktu apabila diperlukan untuk memastikan kesesuaian asuransi, akurasi, kewajaran, To improve the bank’s sustainability in facing the economic turmoil, as well as other external threats, the bank seeks to strengthen the risk management process in every business activity. The bank carried out improvements on the policies, infrastructures and quality of human resources associated with risk management referring to Bank Indonesia regulations, Basel II and international best practices rules. In addition, the bank also conducts gap data analysis in the preparation for the implementation of Basel II, which is followed by the action plan in the form of data preparation, simulation system for internal calculation of capital charge, as well as improving the risk profiling system to become more systematic and accurate. Efforts are made to prepare the bank in order to manage the risks, conduct prevention and mitigation efforts, reserving the bank’s capital, assisting the bank in planning the direction of future business growth.

2. Evaluation Of Risk Management Systems.