bank bjb
•LaporanTahunan2013AnnualReport
63
Introduction
Management Discussion Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data Consolidated
Financial Statements
Dengan meningkatnya ekspansi penyaluran kredit di tahun 2013, maka target NPL Gross diperkirakan sebesar 2,50 dan
NPL netto sebesar 0,60.
4. Asumsi Proyeksi Keuangan
A. Aset
Asset
• PertumbuhanAsset
Growth Assets 25
• Market Share
1,6 B.
Dana Pihak Ketiga Third Party Funds
• PertumbuhanDPK
Growth DPK 23
• Market Share
1,6 •
KomposisiBerdasarkanSegmentasi Composition by Segments
- DPKKorporasi
Corporate DPK 69
- DPKRitel
Retail DPK 31
• KomposisiBerdasarkanProduk
Composition by Products Giro
Current Accounts 20
- Tabungan
Saving Accounts
17 -
Deposito Deposits
63
C. Kredit Yang Diberikan
Loans
• PertumbuhanKredit Growth Loans
36 • Market Share
1,5 •
KomposisiBerdasarkanSegmentasi Composition by Segments
KreditKonsumer
Consumer Loans 54
KreditKPR
MortgageLoans 6
KreditMikro
MicroLoans 18
KreditKomersial
Commercial Loans 22
• KomposisiBerdasarkanJenisPenggunaan Composition by Usage
KreditKonsumsi
Consumer Credit 60
KreditProduktif
Earning Credit 40
• NPL NPLGross
2,50 NPLNetto
0,60 D.
Permodalan Capital
• CAR 16,40
E. Rentabilitas
Profitability
• ROE 24,30
• ROA 2,18
• NIM 6,5
• BOPO 82,3
F. Likuiditas
Liquidity
• LDR 78,86
Notes: •
asset market share is calculated from projected bjb bank assets in 2013 divided by the projected national banking assets in 2013.
• depositsmarketshareiscalculateddepositsfrombanksprojections
bjb in 2013 divided projection third party funds of national banks in 2013.
• creditmarketshareiscalculatedontheprojectedbankcreditbjb of
2013 divided the projected national bank loans in 2013. Catatan:
•
market share aset dihitung dari proyeksi asset bank bjb tahun 2013 dibagi proyeksi aset perbankan nasional tahun 2013.
• market share dana pihak ketiga dihitung dari proyeksi dana pihak
ketiga bank bjb tahun 2013 dibagi proyeksi dana pihak ketiga perbankan nasional tahun 2013.
•
market share kredit dihitung dari proyeksi kredit bank bjb tahun 2013 dibagi proyeksi Kredit perbankan nasional tahun 2013.
With the increasing expansion of lending in 2013, the target of Gross NPL was estimated to be 2.50 and net NPL was
estimated to be 0.60.
4. Assumption on Financial Projection
bank bjb
•LaporanTahunan2013AnnualReport
64
Analisa Pembahasan atas
Kinerja Perseroan
Management Discussion Analysis on Company Performance
01
bank
bjb
•LaporanT ahunan2013AnnualReport
65
bank bjb
•LaporanTahunan2013AnnualReport
66
TINJAUAN
BISNIS
BUSINESS REVIEW
TINJAUAN BISNIS
Kriteria ARA No. V.1
BUSineSSReview
Introduction
Management Discussion Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
bank bjb
•LaporanTahunan2013AnnualReport
67
Consolidated Financial Statements
“Perseroan konsisten untuk fokus pada segmen bisnis yang risikonya
telah dikenali”.
“The company is consistent to focus on the business segment that risk is already recognized”.
Kondisi Makro Ekonomi
Pada tahun 2013, industri perbankan mengalami tekanan cukup besar, baik dari luar maupun dalam negeri. Di tingkat global, negara-
negara maju masih berjuang mengatasi perlambanan ekonomi. Situasi tersebut berimbas kepada perekonomian dalam negeri.
Ekonomi nasional hanya tumbuh 5,7, dari target 6,3, seperti ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN.
Sementara inflasi tahunan pada Desember 2013 mencapai 8,38. Di tengah ketidakpastian, gejolak di pasar keuangan global turut
memberikan tekanan terhadap perekonomian dalam negeri. Hal itu, dipicu oleh isu pengurangan secara bertahap tapering stimulus
moneter Quantitative Easing di Amerika Serikat, sebagai negara perekonomian terbesar di dunia.
