Menelusuri kasus-kasus Keberagaman sebagai Realitas Asali Kehidupan Manusia

176 Kelas XII SMA

2. PendalamanDiskusi

a. Guru mengajak peserta didik untuk mermuskan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan cerita yang telah didengar atau dibacanya. b. Guru mengajak peserta didik untuk berdialog mendalami isipesan cerita tersebut, misalnya dengan pertanyaan-pertanyaan berikut: 1 Bagaimana perasaanmu ketika membaca atau mendengar cerita itu? 2 Menurut kamu, peristiwa Pak Julius ini termasuk peristiawa apa? 3 Sebutkan dan jelaskan beberapa peristiwa bentrokan atau kerusuhan antara suku yang lainnya yang pernah terjadi di Tanah Air 4 Apakah ada tindakan-tindakan dari anak-anak bangsa ini yang dapat menimbulkan bahaya disintegrasi terhadap negara kita? Berikan contoh-contohnya tindakan tersebut. 5 Mengapa dapat terjadi bentrokan antarsuku dan antarpenganut agama?

3. Peneguhan

Setelah peserta didik berdiskusi tentang kasus intoleransi yang terjadi di masyarakat, guru memberi penjelasan sebagai masukan kepada peserta didik, misalnya sebagai berikut; a. Kasus kekerasan bernuansa agama menimpa bapak Julius Felicianus dan sejumlah umat katolik yang sedang berdoa rosario di Desa Tanjungsari, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman, Kamis 29514. Kasus tersebut menunjukan bahwa ada kelompok tertentu, sesama anak bangsa belum menghayati keberagaman atau pluralitas yang menjadi ciri hakiki bangsa Indonesia. b. Indonesia, salah satu negara dengan keanekaragaman budaya, bahasa, agama, dan lain sebagainya. Namun, tak jarang kita melihat perbedaan itu menjadi salah satu alasan adanya kekerasan di negeri ini. Mulai dari isu suku, agama, dan lain-lain. Pribadi atau kelompok tertentu di negeri ini yang intoleran atau tidak toleran cenderung menggunakan cara-cara kekerasan, entah melalui teror, penganiayaan, pengrusakan fasilitas rumah ibadat. Mereka berpikir bahwa seolah-olah kelompok mereka yang paling benar. c. Salah satu alasan ialah bahwa ada sukudaerah atau pemeluk agama tertentu merasa diperlakukan secara tidak adil. Jika orang, suku, etnis, atau pemeluk agama tertentu diperlakukan secara tidak adil, maka akan muncul semangat primordialisme dan fanatisme suku atau agama, yang dapat menjurus kepada tuntutan untuk memisahkan diri dari suatu lembaga, bahkan negara. d. Ketidakadilan di bidang politik dan ekonomi, mungkin juga budaya yang secara berlarut-larut terjadi di beberapa wilayah konlik dapat memunculkan bahaya disintegrasi bangsa. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 177 e. Tuhan menciptakan kita berbeda, bukan agar kita terpecah belah. Tapi kita sendiri yang membuat perbedaan itu menjadi kelemahan, dan membuat kita terpecah belah. Dahulu, para pejuang kemerdekaan dari berbagai macam suku serta agama bersatu demi kemerdekaan Indonesia. Di dunia ini tak ada yang sempurna, kesempurnaan itu bukan tidak mungkin kalau kita mau bersatu. Meskipun berbeda suku, berbeda agama, kita harus bersatu. Semboyan Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda- beda tetapi tetap satu”. Langkah Ketiga: Mendalami Keanekaragaman dan Kesatuan Suatu Bangsa dalam Terang Iman Kristiani

1. Mendalami Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja

a. Mendalami Ajaran Pesan Kitab Suci 1 Menyimak Ajaran Kitab Suci

Guru mengajak peserta didik dalam kelompok untuk menyimak dan mendiskusikan teks-teks Kitab Suci berikut ini. Kejadian 35:1-15 1 Allah berirman kepada Yakub: “Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu.” 2 Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang bersama-sama dengan dia: “Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu. 3 Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh.” 4 Mereka menyerahkan kepada Yakub segala dewa asing yang dipunyai mereka dan anting-anting yang ada pada telinga mereka, lalu Yakub menanamnya di bawah pohon besar yang dekat Sikhem. 5 Sesudah itu berangkatlah mereka. Dan kedahsyatan yang dari Allah meliputi kota- kota sekeliling mereka, sehingga anak-anak Yakub tidak dikejar. 6 Lalu sampailah Yakub ke Lus yang di tanah Kanaan -- yaitu Betel --, ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia. 7 Didirikannyalah mezbah di situ, dan dinamainyalah tempat itu El-Betel, karena Allah telah menyatakan diri kepadanya di situ, ketika ia lari terhadap kakaknya. 8 Ketika Debora, inang pengasuh Ribka, mati, dikuburkanlah ia di sebelah hilir Betel di bawah pohon besar, yang dinamai orang: Pohon Besar Penangisan. 9 Setelah Yakub datang dari Padan-Aram, maka Allah menampakkan diri pula kepadanya dan memberkati dia. 10 Firman Allah