Menggali Ajaran Kitab Suci 1 Menelusuri teks Kitab Suci

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 99 Aku tidak akan membenarkan orang yang bersalah. 8 Suap janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang benar.” Ulangan 16: 18-19 18 “Hakim-hakim dan petugas-petugas haruslah kauangkat di segala tempat yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu, menurut suku- sukumu; mereka harus menghakimi bangsa itu dengan pengadilan yang adil. 19 Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar. Matius 5:37 37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat. Yohanes 8:43 - 47 43 Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap irman-Ku. 44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. 45 Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku. 46 Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku? 47 Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan irman Allah; itulah sebabnya kamu tidak mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah.

3 PendalamanDiskusi

a Guru mengajak peserta didik untuk merumuskan pertanyaan- pertanyaan berdasarkan teks Kitab Suci. b Guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendalami teks Kitab Suci dengan pertanyaan-pertanyaan berikut. • Apa pesan Keluaran 23: 1-3, 6-8 • Apa pesan teks Ulangan 16: 18-19 • Apa pesan teks Matheus 5:37 • Apa pesan teks Yohanes 8:43 - 47 • Apa makna pesan Kitab Suci itu bagi hidupmu sendiri?

4 Peneguhan

Guru memberikan penjelasan setelah mendengar jawaban-jawaban peserta didik: 100 Kelas XII SMASMK a Dalam Kitab Suci, ditegaskan bahwa kebenaran tidak hanya berarti tidak berbohong, tetapi juga berarti mengambil bagian dalam kehidupan Allah. Allah adalah “sumber kebenaran”, karena Allah selalu berbuat sesuai dengan janji-Nya. Maka Allah berirman: “Jangan bersaksi dusta.” b Pada dasarnya Kitab Suci tidak berkata saksi dusta terhadap sesamamu, melainkan saksi dusta tentang sesamamu manusia, sebab perintah ini semula menyangkut kesaksian di pengadilan. Dengan kesaksian palsu, orang dicelakakan, karena ia dihukum secara tidak adil malah dihukum mati dan tata keadilan dijungkirbalikkan. Sebetulnya, masalahnya bukan “bohong”, melainkan tidak adanya kepastian hukum yang dapat diandalkan. c Dalam Ul 16:19, ditegaskan “Jangan memutar-balikkan hu- kum; jangan memandang bulu; dan jangan menerima suap.” Inilah maksud irman kedelapan. Di muka pengadilan orang menyatakan kesetiaannya baik terhadap si terdakwa, sesama manusia, maupun terhadap masyarakat, umat Allah. Sebab dalam umat Allah, “pengadilan adalah kepunyaan Allah” lih. Ul 1:17, yakni kepunyaan “Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar” lih. Ul 32: 4. d Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, dikatakan bahwa Yesus adalah kebenaran. Ia dibenarkan Allah. Dengan kebangkitan-Nya, Allah menyatakan bahwa Yesus adalah orang benar. Ia adalah pewah- yuan dari Allah sendiri. Orang yang percaya kepada-Nya akan selamat ikut dibenarkan Allah. Percaya di sini bukan hanya yakin bahwa Yesus itu ada dan hidup, tetapi lebih-lebih berarti mau mengandalkan hidupnya kepada Yesus serta menjalankan apa yag dikehendaki-Nya. Maka membela kebenaran berarti ikut dalam karya Allah menyelamatkan manusia. Membela kebenaran berarti juga memperjuangkan kehendak Allah dan meneladan Yesus, Sang Kebenaran sendiri. Karena iman terhadap Yesus inilah, kita berani menyampaikan pemikiran-pemikiran atau maksud kepada siapa pun, termasuk kritik kepada yang melanggar, koreksi kepada siapa pun yang melawan cinta kasih Allah. Kita harus selalu mengatakan yang benar, walaupun mungkin dengan risiko. Yesus pernah mengatakan: “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat Mat 5: 37. Ia iblis adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta lih. Yoh 8: 44. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 101

