Pandangan Gereja Katolik terhadap Agama Khonghucu

230 Kelas XII SMA serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang memantulkan sinar Kebenaran, yang menerangi semua orang. Namun, Gereja tiada hentinya mewartakan dan wajib mewartakan Kristus, yakni “jalan, kebenaran, dan hidup” lih. Yoh 14: 6; dalam Dia manusia menemukan kepenuhan hidup keagamaan, “dalam Dia pula Allah mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya...NA.2. Artinya bahwa Gereja Katolik menghargai keberadaan serta ajaran agama-agama lain, termasuk Khonghucu.

d. PendalamanDiskusi

Guru mengajak peserta didik untuk berdiskusi dalam kelompok membahas pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Apa saja yang kalian ketahui tentang agama Khonghucu? 2. Apa saja isi ajaran pokok agama Khonghucu? 3. Jelaskan kesamaan nilai-nilai ajaran agama Khonghucu dan agama Katolik 4. Apa pandangan Gereja Katolik terhadap agama Khonghucu?

6. Mendalami Agama Asli dan Aliran Kepercayaan

Guru mengajak peserta didik untuk menyimak uraian tentang agama asli dan aliran kepercayaan, khususnya yang berkembang di Indonesia. lihat buku “Iman Katolik; Buku Informasi dan Referensi”, oleh KWI, diterbitkan oleh Kanisius, Yogyakarta, 1996, halaman 170-171.

a. Agama Asli

Agama asli masih tetap berpengaruh dalam hidup keagamaan banyak orang, walaupun telah menganut salah satu agama yang ada di dunia, khususnya Agama Kristen Katolik. Unsur ajaran kosmis pada agama-agama asli masih melekat dalam hidup keagamaan orang-orang Indonesia dimana- mana. Ajaran kosmis yang dimaksud adalah ajaran tentang jagad raya, bagaimana itu dijadikan; bagaimana perkembangannya; dan bagaimana cara menggunakannya. 1 Dasar dan Ajaran Dasar yang mendalam dari agama-agama suku adalah dongeng mengenai ciptaan dan di dalamnya ada hubungan ke Allahan dengan ciptaan. Ada 2 tema pokok dari cerita-cerita penciptaan: a Perang suci antara dunia atas dan dunia bawah atau perkawinan suci antara surga dan dunia. Keduanya disusul dengan perceraian. b Keterangan tentang terjadinya bermacam-macam tumbuh- tumbuhan, yang diperlukan oleh manusia untuk dapat hidup, dan kenyataan bahwa manusia akan mati suatu saat nanti. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 231 Cerita-cerita penciptaan itu menerangkan tentang terciptanya alam semesta, dunia, musim, pergantian terang dan gelap, serta menunjukkan fungsi segala sesuatu. Pengaturan allahdewa mereka atas alam semesta setiap manusia; tumbuh-tumbuhan; hewan dan setiap kejadian mempunyai tempat yang penuh arti. Masing-masing harus berbuat sesuai dengan hal itu dan wajib menaati peraturan dan larangan tertentu. Dalam agama aslisuku inilah pada umumnya timbul keprcayaan bahwa tidak hanya manusia saja yang berjiwa melainkan tumbuh- tumbuhan dan hewan. Karena itu, mereka sangat menghormati alam. Sebagian besar agama-agama asli juga percaya bahwa seseorang yang telah meninggal tetap berhubungan dengan para anggota suku yang masih hidup. Orang yang sudah meninggal mempunyai pengaruh yang langsung dan kuat atas orang yang masih hidup. Mereka juga kebanyakan mengenal imam-imam yang bertugas mempertahankan hubungan orang-orang yang masih hidup dengan nenek moyang, dewa- dewa, jin-jin, dan setan-setan. 2 Agama-agama Asli di Indonesia Terdapat berbagai macam agama asli di Indonesia, antara lain, Lera wulan Tana Ekan di Flores Timur dan Lembata; wiwitan di Sunda; Aluk To Dollo di Sulawesi; Sabulungan di Mentawai; Merapu di Sumba; Kaharingan di Kalimantan. Ada pula yang disebut agama-agama suku, seperti yang dianut oleh penduduk beberapa pulau sebelah barat Sumatera; beberapa suku kecil dan bagian suku-suku yang besar di Sumatera; kelompok-kelompok besar dari suku Dayak di Kalimantan; Toraja di Sulawesi; penduduk pulau Sumba; dan penduduk Irian Jaya. Selain itu, masih terdapat apa yang kini dinamakan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang menurut negara sama kedudukannya dengan agama dalam hal pengalaman ke-Tuhanan Yang Maha Esa.

b. Aliran Kepercayaan 1 Ajaran

Aliran kepercayaan dalam dokumen Nostra Aetate disebut juga kepercayaan terhadap Yang Mahatinggi. Aliran Kepercayaan mengajarkan tentang sikap batin dan berkisar pada ilham dari diri sendiri, yakni: a Peningkatan integrasi diri manusia melawan pengasingan. b Pengalaman batin bahwa diri pribadi beralih ke kesatuan dan persatuan yang lebih tinggi. c Partisipasi dalam tata tertib sempurna yang mengatasi daya kemampuan manusia biasa.