Releksi Aksi Dialog Antarumat Beragama dan Kepercayaan Lain

242 Kelas XII SMA Kami mohon, ya Bapa, semoga Engkau berkenan mengembangkan semangat kerukunan antar umat beragama. Jauhkanlah dari kami sikap merendahkan penganut agama lain. Semoga semua orang sungguh menghayati dan mengamalkan ajaran imannya, dan hidup dengan bertakwa. Bantulah para pemuka agama agar tekun meneladani dan mengajak umatnya untuk menghormati, mengasihi, menghargai penganut agama lain, dan saling mengakui adanya perbedaan antar agama. Kami mendoakan pula orang-orang yang tidak masuk dalam agama manapun, tetapi sungguh percaya akan Dikau, Allah yang esa. Hanya Engkau sendirilah yang mengenal iman mereka. Terangilah mereka ini, dan bimbinglah agar sampai pada jalan keselamatan. Ini semua kami mohon kepada-Mu dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus. Amin.

C. Membangun Persaudaraan Sejati Melalui Kerja Sama Antarumat

Beragama dan Kepercayaan Lain Kompetensi Dasar 3.4 Memahami makna berdialog serta bekerja sama dengan umat beragama lain. 4.4 Berdialog serta bekerja sama dengan umat beragama lain Indikator • Menjelaskan bentuk-bentuk kerja sama yang sudah terjalin antara umat Katolik dan umat beragama lain di Indonesia berdasarkan pengalaman keuskupan Ambonina. • Menjelaskan hambatan-hambatan kerja sama dan dialog dalam membangun persaudaraan sejati dengan umat beragama lain • Menjelaskan tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan yang dapat membangun persaudaraan sejati antarumat beragama berdasarkan Kitab suci Lukas 10:25- 37 dan Ajaran Gereja NA.1 -2 Bahan Kajian 1. Sebab dan akibat terjadinya pertikaian yang bernuansa agama. 2. Bentuk-bentuk kerja sama antara umat Katolik dan umat beragama lain. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 243 3. Hambatan-hambatan dalam membangun kerja sama antarumat beragama. 4. Kitab Suci Luk 10: 25-37. Sumber Belajar 1. Konferensi Waligereja Indonesia KWI. Iman Katolik. Kanisius: Yogyakarta, 1996. 2. A. Heuken SJ. Ensiklopedi Gereja. Cipta Loka caraka: Jakarta, 1991. 3. Komisi HAK KWI. Hak Kerukunan. Tahun XI, No. 60 + 61 + 62. Mei – Juni, Juli – Agustus, September – Oktober, 1989. 4. YWM. Bakker SJ. Umat Katolik Berdialog. Kanisius: Yogyakarta, 1976. 5. A. de Mello SJ. Burung Berkicau. Cet. ke-8. Cipta Loka Caraka: Jakarta, 1997. Pendekatan Saintiik dan kateketis Metode Cerita, tanya Jawab, diskusi, penugasan, informas. Sarana 1. Kitab Suci Alkitab. 2. Buku Siswa Kelas XII Waktu 3 x 45 menit Pemikiran Dasar Kehidupan rukun dan damai antar pemeluk agama menjadi dambaan seluruh masyarakat. Namun kehidupan rukun dan damai tersebut belum dapat dinikmati sepenuhnya. Karena masih ada konlik yang bernuansa agama baik di dalam maupun di luar negeri. Konlik ini terjadi antara lain karena orang sering kali menyalahgunakan agama untuk kepentingan tertentu, misalnya demi kekuasaan. Selain itu, orang kurang mendalami agamanya dan kurang memahami agama orang lain sehingga mudah diadu domba. Dilihat dari fungsi-fungsi agama yaitu mewartakan keselamatan, arti hidup serta mengajarkan cara hidup yang baik, maka sulit kita pahami bahwa ada kerusuhan dan bencana yang disebabkan oleh agama. Hal itu dapat terjadi hanya kalau agama itu ditunggangi oleh kepentingan lain atau tidak dipahami. Maka diharapkan supaya semua penganut agama-agama menyadari fungsi agama yang sebenarnya dan