Releksi Aksi Menghayati keberagaman dan Persatuan

184 Kelas XII SMA Doa Penutup Allah Bapa di surga, Engkau telah menciptakan kami umat-Mu yang mendiami bumi Indonesia kaya dengan keanekaragaman suku, agama, dan budaya. Semoga dengan bimbingan-Mu, kami semakin bersatu dalam keanekaan itu. Semoga kami semua anak negeri menyadari bahwa keanekaragaman itu merupakan kekuatan kami untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara tercinta ini. Semoga kian hari kami semakin hidup inklusif, sehingga persaudaraan di antara kami semakin kental dan merasa satu dengan yang lain sebagai satu keluarga bangsa Indonesia yang penuh berkah dari- Mu. Doa ini kami satukan dengan doa yang diajarkan Yesus Kristus, Tuhan Juruselamat kami. Bapa kami...

B. Mengupayakan Perdamaian dan Persatuan Bangsa

Kompetensi Dasar 3.3 Memahami kemajemukan bangsa Indonesia sebagai anugerah Allah 4.3 Mensyukuri kemajemukan bangsa Indonesia sebagai anguerah Allah Indikator • Menganalisis konlik-konlik sosial yang terjadi di Indonesia berdasarkan sebuah kasus pertikaian antar-suku. • Menganalisis ajaran Kitab Suci tentang perdamaian dan persatuan menurut Yesaya 11:1-9; Mateus 5:9. 21-25; Roma 5:1-21. • Menganalisis ajaran Gereja tentang perdamaian dan persatuan, menurut GS.1 dan GS.78. Bahan Kajian 1. Keprihatinan-keprihatinan sosial yang terjadi di Indonesia kasus pertikaian antar-suku 2. Ajaran Kitab Suci tentang perdamaian dan persatuan Yesaya 11:1-9; Mateus 5:9. 21-25; Roma 5:1-21 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 185 3. Ajaran Gereja tentang perdamaian dan persatuan GS.1 dan GS.78. 4. Upaya-upaya membangun semangat perdamaian dan persatuan sesuai pengalaman perjuangan perdamaian oleh keuskupan Amboina. Sumber Belajar 1. Konferensi Waligereja Indonesia KWI. 1996. Iman Katolik. Kanisius: Yogyakarta 2. Heuken SJ. 1991. Ensiklopedi Gereja. Cipta Loka Caraka: Jakarta 3. Alex Lanur. 1995. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka. Kanisius: Yogyakarta 4. Dr. P. Hardono Hadi. 1994. Hakikat dan Muatan Filsafat Pancasila. Kanisius: Yogyakarta, 1994. 5. Kitab Suci Alkitab. 6. Pengalaman peserta didik tentang hidup dalam masyarakat majemuk. Pendekatan Saintiik dan kateketis Metode Cerita, tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Sarana 1. Kitab Suci Alkitab. 2. Buku Siswa Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti kelas XII Waktu 3 x 45 menit. Pemikiran Dasar Pada era Orde baru, konlik yang terjadi di Indonesia lebih banyak bersifat vertikal yaitu antara pemerintah dengan rakyat. Misalnya konlik antara TNI dengan para pendukung Gerakan Aceh Merdeka GAM di Aceh, kemudian antara TNI dengan pendukung Organisasi Papua Merdeka OPM di Papua dan juga di Timor Leste. Pada waktu itu TNI ABRI, memiliki peran sangat menonjol; baik secara teritorial maupun secara politis karena mereka juga mendapat jatah kursi di lembaga legislatif dan berbagai posisi di pemerintahan. Peran yang sangat menonjol dari TNI ini bertolak belakang dengan kebebasan berserikat, berkumpul atau menyatakan pendapat dari