Menggali ajaran Gereja tentang perdamaian

114 Kelas XII SMASMK Perdamaian adalah sebuah nilai dan suatu kewajiban universal yang dilandaskan pada suatu tata susunan masyarakat yang rasional dan bermoral yang memiliki akar-akarnya di dalam Allah sendiri, sumber pertama dari keberadaan, kebenaran hakiki serta kebaikan tertinggi. Perdamaian bukan selalu berarti tidak ada perang, tidak pula dapat diartikan sekedar menjaga keseimbangan saja di antara kekuatan- kekuatan yang berlawanan. Sebaliknya, perdamaian dipijakan pada suatu pemahaman yang tepat tentang pribadi manusia dan menuntut ditegakkannya suatu tata susunan yang dilandaskan pada keadilan serta cinta kasih. Perdamaian adalah sebuah keadilan bdk. Yes 32:17 yang dipahami dalam arti luas sebagai sikap hormat terhadap keseimbangan setiap matra pribadi manusia. Perdamaian itu terancam kalau manusia tidak diberikan segala sesuatu yang menjadi haknya sebagai pribadi manusia, tatkala martabatnya tidak dihormati dan manakala kehidupan sipil tidak diarahkan kepada kesejahteraan umum. Pembelaan dan penegakan hak asasi manusia pada hakikatnya ialah demi pembangunan sebuah msyarakat yang damai serta perkembangan terpadu individu-individu, suku serta bangsa-bangsa. Perdamaian adalah juga buah cinta kasih. Perdamaian sejati dan abadi lebih merupakan persoalan cinta kasih daripada keadilan, karena fungsi keadilan hanyalah sekedar menghapuskan rintangan-rintangan menuju perdamaian. Damai berarti situasi selamat sejahtera dalam diri manusia. Perdamaian adalah keadilan. Perdamaian adalah hasil tata masyarakat manusia yang haus akan keadilan yang lebih sempurna. Walaupun demikian, perdamaian tidak pernah sekali jadi, tetapi harus selalu dibangun. Perdamaian akan tercipta bila nafsu-nafsu sombong dan serakah setiap orang dikendalikan. Perdamaian tidak dapat tercapai di dunia ini apabila manusia dengan rakus mengutamakan kepentingan pribadinya. Perdamaian akan terwujud bila kesejahteraan setiap pribadi terjamin dan manusia dengan penuh kepercayaan melakukan tukar-menukar jiwa dan bakatnya. Tekad yang kuat untuk menghormati martabat setiap orang dan bangsa lain merupakan syarat untuk terciptanya perdamaian. Selain itu, sikap bersaudara mutlak diperlukan untuk membangun perdamaian. Dengan demikian, perdamaian adalah buah cinta kasih. Apabila orang selalu menumbuhkan cinta kasih, maka perdamaian akan bertumbuh subur. Damai merupakan kesejahteraan tertinggi yang sangat diperlukan untuk perkembangan manusia dan lembaga-lembaga kemanusiaan. Dalam hal ini mengandaikan adanya tatanan sosial yang adil dan yang Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 115 menjamin ketenangan serta keamanan hidup setiap orang. Setiap orang sadar atau tidak sadar mempunyai empat relasi dasar. Keempat relasi dasar itu ialah relasi dengan Tuhan atau ‘dunia atas’, relasi dengan sesama, relasi dengan alam semesta, dan relasi dengan diri sendiri. Harmoni di antara keempat relasi tersebut sangat menentukan situasi hidup manusia. Damai dengan diri sendiri, dengan sesama, dengan alam semesta, dan dengan Tuhan merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan.Kompendium. ASG 494.

