Diskusi Peneguhan Toleransi hidup antarumat Beragama di Indonesia

240 Kelas XII SMA agama lain, sambil memberi kesaksian tentang iman serta perihidup kristiani, mengakui, memelihara dan mengembangkan harta-kekayaan rohani dan moral serta nilai-nilai sosio-budaya, yang terdapat pada mereka.” NA.2

2. PendalamanDiskusi

Guru mengajak peserta didik untuk berdiskusi dalam kelompok dengan panduan pertanyaan-pertanyaan, misalnya: a. Apa isi ajaran Gereja tentang dialog antarumat beragama? b. Apa bentuk-bentuk dialog yang perlu dikembangkan dalam hidup bersama dengan agama-agama dan kepercayaan lain di Indonesia? c. Sikap apa yang perlu dimiliki dalam membangun dialog?

3. Melaporkan hasil diskusi

Guru mengajak peserta didik untuk melaporkan hasil diskusi kelompok masing- masing, dan kelompok lain diminta untuk menanggapi atau bertanya untuk memperdalam hasil diskusi kelompok.

4. Penjelasan

Guru memberikan penjelasan, setelah mendengarkan hasil diskusi kelompok, seperti berikut ini.

a. Sikap Gereja

“Gereja Katolik tidak menolak apapun yang benar dan suci di dalam agama- agama ini. Dengan sikap hormat yang tulus Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang memantulkan sinar Kebenaran, yang menerangi semua orang”.

b. Bentuk-Bentuk Dalog Dialog Kehidupan

Kita sering hidup bersama dengan umat beragama lain dalam suatu lingkungan atau daerah. Dalam hidup bersama itu, kita tentu berusaha untuk bertegur sapa, bergaul, dan saling mendukung serta saling membantu satu sama lain. Hal itu dilakukan bukan saja demi tuntutan sopan santun dan etika pergaulan, tetapi juga tuntutan iman kita. Dengan demikian terjadilah dialog kehidupan. Dialog Karya Dalam hidup bersama dengan umat beragama lain, kita sering diajak dan didorong untuk bekerja sama demi kepentingan bersama atau kepentingan yang lebih luas dan luhur. Kita bekerja sama dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, kegiatan sosial karitatif, kegiatan rekreatif, dsb. Dalam kegiatan-kegiatan seperti itu, kita dapat lebih saling mengenal dan menghargai.