Upaya Pengelolaan Risiko. The Efforts to Manage Risks.

Introduction Management Discussion Analysis on Company Performance Good Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data bank bjb •฀Laporan฀Tahunan฀2013฀Annual฀Report 195 Consolidated Financial Statements

4. Upaya Pengelolaan Risiko.

Misi dan objektif dari pengelolaan risiko bank harus berpedoman kepada konsep pengendalian risiko yang terukur secara konsisten dan akurat, sehingga bank dapat mengalokasikan modalnya secara lebih efektif dan efisien untuk kepentingan usahanya. Metodologi proses pengelolaan manajemen risiko menggambarkan secara lengkap rencana manajemen risiko yang logis yang dilaksanakan pada tiga tingkatan yang berbeda, yaitu: Level strategis, level transaksi dan level portofolio: 1. Level pertama merupakan perspektif makro. Proses dimulai dengan analisa risiko dan imbal-hasil berdasarkan rencana kerja business plan. Tahap berikutnya dimulai dengan perubahan budaya kerja yang menggambarkan pandangan bank tentang risiko. Proses ini dimulai dan menjadi tanggung jawab utama dari Dewan Direksi. Dewan Direksi berkewajiban membangun budaya risiko dan organisasi manajemen risiko, serta memasukkan proses risiko sebagai bagian yang penting dalam menetapkan rencana strategis perusahaan. Pembentukan budaya manajemen risiko memerlukan perubahan organisasi yang cukup mendasar. Hal tersebut diperlukan agar manajemen dapat menangani secara langsung masalah risiko yang dihadapi misalnya risiko pasar tingkat suku bunga, nilai tukar dan lain-lain, dan risiko kredit yang terkait dalam perjanjian dengan counterparty. Komite Manajemen Risiko bertugas untuk mengembangkan budaya risiko dan menetapkan arahan untuk seluruh aktivitas yang mengandung risiko; 2. Level kedua level transaksi dan level ketiga portofolio membahas elemen yang lebih spesifik berupa konsep risiko, perangkat trading, model analisis, metodologi statistik, pengamatan data historis dan analisa pasar, yang semuanya merupakan faktor penting dalam sistim manajemen risiko yang rasional.

4. The Efforts to Manage Risks.

The mission and objective of the bank’s risk management shall be guided by a consistently and accurately measured risk management concept, thus the bank will be able to allocate its capital more effectively and efficiently for the benefit of its business. The methodology of the risk management process completely describes the logical risk management plans that are implemented at three different levels, namely: Strategic level, transaction level and portfolio level: 1. The first level is a macro perspective. The process commenced with risk analysis and returns based on the work plan business plan. The next phase begins with changes in the work culture that describes the bank’s view of the risks. This process begins and becomes the primary responsibility of the Board of Directors. The Board of Directors is obliged to build a risk culture and risk management organization, as well as including the risk process as an important part in determining the company’s strategic plan. The establishment of a risk management culture requires quite a fundamental organizational change. This is necessary for the management to be able to directly manage the risk issues faced such as the market risk interest rate, exchange rate, etc., and credit risks associated with counterparties in the agreement. The Risk Management Committee is responsible for developing a risk culture and set the direction for all activities that involve risks; 2. The second level transaction level and third level portfolio discuss more specific elements in the form of risk concepts, trading tools, analytical models, statistical methodology, observation of historical data and market analysis, all of which are important factors in a rational system of risk management. Kriteria ARA No. VI.15.4 RISK MANAGEMENT MANAJEMEN RISIKO bank bjb •฀Laporan฀Tahunan฀2013฀Annual฀Report 196 Proses Manajemen Risiko Unit Manajemen Management Unit Menetapkan Target Revenue Determining Target Revenue Penetapan Risk Philosophy Determining Risk