Masalah ini menimbulkan sentimen negatif di pasar keuangan, sehingga melahirkan capital reversal di negara-negara berkembang.
Tak terkecuali dengan yang terjadi di Indonesia. Dana asing banyak keluar, sehingga ikut memberikan tekanan terhadap pasar keuangan
di dalam negeri. Nilai tukar rupiah terhadap dolar terkena imbas. Bahkan hingga
akhir tahun 2013, kurs rupiah yang pada awalnya ada di kisaran Rp9.000 per dolar, sudah menembus Rp12.000 per dolar.
Sebagai salah satu respons perekonomian Indonesia terhadap tekanan dari perekonomian global, Bank Indonesia sepanjang tahun
2013 sudah lima kali menaikkan suku bunga acuan BI Rate. Jika pada Januari masih 5,75, mulai November telah menjadi 7,50.
Macro-Economic Condition
In 2013, the banking industry experienced considerable pressure, both from outside and within the country. At the global level,
developed countries were still struggling to overcome the economic slowdown.
The situation provided impact for Indonesia. The national economy grew only 5.7, of the targeted 6.3, as set out in the State Budget.
Meanwhile annual inflation in December 2013 reached 8.38. In the midst of uncertainty, turmoil in the global financial markets
helped provide pressure on the domestic economy. This was mainly triggered by the issue of gradual reduction tapering of monetary
stimulus Quantitative Easing by the United States of America, the country with the largest economy in the world.
This raises negative sentiment in the financial markets, thus giving birth to capital reversal in developing countries. No exception with
Indonesia. Foreign funds exit the country, providing pressure to the domestic financial market.
The Rupiah exchange rate against US Dollar was also affected. By the end of 2013, the exchange rate which was initially in the range of
Rp9,000 per dollar penetrated the number Rp12,000 per dollar As one of Indonesia’s economic response to the pressure from the
global economy, during the year 2013, Bank Indonesia raised the BI rate as many as five times. In January BI rate was still 5.75 and had
become 7.50 in November.
INDUSTRY REVIEW
TINJAUAN INDUSTRI
bank bjb
•LaporanTahunan2013AnnualReport
68
Tekanan yang berasal dari kondisi makro dan pasar keuangan global ini meningkatkan risiko pada sektor keuangan di dalam negeri.
Kendati demikian, secara umum ketahanan sektor tersebut di Indonesia masih cukup terjaga.
Hal itu ditunjukan melalui Indeks Stabilitas Sistem Keuangan hasil kajian Bank Indonesia, yang menyebutkan situasinya masih normal.
Kondisi tersebut berarti kombinasi dari pengaruh tekanan yang ada masih bersifat terbatas.
Sebagai badan usaha yang terus tumbuh dan berupaya mengembangkan jaringan dan jangkauannya, Perseroan senantiasa
memperhatikan berbagai faktor eksternal yang memberi dampak
kepada bisnisnya. Karena itulah, bank bjb konsisten untuk fokus
pada bisnis yang bertumpu di segmen yang telah dikenali risikonya. Kemudian, diikuti dengan pengembangan ke segmen lainnya, sejalan
dengan kesiapan infrastruktur pendukung.
Usaha bank bjb dimulai dengan mengoptimalkan potensi yang
ada di lingkungan terdekat, yakni wilayah Jawa Barat dan Banten, kemudian diperluas ke luar wilayah.
Begitu pula dengan pengembangan produk dan layanan, Perseroan mengawalinya dengan transaksi perbankan untuk
lingkup yang lebih kecil, hingga bertumbuh dan berkembang selayaknya bank umum yang menyediakan layanan perbankan
bagi masyarakat luas.
Pertumbuhan Tabungan 2013 bank bjb dan Industri
Savings Growth in 2013 Company and Industry
bank bjb
Company Industri
Industry
11,20
35,38
35,38
Pertumbuhan Kredit 2013 bank bjb dan Industri
Credit Growth in 2013 Company and Industry
bank bjb
Company Industri
Industry
21,80
27,71
27,71
Akibat kondisi makro ekonomi yang cenderung memberi tekanan terhadap industri perbankan, terutama adanya kenaikan suku
bunga acuan, hal itu menimbulkan potensi semakin tingginya cost
of fund pada perbankan. Suku bunga pada Perseroan pun dinaikkan secara konservatif guna menghindari risiko yang lebih besar.