e. Menjadi Saksi Kebenaran 1 Menyimak kisah tokoh suci

Guru mengajak peserta didik untuk membaca dan mereleksikan cerita berikut ini. Ketika raja Henry VIII dari Inggris memisahkan diri dari Ge-reja Katolik karena Paus tidak dapat menerima pernikahannya dengan Anna Boleyn raja masih terikat dengan pernikahan sakramentalnya dengan ratu, terdapat banyak warga Inggris yang tidak dapat menerima kebijaksanaan raja itu, termasuk perdana menterinya, Thomas Morus. Banyak rohaniwan, biarawan-biarawati, dan awam ditangkap dan dibunuh pada masa itu karena mereka tetap setia kepada Gereja Katolik, walaupun mereka tetap setia pula kepada Henry VIII sebagai raja. Thomas Morus akhirnya juga ditahan dan dimasukkan ke dalam penjara. Banyak anggota keluarga dan teman-teman membujuk Thomas Morus supaya ia menyerah saja kepada raja demi kedudukannya yang tinggi dan keluarganya. Salah seorang putrinya yang sangat dicintainya menulis surat kepada ayahnya supaya sang ayah mengikuti saja kehendak raja karena dengan demikian sang ayah akan dapat kembali ke rumah karena ia sangat mencintai sang ayah. Thomas Morus sangat sedih membaca surat putrinya yang sangat dicintainya itu. Ia mengalami pergumulan batin yang hebat. Akhirnya, ia berhasil menulis surat kepada putrinya itu. Dalam surat itu, Thomas Morus menulis bahwa ia sangat sedih karena putri yang paling disayanginya sampai hati membujuknya untuk menjadi seorang pengkhianat terhadap imannya. Pada hari ia dihukum mati, Thomas Morus masih berbicara bahwa ia masih seorang warga Inggris yang setia kepada rajanya, tetapi juga setia kepada imannya. Ia tidak dendam kepada siapa pun, termasuk raja dan hakim-hakim yang menghukumnya. Sebelum kepalanya dipenggal, ia masih sempat menciumi algojo yang akan memenggal kepalanya. Thomas Morus tetap berkata dan bersaksi tentang kebenaran, walaupun dengan itu ia kehilangan segala-galanya, termasuk nyawanya sendiri. Memang, kadang-kadang sulit untuk mengatakan dan bersaksi tentang kebenaran. Sumber: 2 Membuat releksi dan aksi

a Releksi

1 Setelah membaca, menyimak kisah tersebut, guru mengajak para peserta didik untuk menuliskan sebuah releksi tentang memperjuangkan kebenaran, meski sulit dengan berbagai tantangan dan risiko. 102 Kelas XII SMASMK 2 Peserta didik diminta untuk menulis doa “Mohon Keberanian” untuk selalu berkata yang benar.

b Aksi

Peserta didik diminta untuk membuat niat aksi nyata untuk berani bersaksi atas suatu kebenaran. Misalnya berkata benar kalau hal itu benar dan mengakui salah kalau melakukan kesalahan. Ia pun juga berani mengkritik perkataan atau perbuatan orang lain yang memang dianggap salah baik secara norma umum maupun norma ajaran Gereja. Sebagai orang Katolik, peserta didik juga berani bersaksi sebagai pengikut Yesus dalam hidupnya sehari- hari di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk agama dan kepercayaannya ini.

3. Memperjuangkan Kejujuran

a. Mengamati berbagai ketidakjujuran dalam masyarakat. 1 Menginventarisir fakta ketidakkujuran dalam masyarakat a Guru mengajak peserta didik untuk mengamati kasus-kasus yang berkaitan dengan perilaku tidak jujur dalam hidup masyarakat dan negara. Peserta didik diminta untuk menyebutkan beberapa fakta ketidakjujuran dalam masyarakat yang ditemukannya. b Guru mengajak peserta didik untuk menyimak berita berikut ini. “Riauterkini-JAKARTA- Said Faisal Mukhlis alias Hendra ajudan mantan Gubernur Riau Rusli Zainal hari ini, Kamis 10414 kembali diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi KPK sebagai tersangka keterangan atau sumpah palsu dalam persidangan kasus PON Riau atas terdakwa M Rusli Zainal di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pekanbaru, Riau.Said sendiri mendatangi gedung KPK Kuningan, Jakarta sekitar pukul 09.30 WIB lengkap dengan seragam tahanan KPK, dan tujuh jam kemudian Said keluar dari Gedung KPK pada pukul 16:00 WIB dengan dijemput dengan mobil tahanan. Namun, Said Faisal tetap bungkam serta tidak mau menjawab pertanyaan wartawan dan buru-buru masuk ke mobil tahanan saat diminta komentar. Setelah ditetapkan tersangka, pertengahan Februari lalu, baru hari ini Said Faisal kembali diperiksa sebagai tersangka oleh KPK. Ia disangkakan melanggar Pasal 22 juncto Pasal 35 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang mengatur soal penyampaian keterangan palsu.Pasal tersebut memuat ancaman hukuman paling lama 12 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 600 juta. Bukan hanya itu saja, KPK juga menjerat Said Faisal