as a respond for that matter, bank bjb has formed a collecting

Introduction Management Discussion Analysis on Company Performance Good Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data bank bjb •฀Laporan฀Tahunan฀2013฀Annual฀Report 167 Consolidated Financial Statements Sektor Ekonomi 31 DesemberDecember 31 Economic Sector 2009 2010 2011 2012 2013 Pertanian 202.222 235.490 288.287 381.926 1.040.951 Agriculture Pertambangan 13.955 36.509 205.781 583.945 130.726 Mining Industri 285.843 382.091 525.206 1.070.375 1.481.764 Industry Listrik, gas dan air 254.905 37.987 133.515 63.230 361.857 Electric, Gas and Water Konstruksi 687.846 967.916 1.143.567 1.851.480 2.159.052 Construction Perdagangan 1.645.203 2.732.189 3.339.241 4.652.671 4.945.322 Trade Pengangkutan dan Pergudangan 423.387 522.951 276.767 562.706 395.199 Transportation and Warehouse Jasa-jasa dunia usaha 709.712 1.249.772 1.767.377 3.345.646 3.711.849 Business Service Jasa-jasa sosial 183.236 284.376 387.338 467.061 373.091 Social Service Lain-lain 14.518.678 17.220.437 20.697.622 25.353.672 34.302.529 Others Jumlah 18.924.987 23.669.719 28.764.701 38.332.712 48.902.340 Total Penyisihan Kerugian 417.043 599.516 541.344 683.511 1.081.614 Provisioning Jumlah kredit yang diberikan – Gross 18.507.944 23.070.203 28.223.357 37.649.201 47.820.726 Total Loans Kredit Bermasalah Total kredit bermasalah Non-Performing Loan atau NPL-Gross terkendali di kisaran sebesar Rp1,277 triliun di tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp791 miliar. Sehingga bila ditinjau dari rasio NPL terhadap total kredit yang disalurkan, rasio kualitas kredit bermasalah meningkat yang merupakan salah satu dampak ekonomi global dan nasional sepanjang 2013 sebagaimana ditunjukkan oleh rasio NPL bruto sebesar 2,83 di tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 sebesar 2,07 sebagai respons dari hal tersebut bank bjb telah membentuk collecting agent dan melakukan first default payment terhadap pihak ketiga. Jenis 31 Desember December 31 Type 2009 2010 2011 2012 2013 Lancar 19.064.000 22.962.040 27.749.535 36.422.901 45.773.788 Current Dalam perhatian khusus 181.490 268.139 664.483 1.059.964 1.779.085 Special mention Kurang lancar 184.887 46.447 66.924 147.099 194.035 Substandard Diragukan 28.401 70.888 65.347 206.234 239.998 Doubtful Macet 173.190 322.205 218.412 496.514 915.434 Loss Jumlah kredit yang diberikan – Gross 19.631.968 23.669.719 28.764.701 38.332.712 48.902.340 Loans - Gross Penyisihan Kerugian 408.433 599.516 541.344 683.511 1.081.614 Allowance For Losses Jumlah kredit yang diberikan – Bersih 19.223.535 23.070.203 28.223.357 37.649.201 47.820.726 Loans – Netto Jenis 31 Desember December 31 Type 2009 2010 2011 2012 2013 NPL - Gross 369.701 439.540 350.683 791.773 1.277.060 NPL - Gross Rasio NPL - Gross 1,96 1,86 1,21 2,07 2,83 Rasio NPL - Gross NPL - Netto 145.683 68.642 117.935 187.072 285.043 NPL - Netto Rasio NPL - Netto 0,77 0,29 0,41 0,50 0,64 Rasio NPL - Netto Jumlah kredit yang diberikan – Gross 19.631.968 23.669.719 28.764.701 38.332.712 48.902.340 Loans - Gross Catatan: Perhitungan rasio NPL untuk 31 Desember 2009, 2008 mengacu pada SE BI Nomor 710DPNP tanggal 31 Maret 2005 yang mana kredit kepada bank lain bukan merupakan komponen rasio NPL untuk 31 Desember 2012, 2011, 2010 perhitungan rasio NPL mengacu pada SE BI Nomor 1211DPNP tanggal 31 Maret 2010 yang mana kredit kepada bank lain merupakan komponen pada perhitungan rasio NPL. Note: NPL ratio calculation for December 31, 2009 and 2008, refers to SE BI No. 710DPNP dated March 31, 2005, in which loans to other banks are not a component in the calculation of NPL ratio. For Desember 31, 2012, 2011, and 2010, NPL ratio calculation refers to SE BI No. 1211 DPNP dated March 31, 2010, in which loans to other banks constitute a component of the calculation of NPL ratio. Non Performing Loan Total Non-Performing Loans or NPL was maintained in the range of Rp1.277 trillion in 2013 compared to 2012 which amounted to Rp791 billion. Thus when viewed from NPL ratio to total loans, the ratio of non-performing loans increased which is one of the global and national economic impact throughout 2013 as indicated by the gross NPL ratio of 2.83 in 2013 compared to 2012 which was