INDUSTRY REVIEW
TINJAUAN INDUSTRI
Pressures from the global macro-economic and financial conditions increased the risks in the domestic financial sector. Nevertheless, the
general resilience of the financial sector in Indonesia was relatively maintained.
This was reflected through the Financial System Stability Index, a study result from Bank Indonesia, which stated the situation was
normal. The condition means the combination of the effects of the pressure was still limited.
As a Company that continues to grow and seeks to develop our
network and scope, bank bjb always considers the various external factors that provide impacts to our business. Therefore, bank bjb
consistently focus the business on the segment with risks that are already identified, followed by the development of other segments,
in line with the readiness of the supporting infrastructure.
bank bjb business began by optimizing the potentials that exist in
the nearest neighbourhood, namely the region of West Java and Banten, and then extended to other areas.
Similarly with the development of products and services, the Company began with banking transactions for the smaller scope,
subsequently growing and developing just like other commercial banks that provide banking services for the public.
In banking industry, particularly an increase in the benchmark rate raises the potential of higher cost of funds. The interest rate of the
Company was raised conservatively in order to avoid greater risks.
Introduction
Management Discussion Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
bank bjb
•LaporanTahunan2013AnnualReport
69
Consolidated Financial Statements
Hal itu menyebabkan penghimpunan dana pihak ketiga, terutama pada tabungan berjangka seperti deposito, menjadi
kurang kompetitif. Sepanjang tahun lalu, Perseroan hanya dapat merealisasikan penghimpunan dana pihak ketiga sebesar 91,27
dari target yang ditetapkan. Kendati demikian, untuk porsi tabungan, realisasinya melampaui
target, yaitu 109,82 dari target. Dari sisi pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya, bahkan lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan
tabungan pada bank umum. Tabungan yang berhasil dihimpun bank
bjb tumbuh 35,38 secara tahunan YoY, sementara rata-rata
perbankan hanya 11,20.
Dari sisi penyaluran dana untuk kredit, kinerja bank bjb juga di atas
rata-rata perbankan pada umumnya. Laju pertumbuhan kredit yang
disalurkan bank bjb sepanjang tahun 2013 mencapai 27,71.
This made the collection of third-party funds, mainly in the form of deposits such as time deposits, become less competitive. Over the
past year, the Company was only able to realize third-party funds as much as 91.27 of the targeted third-party fund.
Nevertheless, for savings, realization exceeded the target, that is 109.82 of the target. In terms of growth over the previous year,
the growth of savings was even higher than the average growth of
savings of the commercial banks. The growth of savings bank bjb
was 35.38 YoY, meanwhile the average growth of savings of commercial banks was only 11.20.
In terms of credit distribution, bank bjb performance was also above
the average performance of banking in general. bank bjb rate
of credit growth during the year 2013 reached 27.71 over the
bank bjb
•LaporanTahunan2013AnnualReport
70
Sementara rata-rata perbankan nasional, seperti dilaporkan dalam data Statistik Perbankan Bank Indonesia, hanya tumbuh sebesar
21,80.
Kinerja bank bjb yang masih positif tersebut ikut memberikan
pengaruh besar terhadap pembukuan laba. Hingga akhir tahun lalu, pencapaian laba hingga 105,62 dari target atau tumbuh 47,01
dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan dari sisi aset, walaupun tidak mencapai target yang
diproyeksikan, namun tetap mengalami pertumbuhan yang positif. Jika pada tahun 2012 aset Perseroan sebesar Rp66,99 triliun, pada
tahun 2013 tumbuh 0,07 menjadi Rp67,04 triliun.
Prospek 2014
Jika sepanjang tahun 2013 tingkat inflasi terus merangkak naik dari posisi 4,57 pada Januari 2013 dan berakhir di level 8,38
pada Desember 2013. Pada januari 2014, tingkat inflasi justru mulai menunjukan kestabilan dan berada pada level 8,22 YoY. Bahkan
pemerintah yakin, seperti tercermin pada APBN 2014, inflasi tahunan akan berada di angka 5,5.