Philosophy Menetapkan Toleransi Determining Tolerance Penetapan Peluang Determining Opportunities Evaluasi Risiko Risk Evaluation Validating the Methodology Validasi Metologi Setting Target Revenue Menetapkan Target Revenue Peta Proses Risiko Risk Process Mapping Pr oses Manajemen Risiko Risk Management Level Level T ransaction Level T ransaction Level Portofolio Portfolio Level Prosedur฀฀ Manajement Risiko Risk Procedure Management Organization Organisasi Struktur Limit Limit Structure Sistem฀฀Teknologi System Technology Laporan Report Model Risiko Risk Model Instrumen Manajemen Risiko Risk Management Instrument Monitor฀฀Pelaporan Monitor Report Mendata฀฀Menilai Data Collection Assessment Pengambilan Risiko Risk Taking Kuantifikasi Risiko Risk Quantifying Identifikasi Risiko Risk Identifying Review Metologi Review on Methodology Rencana Usaha Business Plan Kesadaran Terhadap Risiko Risk Awareness Penetapan Peran Role Determination Proses Pengambilan Risiko Risk Taking Process Product Risk Taking Rencana Pengenalan Produk Product Risk Taking Product Induction Plan Risiko Kredit Credit Risk Rencana Pengawasan Internal Internal Audit Plan Penelitian Pasar Market Research Bank-Wide Risk Assessment Bank-Wide Risk Assessment Klasifikasi Risiko Risk Classification Rencana Produk Product Plan Penelitian tentang Volaritas Value at Risk, Earning at Risk Volaritas Value at Risk, Earning at Risk Factor Sensitivitas Risiko Risk Sensitivity Factor Stress Testing Stress Testing Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Risk Capital Committee Risk Capital Committee Strategy Performance Strategy Performance Executive Management Executive Management Dewan Direksi Board of Directors Risk Capital Committee Risk Capital Committee Unit Bisnis Business Unit Direksi Board of Directors Risk Capital Committee Risk Capital Committee Unit Bisnis Business Unit Risk Management Risk Management Risk Management Risk Management Tahapan tersebut diatas merupakan gambaran umum dari proses risiko. Proses tersebut meliputi proses pengembangan kompetensi inti dari bank untuk mengidentifikasi, mengukur, mengakses, memberikan limit, menetapkan asumsi, mengelola, mengawasi dan memonitor risiko. Proses dimulai dengan identifikasi seluruh posisi bank yang sensitif terhadap risiko risk sensitive positions sampai pada proses pengambilan risiko yang merupakan dasar untuk membentuk rencana usaha selanjutnya. Perangkat kerja dan teknik tertentu diperlukan untuk mengelola risiko secara efektif seperti penyusunan laporan manajemen yang diterbitkan secara berkala sebagai bahan masukan bagi manajemen senior untuk mendapatkan gambaran keseluruhan posisi risiko dari The abovestated stages is a general overview of the risk process. The process includes the development of core competencies of the bank to identifying, measuring, accessing, giving limit, setting assumptions, managing, supervising and monitoring the risk. The process begins with the identification of all the bank’s positions that are sensitive to risks risk sensitive positions up to the risk-taking process which is the basis n forming the further business plans. Work devices and specific techniques are required to manage risks effectively, such as the preparation of management reports that are issued periodically as an input for the senior management to obtain an overall picture of the bank’s risk position. The report shall also be Risk Management Process Introduction Management Discussion Analysis on Company Performance Good Corporate Governance Corporate Social Responsibility Corporate Data bank bjb •฀Laporan฀Tahunan฀2013฀Annual฀Report 197 Consolidated Financial Statements bank. Laporan juga harus dapat memberikan gambaran tentang hasil kinerja yang mengaitkan eksposur risiko dan imbal-hasil. Proses investigasi, analisa dan evaluasi yang dilaksanakan oleh unit bisnis dan Satuan Kerja Manajemen Risiko dan merupakan bagian dari aktivitas harian utama dari manajemen risiko sebagai berikut: •฀ Identiikasi฀Risiko •฀ Pengukuran฀Risiko •฀ Evaluasi฀ dan฀ penyusunan฀ posisi฀ portofolio฀ asset฀ bank฀ yang฀ memiliki dampak potensi risiko •฀ Evaluasi,฀ pelaporan฀ dan฀ pengawasan฀ risiko฀ yang฀ terjadi฀ dan฀ potensi risiko. •฀ Review dampak risiko yang terjadi dan potensi risiko yang akan terjadi •฀ Validasi฀kembali฀Proses฀Risiko Identifikasi potensi risiko pertama kali dilakukan oleh unit bisnis dengan menentukan peluang dari aktivitas finansial yang umumnya mengandung risiko. Pada waktu menentukan adanya peluang bisnis, unit bisnis mengidentifikasi, menganalisa dan mengukur risiko khususnya potensi dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas tersebut terhadap posisiportofolio. Terhadap pengukuran risiko, unit bisnis dapat bekerjasama dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Unit Bisnis memutuskan mengambil risiko diikuti dengan proses pelaporan dan kontrol, evaluasi risiko dan manajemen portofolio terhadap eksposur risiko dimaksud. Pimpinan Unit Kerja mengevaluasi kinerja berdasarkan pertimbangan risiko dan imbal-hasil yang ditetapkan oleh Dewan Direksi, dan selanjutnya melakukan penyesuaian terhadap strategi usaha secara keseluruhan. Satuan Kerja Manajemen Risiko membantu dalam proses kuantifikasi dari pengukuran kinerja, namun tidak terlibat dalam proses penilaian kinerja itu. Pada diagram dijelaskan infrastruktur yang diperlukan agar implementasi dari proses pengelolaan risiko ini dapat berhasil, yaitu kebijakan risiko yang jelas, organisasi yang efektif dan adanya struktur kewenangan, dukungan sistem dan teknologi, sistem informasi manajemen yang baik, serta proses validasi model dan sistem. Proses manajemen risiko memerlukan komitmen dari setiap manajemen jajaran organisasi untuk mengembangkan sistem dan teknologi agar dapat mendukung komponen inti dalam pengendalian risiko. Sistem Manajemen Risiko minimal harus mampu menilai posisi, menghitung risiko dari seluruh instrumen finansial dalam masing- masing valuta utama dimana bank menjalankan usaha, baik secara transaksi individual maupun secara agregat. Selanjutnya pelaporan disampaikan kepada Direksi serta semua unit yang terkait terhadap materi laporan dimaksud. Unit operasional harus memegang peran dalam mengakses dan mereview secara berkelanjutan kebutuhan minimum pengembangan dari sistem dan teknologi yang diperlukan aktivitas bank, untuk kemudian disetujui oleh Dewan Direksi. able to provide an overview of the performance results associated to exposure to risk and its returns. The process of investigation, analysis and evaluation conducted by the business units and the Risk Management Unit and is part of the main daily activity of risk management as follows: •฀ Risk฀Identiication •฀ Risk฀Measurement •฀ Evaluation฀and฀preparation฀of฀the฀bank’s฀assets฀portfolio฀position฀ that has potential impacts of risks •฀ Evaluation,฀reporting฀and฀monitoring฀of฀risks฀occurring฀and฀the฀ potential risks. •฀ Review฀ on฀ the฀ impacts฀ of฀ the฀ risk฀ occurring฀ and฀ the฀ potential฀ risks which will occur •฀ Re-validation฀of฀Risk฀Processes The identification of risk potentials is first conducted by the business unit by determining the probability of general financial activities which involve risks. When determining the existence of business opportunities, the business unit identify, analyze and measure risks particularly the potential impacts of these activities on the positions portfolios. On the measurement of risk, the business units can cooperate with the Risk Management Unit. The Business Unit decides to take the risk followed by a process of reporting and control, risk evaluation and portfolio management to the risk exposure. The Unit Leader evaluates the performance based on risk considerations and the returns which was determined by the Board of Directors, and then make adjustments to the overall business strategy. The Risk Management Unit assists in the quantification of the performance measurement process, but is not involved in the performance assessment process. The diagram describes the infrastructure necessary for the implementation of the risk management process to be successful, which is clear risk policies, effective organization