2.07 as a respond for that matter, bank bjb has formed a collecting

agent and perform first payment defaults to third parties. Kriteria ARA No. V.3.2 FINANCIAL REVIEW TINJAUAN KEUANGAN bank bjb •฀Laporan฀Tahunan฀2013฀Annual฀Report 168 Penyisihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN Total CKPN di tahun 2013 meningkat sebesar 58,2 menjadi Rp1.082 miliar sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp684 miliar. Peningkatan CKPN ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan portofolio kredit sebesar 27,57 menjadi Rp48,902 triliun di tahun 2013 sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp38,332 triliun, dimana perhitungan CKPN telah sejalan dan berdasarkan penerapan PSAK 50 revisi 2006 dan PSAK 55 revisi 2006. Kredit yang Mengalami Penurunan Nilai Cadangan kerugian penurunan nilai pada bulan Desember 2013 adalah sebesar Rp1.082 miliar atau meningkat sebesar 58,2 dibandingkan tahun sebelumnya 2012 sebesar Rp684 miliar. Peningkatan cadangan kerugian penurunan nilai ini terjadi dikarenakan beberapa hal yaitu pembentukan penyisihan kerugian 2013 sebesar Rp1.082 miliar. Dana Pihak Ketiga Perusahaan mencatat total dana nasabah sebesar Rp49,997 triliun. Adapun komposisi dana nasabah adalah 33,47 dalam bentuk giro, 24,42 dalam bentuk tabungan dan 42,10 dalam bentuk deposito berjangka. Dana murah meningkat sebesar 11,3 menjadi Rp28,137 triliun dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp23,350 triliun disebabkan oleh kenaikan giro dan tabungan masing-masing sebesar 12,62 dan 33,48 dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp16,360 triliun dan Rp11,777 triliun di tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp14,528 triliun untuk giro dan Rp8,823 triliun untuk tabungan juga memberikan kontribusi dalam pertumbuhan total dana nasabah. Dengan penurunan deposito berjangka berbanding kenaikan dana murah, maka di tahun 2013, rasio perbandingan antara dana murah dengan total dana nasabah Current Account and Saving Account Ratio – CASA Ratio mengalami kenaikan sebesar 113 bps dari 48,9 di tahun 2012 menjadi 60,1 di tahun 2013. Seiring dengan kebijakan ekspansif Perusahaan, rasio perbandingan antara total kredit dengan total dana nasabah Loan to Deposit Ratio - LDR mengalami peningkatan sebesar 30,20 di tahun 2013 menjadi 96,47 dibandingkan 2012 sebesar 74,1. Peningkatan ini disebabkan kenaikan kredit yang lebih tinggi dibandingkan dengan dana nasabah di tahun 2013. Allowance of Impairment Losses Reserve CKPN Total CKPN in 2013 increased by 58.2 to Rp1,082 billion, while in 2012 amounted to Rp684 billion. The increase of CKPN was primarily due to loan portfolio growth of 27.57 to Rp48.902 trillion in 2013, while in 2012 amounted to Rp38.332 trillion, in which the calculation for CKPN was in line and based on the application of SFAS 50 2006 revision and PSAK 55 2006 revison. Loans Experiencing Impairment Losses Allowance for loan impairment losses in December 2013 amounted to Rp1,082 billion or an increase of 58.2 compared to the previous year of 2012 which amounted to Rp684 billion. The increase in the allowance for impairment losses occured due to several things, namely the establishment of a loss reserves of Rp1,082 billion in 2013. Third Party Funds The Company recorded total customer deposits of Rp49.997 trillion. The composition of customer deposits is 33.47 in demand deposits, 24.42 in savings and 42.10 in time deposits. Low cost funds increased by 11.3 to Rp28.137 trillion compared to 2012 which amounted to Rp23.350 billion, due to the increase in demand deposits and savings by 12.62 and 33.48, respectively, compared to the previous year, to Rp16.360 trillion and Rp11.777 trillion in 2013 compared to 2012 which amounted to Rp14.528 trillion of demand