2 PendalamanDiskusi

a Guru mengajak peserta didik untuk merumuskan beberapa pertanyaan, yang akan didiskusikan dalam kelompok. b Pertanyaan untuk diskusi kelompok, misalnya: • Apa yang diajarkan Gereja tentang perdamaian sejati menurut dokumen tersebut? • Mengapa damai merupakan kesejahteraan tertinggi? c Setelah berdiskusi, setiap kelompok diminta untuk melaporkan hasil diskusinya dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.

d. Menghayati makna Perdamaian dalam hidup sehari-hari

1 Releksi

Guru mengajak peserta didik untuk membuat sebuah releksi tentang bagaimana menghayati makna perdamaian dan persaudaraan sejati. Apa upaya konkretnya membangun iklim damai dan persaudaraan di rumah, tetangga, serta lingkungan sekolah. 2 Aksi a Guru mengajak peserta didik membentuk kelompok menyusun sebuah tatai badat dengan tema “doa bagi perdamaian dan persaudaraan sejati”, sub tema Pemulihan Perdamaian dan Persaudaraan sejati di daerah-daerah konlik. Selanjutnya guru bersama peserta didik mengadakan ibadat bersama-sama dengan menggunakan salah satu panduan ibadat yang telah diperbaiki bersama-sama sebelumnya. b Guru mengajak peserta didik untuk menghayati semangat perda- maian dan persaudaraan sejati dalam hidupnya sehari-hari.

5. Menjaga Keutuhan Lingkungan Hidup Ciptaan Tuhan

a. Mengamati Keindahan dan Keharmonisan Lingkungan Hidup 1 Mengamati keindahan alam

Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar yang ada pada buku siswa halaman 60. 116 Kelas XII SMASMK

2 PendalamanDiskusi

a Guru mengajak peserta didik untuk merumuskan pertanyaan berkaitan dengan keindahan dan keharmonisan lingkungan alam. b Guru mengajak peserta didik untuk mendiskusikan pertanyaan- pertanyaan berikut: • Apa saja yang kalian rasa indah dari alam ini? • Dalam alam ini ada keharmonisan antara unsur-unsurnya. Dapatkah kamu memberi contoh-contoh keharmonisan itu dan menjelaskannya? • Bagaimana sikap kita terhadap alam yang indah dan harmonis?

3. Peneguhan

Guru memberi masukan setelah mendapatkan jawaban dari peserta didik, misalnya sebagai berikut: Bila kita amati dan kita releksikan dengan seksama, ternyata bahwa alam lingkungan kita ini seungguhnya amat indah dan harmonis.Jika kita memperhatikan dengan teliti, maka di dalam alam lingkungan kita terdapat rantai kerja sama antara semua unsur yang saling menunjang dan menghidupi satu sama lain. Ada rantai kerja sama antara tanah, matahari, udara, lora, fauna, dan manusia. Rantai kerja sama dimulai dari tumbuh-tumbuhan yang menggunakan zat-zat dari tanah dan tenaga sinar matahari untuk membentuk jaringan sel. Kemudian, tumbuh-tumbuhan dimakan oleh binatang herbivora atau pemakan tumbuh-tumbuhan. Binatang herbivora selanjutnya dimakan oleh binatang karnivora atau pemakan daging. Terakhir, manusia ikut serta dalam rantai kerja sama itu dengan memanfaatkan binatang karnivora. Sejak tumbuh-tumbuhan dan binatang muncul di bumi ini, rantai kerja sama itu belum berubah. Di dalam hutan, misalnya, rantai kerja sama itu berbentuk sebagai berikut: ada buah jatuh dari pohon dan menjadi makanan tupai. Tupai itu makanan rubah. Kemudian, manusia memburu rubah itu untuk dimanfaatkan dimakan dagingnya. Sementara itu, kotoran rubah yang jatuh di tanah dalam hutan menjadi makanan bakteri yang menciptakan humus. Humus ini menyuburkan tanah sehingga tanaman dan pohon-pohon dapat menghasilkan buah yang dapat dimanfaatkan oleh binatang ataupun manusia.

b. Makna Tanah bagi Lingkungan Hidup Kita 1 Mengamati

Guru menayangkan gambar tanah kemudian mengajak peserta didik untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang brkaitan dengan tanah.