Terhadap bank bjb Syariah To bank bjb Syariah

BUSINESS PROSPECTS PROSPEK USAHA bank bjb •฀Laporan฀Tahunan฀2013฀Annual฀Report 188 B.1. Pertanggungan atas kredit KGB, KPR, garansi bank, dan mikro di bank bjb. B.2. Penempatan dana Askrida di bank bjb. C. Terhadap BPR Kerja sama terhadap anak perusahaan BPR, terutama akan memberikan kontribusi pada peningkatan profitabilitas bank bjb dari penerimaan bunga kredit dan penerimaan dividen. Program yang akan dilakukan: C.1. Penyaluran kredit linkage program dan kredit eksekuting rekening koran. C.2. Kerja sama host to host antara bank bjb dan BPR perusahaan anak. 2. Integrasi Sistem Perseroan juga berencana melakukan penggabungan sistem antara yang ada di bank bjb dengan entitas anak. Hal ini dilakukan dengan tujuan mempermudah dalam hal pengelolaan data. Selain itu, integrasi sistem ini akan mendukung kerja sama host to host antara bank bjb dengan anak perusahaan. Hal itu dilakukan melalui switching system. 3. Penambahan Setoran Modal Terkait dengan rencana bank bjb untuk memperkuat dan meningkatkan aset serta penerimaan dividen, Perseroan berencana melakukan penambahan penyertaan modal terhadap entitas anak perusahaan serta perusahaan terafiliasi. Sesuai dengan RBB 2014, hal itu akan dilakukan sebagai berikut: Juta Rp Million Rp Entitas Anak Perusahaan Rencana Tambahan Penyertaan Modal 2014 2014 Increase Capital Investments Plan Subsidiary Entity BPR 30.650 BPR PT Asuransi Bangun Askrida 5.000 PT Asuransi Bangun Askrida bank bjb Syariah 100.000 bank bjb Syariah Total Penyertaan 135.650 Total Penyertaan

A. Terhadap bank bjb Syariah

Rencana penambahan setoran modalnya sebesar Rp100 miliar. Hal ini dilakukan untuk penguatan struktur modal bank bjb pada bjb Syariah, sekaligus menunjang peningkatan modal disetor anak perusahaan tersebut, menjadi sedikitnya sebesar Rp1.000.000.000.000 satu triliun rupiah, paling lambat 10 tahun setelah izin diberikan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia PBI No. 1110PBI2009 tentang Unit Usaha Syariah, Pasal 45 Ayat 4. B.1. Insurance on KGB loan, KPR loan, bank guarantee, and micro at bank bjb. B.2. Placement of Askrida funds in bank bjb. C. To BPR Cooperation to the BPR subsidiary, will mainly contribute to the profitability improvement of bank bjb from interest income and dividends income. Programs which will be conducted: C.1. Linkage program credit channeling and executing credit current account. C.2. Host to host between bank bjb and the subsidiary BPR. 2. System Integration The company also plans to merge the systems existing in bank bjb and subsidiary entities. This is conducted with the objective to facilitate in terms of data management. In addition, the integration of these systems will support the host to host cooperation between bank bjb with subsidiaries. This is performed through the switching system. 3. Increase Capital Investments In relations to bank bjb’s plan to strengthen and improve the assets as well as the receipt of dividends, the Company plans to increase the capital investments to the subsidiaries as well as affiliated companies. In accordance with the 2014 RBB, this will be conducted as follows:

A. To bank bjb Syariah

The plan to increase its capital investments in the amount of Rp100 billion. This is conducted to strengthen bank bjb’s capital structure at bjb Syariah, simultaneously supporting the increased of paid-up capital of the subsidiary, to be at least in the amount of Rp1,000,000,000,000 one trillion rupiah, no later than 10 years after the permit has been granted. This is in accordance to the Regulation of Bank Indonesia PBI No. 1110PBI2009 on Sharia Business Unit, Article 45 Paragraph 4. Introduction Management Discussion Analysis on Company Performance Good Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data bank bjb •฀Laporan฀Tahunan฀2013฀Annual฀Report 189 Consolidated Financial Statements B. Terhadap BPR Pada tahun 2014, Perseroan juga berencana menambah modal disetor terhadap BPR yang ada, baik anak perusahaan maupun non-anak perusahaan. Hal in dilakukan atas dasar Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 30 tahun 2010 dalam upayanya meningkatkan daya saing usaha, koordinasi dan efisiensi, serta untuk mengefektifkan pengawasan dan membantu Pemerintah Daerah dalam menggerakan ekonomi kerakyatan. Penyertaan modal tersebut diprioritaskan kepada BPR dengan kondisi kinerja keuangan yang bagus. Total anggaran untuk tambahan setoran BPR anak perusahaan dan non anak perusahaan adalah sebesar Rp.30.650.000.000 tiga puluh miliar enam ratus lima puluh juta rupiah, dengan rincian sebagai berikut: Dalam Ribuan Rp In Thousands Rp Nama Lembaga Name of Institution Kabupaten Regency Modal Disetor Paid-in Capital Kewajiban Modal Disetor Obligation Paid-in Capital Kekurangan Shortage Nominal Nominal Real Pembulatan BPR Perusahaan Anak BPR Subsidiary PD. BPR LPK Warungkondang Subang 7.955.000 51,00 12.255.000 61,59 4.300.000 4.300.000 PD. BPR LPK Garut Kota Garut 8.232.500 46,50 11.532.500 54,91 3.300.000 3.300.000 BPR Non Perusahaan Anak BPR Non Subsidiary PD. BPR LPK Warungkondang Cianjur 2.816.365 12,69 23.460.000 51,00 20.643.635 20.650.000 PD. BPR LPK Saketi Pandeglang 150.000 8,06 300.000 15,00 150.000 150.000 PD. BPR LPK Arahan Kidul Indramayu 210.000 10,99 300.000 15,00 90.000 90.000 PD. BPR LPK Kroya 210.000 10,99 300.000 15,00 90.000 90.000 PD. BPR LPK Balongan 210.000 10,99 300.000 15,00 90.000 90.000 PD. BPR LPK Cantigi Kulon 210.000 10,99 300.000 15,00 90.000 90.000 PD. BPR LPK Sukra 210.000 10,99 300.000 15,00 90.000 90.000 PD. BPR LPK Bongas 210.000 10,99 300.000 15,00 90.000 90.000 PD. BPR LPK Leuwiliang Bogor 165.000 4,63 600.000 15,00 435.000 435.000 PD. BPR LPK Citeureup 165.000 4,63 600.000 15,00 435.000 435.000 PD. BPR LPK Pancoran Mas 420.000 10,99 600.000 15,00 180.000 180.000 PD. BPR LPK Sawangan 420.000 10,99 600.000 15,00 180.000 180.000 PD. BPR LPK Parung Panjang 420.000 10,99 600.000 15,00 180.000 180.000 PD. BPR LPK Cipatujah Tasikmalaya 600.000 7,27 900.000 10,53 300.000 300.000 Total 22.603.865 10,99 53.247.500 15,00 30.643.635 30.650.000 B. To BPR In 2014, the Company also plans to increase the paid-up capital to the existing BPR, both subsidiaries or non subsidiaries. This is performed based on the Regional Regulation of the Province of West Java No. 30 of 2010 in its efforts to improve competitiveness, coordination and efficiency, as well as to streamline monitoring and assist the Regional Government in encouraging the people’s economy. The capital investments is prioritized to BPRs with good financial performance conditions. The total budget for the additional subsidiary and non subsidiary BPRs deposits is in the amount of Rp30,650,000,000 thirty billion six hundred fifty million rupiah with the following details: BUSINESS PROSPECTS PROSPEK USAHA bank bjb •฀Laporan฀Tahunan฀2013฀Annual฀Report 190 C. Terhadap PT Asuransi Bangun Askrida Pada tahun 2008, Perseroan telah menyetorkan modal kepada PT Asuransi Bangun Askrida sebesar Rp20 miliar untuk kepemilikan saham sebesar 10,198. Pada tahun 2014, bank bjb berencana menambah setoran modal sebesar Rp5 miliar. Kebijakan ini diambil bukan hanya demi mengoptimalkan penerimaan dividen yang diperoleh. Selain itu, juga untuk mengupayakan adanya wakil bank bjb dalam pengurus PT Asuransi Bangun Askrida. 