deposits and Rp8.823 trillion of savings, which also contributed to the growth in total customer deposits. With the decrease in time deposits compared to the increase in low- cost funds, in 2013, the ratio of low-cost funds with total customer deposits Current Account and Savings Account Ratio - CASA Ratio increased by 113 bps from 48.9 in 2012 to 60.1 in 2013. Along with the Company’s expansive policy, the ratio of total loans to total customer deposits Loan to Deposit Ratio - LDR increased by 30.20 to 96.47 in 2013 compared to 74.1 in 2012. This increase was due to higher growth of loans compared with the growth of customer deposits in 2013. Kriteria ARA No. V.2.2 Introduction Management Discussion Analysis on Company Performance Good Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data bank bjb •฀Laporan฀Tahunan฀2013฀Annual฀Report 169 Consolidated Financial Statements Jumlah Giro, Tabungan Deposito Berjangka Total of Current Account, Saving Account Time Deposits Tabungan Saving Account Deposito Berjangka Time Deposits Giro Current Account 24,42 33,47 42,10 42,10 Uraian 31 Desember December 31 Description 2009 2010 2011 2012 2013 Giro 8.272.288 7.610.327 11.168.241 14.828.830 16.735.445 Current Account Tabungan 3.802.574 4.876.716 6.270.783 9.050.286 12.210.581 Saving Account Deposito Berjangka 11.644.050 19.466.419 21.603.753 26.728.809 21.050.581 Time Deposits Jumlah Simpanan Nasabah 23.718.912 31.953.462 39.042.777 47.632.863 49.996.607 Total Saving Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Mata Uang Bila dikelompokkan berdasarkan jenis mata uang, maka dana nasabah dalam mata uang Rupiah memiliki kontribusi sebesar 98,95, diikuti oleh dana nasabah dalam mata uang asing sebesar 1,05 dari total nasabah di tahun 2013. Dibandingkan tahun 2012, dana nasabah dalam mata uang Rupiah mengalami penurunan sebesar Rp954 miliar atau 2,04 menjadi Rp46,761 triliun di tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp47,716 triliun dan dana nasabah dalam mata uang asing juga mengalami peningkatan sebesar Rp173 miliar atau 37,38 menjadi Rp493 miliar. Tabungan Produk tabungan sebagai salah satu produk untuk menghimpun dana nasabah secara langsung yang meningkat sebesar Rp2,953 triliun atau 33,48 menjadi Rp11,777 triliun per 31 Desember 2013, tidak terlepas dari keberhasilan Perusahaan dalam mengimplementasikan salah satu dari Enam Pilar Strategi Utama 2013, yakni peningkatan dana murah CASA. Berbagai promosi, inovasi produk tabungan dan peluncuran produk baru di tahun 2013 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Salah satu program yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat adalah Menyelenggarakan Program Hadiah Langsung Tabungan bjb Tandamata Berjangka periode II Juli sampai dengan Desember 2013 dan Program Hadiah Langsung Tabungan bjb Berhadiah Sesukamu periode Mei sampai dengan Desember 2013. Selain tersebut bank bjb juga Bekerjasama dengan Kemendikbud, Dinas Pendidikan Jawa Barat dan Provinsi Banten dalam penyaluran Dana Bantuan Siswa Miskin BSM, Penyaluran Dana Tunjangan Sertifikasi Guru dan penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah BOS. Third Party Funds Based on Currency Arranged by type of currency, the customer funds denominated in Rupiah has contributed by 98.95, followed by customer funds in foreign currencies amounting to 1.05 of the total customers in 2013. Compared to 2012, customer funds denominated in Rupiah decreased by Rp954 billion or 2.04 to Rp46.761 billion in 2013 compared to 2012 which amounted to Rp47.716 trillion and customer funds in foreign currencies increased by Rp173 billion, or 37.38 to Rp493 billion. Savings Savings products as one of the products to gather customers funds directly raise funds which increased by Rp2.953 trillion, or 33.48 to Rp11.777 trillion as of December 31, 2013, can not be separated from the Company’s success in implementing one of the 2013 Six Key Strategy Pillars, namely the increase in low-cost funds CASA. Various promotions, savings