Makna Tanah bagi Lingkungan Hidup Kita 1 Mengamati

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 117 2 PendalamanDiskui Guru mengajak peserta didik berdiskusi kelompok membahas pertanyaan-pertanyaan berikut: a Apa manfaat tanah bagi manusia? b Bagaimana terjadinya tanah? c Apa manfaat tanah bagi alam lingkungan kita seperti bagi lora dan fauna? Guru mempersilahkan peserta didik untuk menelusuri beberapa sumber buku atau internet yang memberikan informasi yang berkaitan dengan tanah dan manfaatnya bagi lingkungan alam sekitarnya.

3 Melaporkan hasil diskusi

Guru meminta para peserta didik untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya masing-masing. Kelompok lain dapat memberikan tanggapan atas laporan tersebut.

4 Peneguhan

Guru memberi penjelasan setelah mendengarkan laporan hasil diskusi kelompok, misalnya sebagai berikut: a Sejarah Tanah Sejarah alam, jutaan tahun yang lalu, bola bumi kita ini berbentuk yang terdiri atas bongkah-bongkah batu dan padas. Batu-batuan itu hancur sedikit demi sedikit dalam kurun waktu jutaan tahun. Kadang-kadang terjadi proses percepatan penghancuran bongkah- bongkah batu, misalnya melalui letusan gunung berapi, gempa, benturan-benturan hebat waktu terjadi prahara di bumi ini, dan sebagainya. Proses penghancuran batu-batuan itu masih dapat dipercepat lagi oleh daya berat, daya panas, cahaya, udara, air, dan es. Batu yang hancur mengandung zat mineral seperti Nitrogen, Fosfor dan Potasium yang memungkinkan tumbuh-tumbuhan mulai hidup. Tumbuh-tunbuhan pertama yang mulai merayap di batu- batuan yang telah hancur menjadi tanah itu adalah lumut-lumutan, kemudian tumbuh-tumbuhan paku-pakuan. Kemudian disusul tumbuh-tumbuhan lain yang mulai menancapkan dirinya di kulit bumi yang mulai merekah. Akar-akarnya mulai dengan rakus mencekam, mencabik kulit bumi untuk mengisap dan menyedot zat- zat kehidupan dari bumi. Dengan demikian, proses penghancuran batu-batuan menjadi tanah makin dipercepat. 118 Kelas XII SMASMK Begitu panjang dan peliknya proses alam untuk membentuk segumpal tanah humus yang sekarang tinggal kita sendok di halaman rumah kita. Tanah segumpal itu telah mengalami “sejarah hidup” selama jutaan tahun untuk menjadi tanah, seperti sekarang dapat kita injak di mana pun juga. b Manfaat Tanah Tanah adalah sumber kehidupan Dalam banyak kepercayaan dan falsafah tanah dianggap sebagai ibu yang mengandung, dan melahirkan berbagai unsur alam lain seperti: emas, perak, tambaga, batu bara, minyak tanah, lora, dan fauna. Segumpal tanah mengandung zat-zat mineral, gas, dan bakteri- bakteri yang memungkinkan berbagai bentuk kehidupan tumbuh dan berkembang. Banyak tanaman dapat tumbuh dengan subur dan memberi hasil, walaupun kita hanya melontarkan benihnya begitu saja di atas tanah. Kehidupan kita dalam banyak aspek sangat bergantung pada tanah. Pada waktu pemakaman jenazah seseorang yang meninggal dianjurkan agar para pengiring jenazah melemparkan sejumput tanah atau menabur sejemput bunga ke dalam lobang kubur, tempat jenazah itu dibaringkan. Kita seolah-olah dipaksa melihat ke perut bumi yang menganga untuk menyadari bahwa dari sana kita berasal dan ke sana pula kita akan kembali. Kalau kita renungkan sungguh-sungguh, sebenarnya pesan itu tidak hanya bergema pada saat kita megantarkan jenazah sesama kita yang meninggal, tetapi juga sepanjang masa kehidupan kita. Kita sesungguhnya berasal dari tanah. Apa yang kita makan sehari-hari itu sebenarnya berasal dari tanah. Nasi dan sayur berasal dari tanah. Daging akhir-akhirnya juga berasal dari tanah. Badan kita dikenyangkan, diberi gizi, ditumbuhkan, dan dibentuk oleh semua yang berasal dari tanah. Diri kita sungguh dibentuk dari tanah. Secantik-cantiknya seorang gadis, segagah-gagahnya seorang perjaka, ia sungguh dibentuk dan dipercantik oleh Sang Ibu Tanah. Bukan sekedar simbol saja. Sampai sekarang pun Tuhan tetap membentuk diri kita dari tanah. Tanah adalah tempat tinggal Tanah bukan saja menjadi sumber kehidupan, tetapi juga menjadi tempat tinggalkita. Memiliki sebidang tanah untuk dijadikan tempat tinggal yang membuat kita merasa aman dan bahagia. Seseorang yang tidak memiliki tanah akan selalu merasa asing, selalu merasakan di negeri asing. Sesudah Tuhan menciptakan Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 119 Adam dan Hawa, Ia menyerahkan kepada mereka sebidang tanah yang dinamakan Taman Eden Firdaus untuk menjadi tempat tinggal bagi mereka. Allah pernah menjanjikan pula sebidang tanah, sebuah Tanah Air, bagi Ibrahim dan seluruh keturunannya. Dengan menjanjikan dan memberikan sebidang tanah, sebuah Tanah Air di bumi ini, Allah ingin mendidik dan mengarahkan pandangan kita kepada Tanah Air abadi, yakni Diri-Nya sendiri. Tanah adalah simbol persatuan Kebanyakan keluarga atau suku memiliki sebidang tanah atau lebih. Tanah itu mungkin diwariskan oleh ayah ibu atau leluhur kita yang mereka peroleh sebagai warisan, jual beli, perkawinan, atau direbut melalui perang dan pertumpahan darah. Dalam tanah itu pula, para leluhur kita dikuburkan, sehingga antara kita dan tanah sudah tumbuh semacam ikatan “batin” yang mendalam. Tanah bukan saja membangun ikatan batin dengan kita, tetapi tanah juga membangun ikatan batin dengan sesama kita dalam keluarga atau dalam suku. Tanah menjadi simbol persatuan keluarga atau suku. Oleh sebab itu, kita sering mempertahankannya mati-matian tanah warisan leluhur apa pun taruhannya. Tanah warisan leluhur itu sering kita beri nama yang merupakan nama kebanggaan bagi kita bersama.

