Mengamati kasus Memperjuangkan Kebenaran

96 Kelas XII SMASMK Saya Lalu Imran 29, warga Desa Monggas Kecamatan Kopang Lombok Tengah. Saya akan menceritakan kisah Ahmad Riyadi 27, salah seorang sahabat dekat yang juga tinggal sedesa dengan saya. Dia adalah seorang mantan buruh migran di Malaysia. Pada tahun 2007, Ahmad Riyadi berangkat bekerja ke Malaysia. Di sana ia ditempatkan di sebuah ladang perkebunan kelapa sawit. Di awal bekerja ia dapat menjalankan semua tanggung jawabnya dengan baik. Bahkan ia dapat menikmatinya. Tetapi, pada bulan keempat mucul kisah menyedihkan. Saat itu Riyadi diminta oleh majikannya pergi ke kota untuk membeli sesuatu barang. Majikan meminjamkan motor kepadanya. Sebelum berangkat, Riyadi meminta surat kendaraan motor kepada majikan. Namun, sang majikan menjawab, “motor ini “legal”. Jadi, kamu tidak perlu khawatir. Jika ada persoalan maka saya yang akan bertanggung jawab.” Dengan perasaan tenang Riyadi pun pergi ke kota membeli barang sebagaimana permintaan majikannya. Akan tetapi, tiba-tiba majikannya menerima sebuah telepon dari pihak kepolisian bahwa mereka telah menangkap Riyadi dengan alasan motor ilegal. Namun, sang majikan bukan justru membantu Riyadi, tetapi justru bilang kepada polisi bahwa Riyadi telah melarikan diri dari perusahaannya. Akhirnya, aparat kepolisian pun menahan Riyadi. Riyadi dipenjaran selama empat bulan. Selepas menjalani hukuman, Pemerintah Malaysia memulangkannya ke tanah air. Sesampai di kampung halaman, Riyadi harus menanggung banyak hutang. Hutang yang harus ia bayar guna melunasi pinjamannya saat hendak berangkat ke Malaysia. Sumber: http:buruhmigran.or.iden20110115diitnah-majikan-riyadi-masuk-penjara

b. PendalamanDiskusi

1 Guru mengajak peserta didik untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan cerita. 2 Guru mengajak peserta didik untuk mendiskusikan dalam kelompok beberapa pertanyaan berikut ini. a Apa saja bentuk-bentuk kebohongan? b Apa sebab akibat dari kebohongan? c Bagaimana memperjuangkan kebenaran? 3 Guru meminta peserta didik menyampaikan laporan hasil diskusi kelompoknya masing-masing. Kelompok lain dapat memberikan pertanyaan, tanggapan terhadap laporan hasil diskusi kelompok. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 97

c. Peneguhan

Guru memberikan penjelasan setelah mendengar hasil diskusi kelompok: Kisah tentang Ahmad Riyadi dalam kisah tadi memberikan gambaran tentang praktik-praktik kebohongan atau ketidakjujuran yang terjadi dalam masyarakat kita. Banyak orang yang telah menjadi korban ketidakjujuran atau kebohongan orang lain di sekitarnya. Sebagai bahan informasi, guru memberikan beberapa keterangan sebagai berikut: 1 Bentuk-Bentuk Kebohongan Kebohongan menunjukkan bentuk wajahnya dalam kehidupan masyarakat kita. Dapat disebut antara lain: a Berdusta dan saksi dusta. Berdusta berarti mengatakan yang tidak benar dengan maksud untuk menyesatkan. Dusta adalah pelanggaran paling langsung terhadap kebenaran. Berdusta berarti berbicara atau berbuat melawan kebenaran untuk menyesatkan seseorang, yang mempunyai hak untuk mengetahui kebenaran. b Rekayasa atau manipulasi. Rekayasa atau manipulasi berarti menyiasati atau membawa orang lain kepada suatu tujuan yang menguntungkan dirinya sendiri, yang mungkin saja orang lain mendapat rugi. Rekayasa dan manipulasi itu bersifat mengelabui. c Fitnah dan umpatan. Fitnah dan umpatan adalah tindakan yang sangat jahat, sebab yang diitnah tidak hadir untuk membela diri. Fitnah dapat berkembang tanpa saringan. 2 Sebab-Sebab orang berbohong Ada bermacam-macam alasan mengapa orang berbohong, antara lain: a Pertama, orang berbohong hanya sekedar main-main saja. Orang dapat berbohong hanya karena mau menikmati kesenangan saja. Orang merasa senang karena orang lain tertipu. b Kedua, orang berbohong untuk memperoleh keuntungan tertentu. Para pedagang, misalnya, dapat berbohong, supaya mendapat untung sebesar-besarnya. c Ketiga, orang berbohong karena berada dalam situasi tertekan. Kemudian untuk menyelamatkan diri dari situasi tertekan, ia terpaksa berbohong. 3 Akibat Kebohongan a Bagi diri sendiri Memang terkesan bahwa kebohongan dapat membawa kenikmatan dan keberuntungan tertentu. Paling kurang untuk waktu tertentu. Tetapi untuk jangka waktu yang panjang di masa depan, ia akan