product innovations and new product launches in 2013 have shown encouraging results. One of the programs that received rave reviews from the public is Organizing the Direct Rewards Program Tabungan bjb Tandamata Berjangka period II July to December 2013 and Direct Rewards Program Tabungan bjb Berhadiah Sesukamu period May to December 2013. In addition to the abovestated, bank bjb also cooperates with Kemendikbud, Education Department of West Java and Banten provinces in the distribution of Poor Students Aid Fund BSM, Teacher Certification Allowance Disbursement and the fund distribution of School Operational Assistance BOS. FINANCIAL REVIEW TINJAUAN KEUANGAN bank bjb •฀Laporan฀Tahunan฀2013฀Annual฀Report 170 Pencapaian dana murah pada akhir Desember 2013 sebesar Rp10,1 triliun, atau meningkat sebesar 3 triliun dikarenakan penempatan dana dari kerja sama dengan beberapa Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah diantaranya: •฀ Kerja฀ sama฀ dengan฀ Kementerian฀ Pendidikan฀ dan฀ Kebudayaan฀ untuk pendistribusian Bantuan Siswa Miskin BSM untuk tahun anggaran 2013 yang mencapai 2,4 juta siswa miskin di Jawa Barat dan Banten dengan total kelolaan sebesar Rp1,14 triliun. •฀ Kerja฀ sama฀ dengan฀ Dinas฀ Pendidikan฀ Propinsi฀ Jawa฀ Barat฀ dan฀ Banten untuk pendistribusian Dana Sertifikasi Guru dan Bantuan Operasional Sekolah BOS. Program Realisasi Dana pada tahun 2013 Rp Funds Realization on 2013 Rp Programs Bantuan Siswa Miskin BSM 438.711.670.000 Poor Students Aid Fund BSM Bantuan Operasional Sekolah BOS 408.105.202.500 School Operational Assistance Fund BOS Dana Sertifikasi Guru 1.497.343.462.457 Teacher Certification Funds Uraian 31 DesemberDecember 31 Description 2009 2010 2011 2012 2013 Giro Demand Deposit Rupiah 8.251.006 7.582.642 11.060.235 14.700.531 16.541.619 Rupiah Mata Uang Asing 21.281 27.685 108.006 128.299 193.826 Foreign Currency Jumlah Giro 8.272.287 7.610.327 11.168.241 14.828.830 16.735.445 Total Demand Deposits Tabungan Rupiah Savings Account - Rupiah Tandamata 1.642.260 2.049.099 2.801.928 4.832.834 6.583.559 Tandamata Simpeda 1.620.017 2.065.829 2.365.536 2.627.461 2.725.880 Simpeda Tandamata Haji 39.807 46.840 44.363 46.620 45.870 Tandamata Haji Tandamata Gold 350.741 454.310 536.241 674.856 778.350 Tandamata Gold Tandamata Bisnis - 7.939 28.591 49.773 49.354 Tandamata Bisnis Tandamata Berjangka - - 9.232 31.309 58.426 Tandamata Berjangka Tabungan Wadiah 15.692 39.281 71.685 83.391 100.498 Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah 130.917 145.796 165.089 - 275.668 Tabungan Mudharabah TabunganKu - 51.044 64.107 93.906 1.124.138 TabunganKu Tandamata Purnabakti 52.281 166.514 315.708 374.063 Tandamata Purnabakti Tabungan ku iB - - - 383 553 Tabungan ku iB Tabungan Pelajar - - - 3.390 4.688 Tabungan Pelajar Tabungan WajibKhusus - - - 3.366 4.946 Tabungan WajibKhusus Tabungan Dinas Instansi - - - 2.347 295 Tabungan Dinas Instansi Tabungan Masyarakat - - - 9.418 14.910 Tabungan Masyarakat Tabungan Kotak - - - 1.517 1.783 Tabungan Kotak Tabungan Lain-lain - - - 13 32 Tabungan Lain-lain Tabungan Tamasya - - - 19.223 28.928 Tabungan Tamasya Tabungan Anak Sekolah - - - 1.041 1.272 Tabungan Anak Sekolah Tabungan Mudharabah - - - 9.239 - Tabungan Mudharabah Tabungan Haji Mudharabah - - - 1.056 - Tabungan Haji Mudharabah Tandamata Dollar 3.141 15.341 17.497 26.853 37.368 Tandamata Dollar JumlahTabungan 3.802.575 4.876.716 6.270.783 9.050.286 12.210.581 Total Savings Account Deposito Berjangka Time Deposits Rupiah 11.233.607 19.183.320 21.424.613 26.563.967 20.788.808 Rupiah Mata Uang Asing 410.443 282.709 179.140 164.842 261.773 Foreign Currency Jumlah Deposito Berjangka 11.644.050 19.466.419 21.603.753 26.728.809 21.050.581 Total Time Deposits Jumlah 23.718.912 31.953.462 39.042.777 50.607.925 49.996.607 Total Retail Savings at the end of December 2013 amounted to Rp10.1 trillion, increased Rp3 trillion due to the savings strategy undertaken included cooperation with Government in raising deposits such as : •฀ Cooperation฀ with฀ the฀ Ministry฀ of฀ Education฀ and฀ Culture฀ for฀ distribution of Poor Students Aid Fund BSM for Fiscal Year 2013 to 2.4 million poor students in West Java and Banten with managed portfolio Rp1.14 trillion. •฀ Cooperation฀with฀Provincial฀Education฀Department฀of฀West฀Java฀ and Banten for distribution of teacher certification funds and School Operational Assistance Fund BOS. Introduction Management Discussion Analysis on Company Performance Good Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data bank bjb •฀Laporan฀Tahunan฀2013฀Annual฀Report 171 Consolidated Financial Statements Ekuitas Ekuitas bank bjb dan anak perusahaan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp6,718 triliun, meningkat sebesar Rp710 miliar atau meningkat sebesar 11,81 bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp6,008 triliun. Peningkatan ini disebabkan karena adanya saldo laba ditahan yang menambah jumlah cadangan bank bjb. Kemampuan Membayar Obligasi Jumlah Obligasi yang terhutang per 31 Desember 2013 adalah Rp2.400 miliar, 31 per Desember 2012. bank bjb memperoleh peringkat id AA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia Pefindo. Rincian obligasi dapat dilihat pada table berikut: Obligasi Bond Nominal Nominal Tanggal Pencatatan di Bursa Listing date Peringkat Ratings Obligasi Bond Status Obligasi VI Seri B Rp 400.000 juta 13 Juli 2009 id AA- Bond VI berjalan outstanding Obligasi VII Rp 2.000.000 juta 9 Februari 2011 id AA- Bond VII berjalan outstanding Pada tanggal 1 Nopember 2013, PT Pemeringkat Efek Indonesia Pefindo melalui surat nomor 1864PEF-DirXI2013 Perihal Sertifikat Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas Obligasi VI Seri B Tahun 2009 dan Obligasi VII Tahun 2011 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Periode 1 Nopember 2013 sampai dengan 1 Nopember 2014, Panitia Pemeringkat PT Pefindo memutuskan menetapkan kembali peringkat id AA- Double A Minus terhadap Obligasi VI Seri B Tahun 2009 dan Obligasi VII Tahun 2011 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk senilai Rp2.400.000.000.000,- Dua Triliun Empat Ratus Miliar Rupiah untuk periode 1 Nopember 2013 sampai dengan 1 Nopember 2014. Adapun arti peringkat rating memiliki arti sebagai berikut: AA- “Efek hutang dengan peringkat AA- memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang relatif dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya, namun memiliki perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan”. Tanda minus - “Tanda minus - menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan”. Equity The equity of bank bjb nd its subsidiaries in 2013 is in the amount of Rp6.718 trillion, an increase of Rp710 billion or an increase of 11.81 compared to 2012 which amounted to Rp6.008 trillion. This increase is due to the retained earnings which increases the reserves amount of bank bjb. Bonds Paying Ability Total bonds payable as of December 31, 2012 is Rp2,400 billion. bank bjb has obtained a bond rating of id AA- from PT Pemeringkat Efek Indonesia Pefindo as seen in the following table: On 1 November 2013, PT Pemeringkat Efek Indonesia Pefindo through the letter No. 1864PEF-DirXI2013 on Annual Monitoring Certification on the Ranking of Bond VI Series B Year 2009 and the Bonds VII Year 2011 of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk for the period November 1, 2013 to November 1, 2014, the Ranking Committee of PT Pefindo decided to reassign id AA-Double A Minus to Bond VI Series B Year 2009 and Bond VII Year 2011 of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk with a total value of Rp2,400,000,000,000,- Two Trillion Four Hundred Billion Rupiah for the period November 1, 2013 to November 1, 2014. The meaning of this rating rank is as follows: AA- “Debt securities rated AA- has strong support obligors ability compared to other Indonesian entities to comply with longterm financial obligations in accordance with the agreement, but it is different from the highest rating”. The minus sign - “The