4. Akuisisi Perusahaan Terkait rencana akuisisi perusahaan, pada tahun 2013 bank bjb sudah melakukan proses penyertaan modal kepada perusahaan asuransi PT Asuransi Staco Mandiri sebesar Rp70,37 miliar. Perseroan telah mengajukan izin ke Bank Indonesia. Bank Indonesia belum memberikan keputusan menolak atau menyetujui rencana aksi korporasi tersebut, melainkan mengembalikan surat permohonan. Hal ini terkait dengan masih adanya persyaratan tambahan yang harus dipenuhi oleh Perseroan Surat BI No. 15188DPKP2013 tanggal 31 Oktober 2013 perihal Permohonan Persetujuan Penyertaan Modal Bank Saudara dan surat BI No. 15217DPKPBd tanggal 9 Desember 2013 perihal Permohonan Persetujuan Modal Bank Saudara. Pada tahun 2014 ini, bank bjb akan mencoba mengusulkan kembali pengajuan ulang rencana penyertaan modal tersebut melalui Otoritas Jasa Keuangan OJK, lembaga berwenang yang baru. Saat ini, kendala utama dalam akuisisi adalah terkait dengan Peraturan Bank Indonesia No. 1511PBI2013 tanggal 22 November 2013 tentang Prinsip Kehati-hatian Dalam Kegiatan Penyertaan Modal. Pada Pasal 10 regulasi itu disebutkan, bank yang akan melakukan penyertaan modal harus memiliki tingkat kesehatan dengan peringkat komposit 1 satu atau 2 dua selama minimal 3 tahun berturut-turut. Sedangkan saat ini, tingkat kesehatan bank bjb berada di komposit 3 tiga. Karena itulah, untuk sementara waktu, bank bjb tidak bisa melakukan penyertaan modal kepada investee. Namun, tidak menutup kemungkinan akan adanya perubahan terhadap peraturan mengenai tingkat kesehatan tersebut pada tahun mendatang. Karena itulah, seandainya rencana akuisisi ini mendapatkan persetujuan dari OJK, maka realisasi anggaran penyertaan modal akan mengalami perubahan menjadi sebagai berikut: C. To PT Asuransi Bangun Askrida In 2008, the Company has invested Rp20 billion of paid up capital to PT Asuransi Bangun Askrida for a 10.198 share ownership. In 2014, bank bjb is planning to increase its capital investment in the amount of Rp5 billion. This policy was taken not only to optimize the receipts of dividends. In addition, to seek the presence of bank bjb representative in the management of PT Asuransi Bangun Askrida. . 4. Acquisition In relations to the company acquisition plans, bank bjb has conducted the capital investments process to the insurance company PT Asuransi Staco Mandiri in the amount of Rp70.37 billion. The company has filed a permit to Bank Indonesia. Bank Indonesia has not given a decision to reject or approve the corporate action plan, instead return the application letter. This is related to the additional requirements which must be met by the Company Letter of BI No. 15188 DPKP 2013 dated October 31, 2013 on the Application for Approval of Capital Investments of Bank Saudara and Letter of BI No. 15217DPKPBd dated December 9, 2013 on the Application for Approval of Capital of Bank Saudara. In 2014, bank bjb will try to resubmit the capital investments through the Financial Services Authority OJK, the new authorized agency. Currently, the main issue in acquisition is related to the Regulation of Bank Indonesia No. 1511 PBI2013 dated 22 November 2013 on the Prudent Principles in Capital Investments Activities. In Article 10 of the mentioned regulation, the bank which will undertake capital investments shall have a sound level with a ranking of composite 1 one or 2 two for at least 3 years in a row. While currently, the soundness level of bank bjb is in composite 3 three. That is why, for the time being, bank bjb cannot conduct any capital investments to the investee. However, does not close the possibility of changes to the provision on the soundness level of the bank in the coming years. Therefore, on the event that the acquisition plan acquires approval from the OJK, the budget realization of the capital investments will be amended as follows: Introduction Management Discussion Analysis on Company Performance Good Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data bank bjb •฀Laporan฀Tahunan฀2013฀Annual฀Report 191 Consolidated Financial Statements Rencana Penyertaan bank bjb bank bjb investment Plan Juta Rp Million Rp BPR 30.650 BPR PT Asuransi Bangun Askrida 5.000 PT Asuransi Bangun Askrida bank bjb Syariah 100.000 bank bjb Syariah PT Asuransi Staco Mandiri 70.371 PT Asuransi Staco Mandiri Total Penyertaan 206.021 Total Penyertaan RISK MANAGEMENT MANAJEMEN RISIKO bank bjb •฀Laporan฀Tahunan฀2013฀Annual฀Report 192 RISK MANAGEMENT MANAJEMEN RISIKO

1. Sistem Manajemen Risiko.