c. Mendalami Manfaat Tanaman Flora bagi Lingkungan Hidup Kita 1 PendalamanDiskusi

Guru mengajak peserta didik untuk berdialog tentang lora, misalnya dengan pertanyaan-pertanyaan berikut: a Sebutlah jenis-jenis tanaman lora yang sangat kalian sukai dan kagumi Mengapa kamu menyukai dan mengaguminya? b Sebutkan dan jelaskan manfaat tanaman lora pada umumnya c Apa manfaat tanaman bagi manusia? 2 Peneguhan Guru memberi penjelasan tentang manfaat lora tumbuh-tumbuhan Hutan dapat memberi kita makanan berupa buah-buahan, daun-daunan, batang-batang tanaman sampai ke akar-akar tanaman. Selain makanan, hutan memberi kita pula berbagai jenis obat-obatan nabati dan sari minuman. Di samping itu, ada beberapa kegunaan hutan yang mungkin sering luput dari perhatian kita, antara lain sebagai berikut: 120 Kelas XII SMASMK a Hutan Membantu Manusia untuk Bernafas Selain memberi makanan dan minuman, hutan kita butuhkan untuk bernafas. Di permukaan setiap daun terdapat berjuta-juta mulut daun yang selalu mengeluarkan zat asam O 2 yang sangat kita butuhkan untuk bernafas dan hidup. Kekurangan zat asam O 2 akan membuat kita dan seluruh satwa di bumi ini mati. Dalam udara di sekitar kita juga terdapat zat yang disebut zat asam arang CO 2 . Jika zat asam arang CO 2 terlalu banyak, maka kita pun akan mati. Mulut-mulut daun di hutan itulah yang mengisapnya, sehingga kita luput dari maut. Dari waktu ke waktu, tanpa kita sadari, dunia tanam-tanaman lora telah menyelamatkan kehidupan kita. b Hutan Mengatur Suhu Udara Di daerah atau kawasan yang gundul, sinar matahari akan menyengat dan memanaskan permukaan bumi sehingga suhu udara panas seperti di padang gurun. Tetapi dengan adanya hutan di suatu daerah yang dekat, suhu udara tidak akan terlalu tinggi. Mengapa? Hutan akan menguapkan air dan membasahi serta menyejukkan udara di sekitar kita. Kita mungkin mulai merasa di masa sekarang ini bahwa hutan jalur hijau secara pelan-pelan menghilang, sehingga suhu udara di sekitar kita menjadi panas. c Hutan Mendatangkan Hujan Uap air yang naik ke udara akan menjadi awan. Semakin banyak uap air yang naik ke udara, maka akan semakin banyak awan di udara sehinggamenjadi jenuh dan berat. Jika awan tersebut naik semakin tinggi, maka awan tersebut akan semakin dingin pula. Karena semakin jenuh, maka awan itu akan semakin berat dan dingin. Akhirnya, uap air itu akan menjadi butir-butir hujan yang turun ke bumi. Hutan atau jalur hijau itulah yang menghasilkan uap air, mengatur suhu udara, menentukan jumlah dan sebaran hujan. Oleh karena itu, daerah yang berhutan akan mempunyai curah hujan lebih besar daripada daerah yang tidak berhutan atau gundul. d Hutan Menjadi Tempat Tinggal Margasatwa Hutan menjadi tempat tinggal “rumah” bagi margasatwa atau binatang. Di mana ada hutan jalur hijau di sana ada berbagai macam satwa. Margasatwa dan hutan kiranya tidak dapat dipisahkan. Karena itu, jika hutan jalur hijau mulai menghilang, maka menghilang pula bergabai macam satwa yang menjadi penghuni di dalam tersebut.