Dengan terkendalinya inflasi, diharapkan memberikan peluang Bank Indonesia untuk dapat menurunkan suku bunga acuan menjadi lebih
kompetitif. Karena itu, secara umum, prospek usaha perbankan sepanjang tahun 2014 tetap memiliki peluang tumbuh dari tahun
2013, walaupun moderat. Salah satu faktor yang menjadi peluang adalah jumlah penduduk yang besar dan potensi pasar yang belum
digarap. Selain itu, data Lembaga Penjamin Simpanan LPS juga menunjukan
indikator yang positif. Ada kenaikan yang signifikan pada jumlah rekening yang dihimpun oleh perbankan Indonesia, walaupun
mayoritas atau 97,72 nilai simpanan dari masing-masing rekening tersebut masih pada kisaran kurang dari Rp100 juta.
INDUSTRY REVIEW
TINJAUAN INDUSTRI
previous year. Meanwhile the average rate of credit growth in the national banking industry, as reported in the Banking Statistics data
of Bank Indonesia, only grew by 21.80.
bank bjb performance is still positive involved a major influence on the
accounting profit. Until late last year, profit up 105.62 achievement of the target or grow 47.01 compared to the previous year.
In terms of assets, the assets of the Company remained to grow positively although not achieving the target. If the assets of the
company in 2012 amounted Rp66,99 trillion, in 2013 the assets of the Company grew by 0.07 to Rp67,04 trillion.
Prospect in 2014
During 2013, the inflation rate continued to rise from 4.57 in January 2013 and ended at the level of 8.38 in December 2013. In
January 2014, the inflation rate started to show stability and at the level of 8.22 YoY. The Government believes, as reflected in the
State Budget 2014, the annual inflation rate will be at 5.5. Controlled inflation is expected to provide an opportunity for Bank
Indonesia to decrease the BI rate in order to be more competitive. Therefore, in general, the prospect of the banking business in 2014
still has the chance to grow from 2013, although moderate. One of the factors that becomes an opportunity is the large population and
untapped market potentials. In addition, the data from the Deposit Insurance Corporation also
showed a positive indicator. There was a significant increase in the number of accounts collected by Indonesian banks, although the
majority or 97.72 of the deposit value of each the account is still in the range of less than Rp100 million.
Introduction
Management Discussion Analysis on Company
Performance
Good Corporate Governance
Corporate Social Responsibility
Corporate Data
bank bjb
•LaporanTahunan2013AnnualReport
71
Consolidated Financial Statements
Nilai Simpanan Jumlah Rekening Nasabah pada Bank Umum
Deposits Account Total Customer Account in Commercial Bank
TAHUN YEAR
REKENINGACCOUNT JUMLAHTOTAL
Unit PERTUMBUHAN
GROWTH NOMINAL
Rp Milliar PERTUMBUHAN
GROWTH
2009 88.086.017
6,48 1.995.789.56
12,84
2010 97.204.863
10,35 2.370.982.77
18,8
2011 101.503.564
4,42 2.830.322.74
19,37
2012 119.917.930
18,14 3.277.154.34
15,79
2013 140.527.064
17,19 3.617.854.69
10,4
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan 2013 : Hingga November
Sources: Financial Services Authority 2013 : Until November
Selain itu, data Otoritas Jasa Keuangan OJK tentang statistik perbankan juga mengungkapkan bahwa nilai DPK di bank umum
terus mengalami peningkatan, kendati dari sisi pertumbuhannya mengalami perlambanan. Dana nasabah yang terhimpun di
perbankan umum pada tahun lalu tumbuh 14 dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan melihat kondisi tersebut, bank bjb menyusun prioritas
rencana bisnis untuk tahun 2013.
Dana Pihak Ketiga di Bank Umum
Hinggga Desember 2013, dalam miliar Rupiah Third Party Fund in Commercial Bank
Until December 2013, in billion Rupiah
Status 2009
2010 2011
2012 2013
Status
Total DPK 1.950.712
2.338.824 2.785.024
3.225.198 3.663.968
Total DPK Pertumbuhan
11 20
19 16
14 Growth
Dengan melihat kondisi tersebut, bank bjb menyusun prioritas
rencana bisnis untuk tahun buku 2014 sebagai berikut: 1. Efisiensi biaya operasional dalam rangka meningkatkan daya
saing dan kinerja bank. 2. Pengembangan dan peningkatan kualitas layanan.
3. Pengembangan kompetensi sumber daya manusia dan teknologi informasi.
4. Mengembangkan bjb Incorporated.