and the presence of authority structures, the support of system and technology, good management of information systems, as well as the model and system validation processes. The risk management process requires the commitment of each management of the organizations to the system and technology to be able to support the core components in risk control. The Risk Management System shall minimally able to assess the position, calculates the risk of all financial instruments in each of the major currencies in which the bank perform its business, either in individual or aggregate transaction. Afterward, reporting is submitted to the Board of Directors as well as all relevant units on the reporting materials. The operational units should play a role in accessing and reviewing on an ongoing basis the minimum requirements of the development of systems and technologies needed for the activities of the bank, to be approved by the Board of Directors. RISK MANAGEMENT MANAJEMEN RISIKO bank bjb •฀Laporan฀Tahunan฀2013฀Annual฀Report 198 BASEL II PILAR 3: Disclosure atas Permodalan, Eksposur Risiko, dan Implementasi Manajemen Risiko Perusahaan 1. Pengungkapan Permodalan A. Struktur Permodalan Beberapa perkembangan peraturan yang signifikan mempengaruhi kondisi operasional dan bisnis bank bjb ke depan antara lain tercermin dari terbitnya Peraturan Bank Indonesia Nomor 1426PBI2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank yang mengklasifikasikan bank menjadi 4 kategori utama yaitu BUKU Bank Umum Kategori Usaha 1-4 berdasarkan jumlah modal inti bank pada posisi 31 Desember 2012. Per akhir Desember 2013, modal inti bank bjb non-audited mencapai Rp5,42 triliun dan berada pada kategori BUKU 3. Strategi permodalan yang efektif dan efisien telah menjadi fokus manajemen seiring dengan terus bertumbuhnya bank bjb menjadi bank yang semakin besar dan semakin kuat. Komponen permodalan bank didominasi oleh komponen permodalan yang bersifat permanen, dimana komponen modal inti merupakan komponen terbesar dalam struktur permodalan bank. Pada posisi bulan Desember 2013, rasio modal inti bank baik secara individual dan konsolidasi terhadap total ATMR bank mencapai 16,81 dan 15,83. Rasio tersebut berada diatas ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan batasan minimum yaitu 6 baik secara individual maupun konsolidasi. Perhitungan rasio modal inti utama Common Equity Tier 1 ratio terhadap total ATMR bank baik secara individual dan konsolidasi di bulan Desember 2013 mencapai 17,80 dan 15,77 yang berada diatas ketentuan yang telah ditetapkan Bank Indonesia dengan batasan minimum yaitu 4,50. B. Kecukupan Permodalan Sebagai salah satu pengungkapan Basel II Pilar II, Bank Indonesia telah menerbitkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1437DPNP tanggal 27 Desember 2012 perihal Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sesuai Profil Risiko dan Pemenuhan Capital Equivalency Maintained Assets CEMA. Sehubungan hal tersebut, bank telah mengembangkan dan menerapkan metodologi untuk penerapan Internal Capital Adequacy Assessment Process ICAAP dimana metodologi tersebut telah dibahas dan disetujui dalam Komite Manajemen Risiko bank bjb. Laporan rasio kecukupan penyediaan modal minimum sesuai Profil Risiko dilaporkan secara berkala kepada Dewan Komisaris dan Direksi sebagai salah satu bentuk kepatuhan terhadap ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia tersebut. BASEL II PILAR 3: Disclosure on Capital, Risk Exposure and the Implementation of the Company’s Risk Management 1. Capital Disclosure A. Capital Structure Several significant regulatory developments affected the operational conditions and future of bank bjb’s business among others as reflected in the issuance of Bank Indonesia Regulation No. 1426PBI2012 on Business Activities and Office Network Based on the Bank’s Core Capital which classifies banks into 4 main categories, namely BUKU Commercial Bank Business Category 1-4 based on the amount of core capital position of the bank on December

31, 2012. As of the end of December 2013, bank bjb’s non-