minus sign - indicates that the ratings given relatively weak and below the average for the relevant category”. Kriteria ARA No. V.2.3, V.3 FINANCIAL REVIEW TINJAUAN KEUANGAN bank bjb •฀Laporan฀Tahunan฀2013฀Annual฀Report 172 Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM Di tahun 2013, Perusahaan mencatat rasio kecukupan modal kewajiban penyediaan modal minimum Capital Adequacy Ratio atau CAR menurun dari 18,1 di tahun 2012 menjadi sebesar 16,5 di tahun 2013. Seiring dengan meningkatnya penyaluran kredit Perusahaan yang juga berpengaruh pada meningkatnya profitabilitas Perusahaan, CAR di Tier 1 utama mengalami penurunan menjadi 16,5 di tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 18,4. Sementara itu, CAR Tier 2 relatif menurun pada 16,5 dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 18,1 karena tidak adanya penambahan modal di tahun 2013. Rasio-rasio Keuangan Financial Ratios Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Description CAR 20,94 22,85 18,36 18,11 16,51 CAR ROA 3,24 3,15 2,65 2,46 2,61 ROA ROE 28,09 24,95 21,00 25,02 26,76 ROE NIM 7.63 7,32 6,89 6,76 7,96 NIM NPL GROSS 1,97 1,86 1,21 2,07 2,83 NPL GROSS NPL NET 0,76 0,29 0,41 0,50 0,64 NPL NET BOPO 77.30 76,60 80,02 79,31 79,41 BOPO LDR 82,47 71,14 72,95 74,09 96,47 LDR Aset Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif 1,25 1.11 0,73 1,27 2,21 Productive Non-Performing Assets to Total Earning Assets Aset Tetap Terhadap Modal 30,81 20,45 23,22 25,22 22,01 Fixed Assets to Capital Rasio Rentabilitas Peningkatan rasio rentabilitas disebabkan oleh kenaikan total pendapatan operasional lainnya yang meningkat sebesar 38,41 menjadi Rp457 miliar pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp330 miliar. Hal ini disebabkan oleh beban operasional di tahun 2013 meskipun mengalami kenaikan sebesar 0,1 tetapi kenaikannya tidak lebih besar dari kenaikan pendapatan operasional lainnya. Rasio beban terhadap pendapatan di tahun 2013 naik menjadi 79,41 atau 0,10 dibandingkan tahun 2012 sebesar 79,31. Rasio Kecukupan Modal Capital Adequacy Ratio Rasio kecukupan modal Perusahaan menurun menjadi 16,51 dibandingkan tahun 2012 sebesar 18,11, di atas kewajiban penyediaan modal minimum menurut BI yaitu sebesar 8. Marjin Pendapatan Bunga Bersih - Net Interest Margin NIM Marjin pendapatan bunga bersih Perusahaan meningkat sebesar 1,2 menjadi 7,96 di tahun 2013. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya penurunan DPK khususnya deposito berjangka sebesar 23,6. Capital Adequacy Ratio CAR In 2013, the Company recorded a capital adequacy ratio CAR decrease from 18.1 in 2012 to 16.5 in 2013. Along with the increased profitability of the Company, the CAR in Tier 1 primary decreased to 16.5 in 2013 compared to 2012 which amounted to 18.4. Meanwhile, Tier 2 CAR was relatively decreased at 16.5 compared to 2012 which amounted to 18.1 due to the absence of capital addition in 2013. Capital Adequacy Ratio Increased profitability ratio due to the increase in other operating income increased by 38.41 to Rp457 billion in 2013 compared to the year 2012 which was Rp330 billion. This is due to operating expenses in 2013 despite an increase of 0.1, but the increase is not greater than the increase in other operating income. Expense ratio to earnings in 2013 rose to 79.41, or 0.10 compared to the year 2012 amounted to 79.31. Capital Adequacy Ratio The company’s capital adequacy ratio decreased to 16.51 compared to the year 2012 amounted to 18.11, above the minimum capital requirement according to the Bank in the amount of 8. Net Interest Income Margin - Net Interest Margin NIM Company’s net interest margin increased by 1.2 to 7.96 in 2013. The increase was primarily due to a decrease in deposits, especially deposits of 23.6. Kriteria ARA No. IV.1, IV.2 Introduction Management Discussion Analysis on Company Performance Good Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data bank bjb •฀Laporan฀Tahunan฀2013฀Annual฀Report 173 Consolidated Financial Statements Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas - Return On Equity Return On Equity ROE pada tahun 2013 meningkat menjadi 26,73 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 25,02. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan laba bersih sebesar 15,34 di tahun 2013. Imbal Hasil Aset - Return on Asset Return On Asset pada tahun 2013 meningkat sebesar 0,15 menjadi 2,61 dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 2,46. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan jumlah aset. Informasi keuangan bank b j b 2013 yang mengandung kejadian luar biasa Selama tahun 2013 terdapat beberapa kejadian yang bersifat luar biasa yang berdampak pada kinerja keuangan 2013. Kejadian yang pertama adalah perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris bank bjb dan kelanjutan roadmap bank bjb menuju ‘A Strong Sustainable Growth and Profitable National Bank’ yang berdampak pada strategi dan fokus bisnis. Pada tahun 2013 rasio CASA perusahaan mencapai 60,2 melampaui target yang sebesar 37 163 diatas target. Dampak perubahan bunga atau perubahan lainnya yang sifatnya material terhadap pendapatan bersih dan Laba Operasional dalam kurun waktu 2 tahun terakhir Kebijakan BI untuk menaikkan suku bunga acuan BI rate pada tahun 2013 lalu dilakukan atas pertimbangan masih besarnya defisit transaksi berjalan ditengah risiko ketidakpastian kondisi global yang masih tinggi serta untuk mengendalikan inflasi. Untuk itu, perbankan termasuk bank bjb telah merespon kebijakan tersebut dengan melakukan beberapa penyesuaian diantaranya penyesuaian suku bunga kredit dan DPK. Suku bunga KPR telah disesuaikan beberapa kali hingga pada Desember 2013 posisi suku bunga kredit menjadi 9,00 untuk produk bjb KPR Primary fixed 1 tahun, demikian pula halnya dengan suku bunga deposito yang juga mengalami penyesuaian hingga menjadi 6,00 pada Desember 2013 untuk tingkat suku bunga counter bjb deposito berjangka rupiah jangka waktu 1 bulan. Ketatnya persaingan DPK perbankan nasional telah mempengaruhi kinerja bank bjb yaitu dengan terjadinya penurunan penghimpunan DPK sebesar 1,65 YoY menjadi Rp46,71 triliun. Namun demikian, bank bjb meraih keberhasilan dalam penyaluran kredit dimana pertumbuhan kredit bank bjb per Desember 2013 YoY yaitu sebesar 28,34 yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kredit perbankan nasional per Desember 2013 YoY yang hanya mencapai 21,60. Return On Equity Return on Equity ROE in 2013 increased to 26.73 compared to the previous year by 25.02. The increase was primarily due to an increase in net income of 15.34 in the year 2013. Return on Asset Return on Assets in 2013 increased by 0.15 to 2.61 over the previous year of 2.46. The increase was due to the increase in net income is higher than the increase in total assets.. Financial information of bank bjb involving unusual events During 2013 there were several extraordinary events that are impacting the financial performance in 2013. The first event is the composition change of the Board of Directors and Board of Commissioners of bank bjb and the continuation of bank bjb’s roadmap towards ‘A Strong Sustainable and Profitable Growth National Bank’ which impacted the business strategy and focus. CASA ratio in 2013 reached 60.2 which exceeded the company’s target of 37 163 above the target. The impact of changes in interest rates or other changes that are material to the net income and operating profit within the last 2 years. The policy of BI to raise interest rates in 2013 was conducted based on the consideration of the amount of the current account deficit amid global the high global uncertainty risks as well as to control inflation. To that end, the banking industry including bank bjb have responded to the policy by making several adjustments including adjustments to lending and deposits. Mortgage rates have been adjusted several times and on December 2013, the position of the lending rates was

9.00 for the bjb Primary fixed 1 year mortgage product, this is also