Peneguhan Menggali ajaran Kitab Suci Alkitab

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 145

2. Menggali Ajaran Gereja

a. Menelusuri Ajaran Gereja

1 Guru mengajak peserta didik untuk menelusuri ajaran-ajaran sosial Gereja tentang nilai-nilai penting dalam kehidupan masyarakat. 2 Guru mengajak peserta didik untuk menyimak beberapa ikhtisar ajaran Sosial Gereja berikut ini. Pacem In Terris Damai Di Bumi Paus Yohanes XXIII, 11 April 1963 Ensiklik Pacem in Terris menggagas perdamaian, yang menjadi isu sentral pada dekade enam puluhan. Bilamana terjadi perdamaian?Bila ada rincian tatanan yang adil dengan mengedepankan hak-hak manusiawi dan keluhuran martabatnya. Yang dimaksudkan dengan tatanan hidup ialah tatanan relasi 1 antarmasyarakat, 2 antara masyarakat dan negara, 3 antarnegara, 4 antara masyarakat dan negara-negara dalam level komunitas dunia. Ensiklik menyerukan dihentikannya perang dan perlombaan senjata serta pentingnya memperkokoh hubungan internasional lewat lembaga yang sudah dibentuk: PBB. Ensiklik ini memiliki muatan ajaran yang ditujukan tidak hanya bagi kalangan Gereja Katolik tetapi seluruh bangsa manusia pada umumnya. Tentang Menegakkan Perdamaian yang Universal berdasarkan Kebenaran, Keadilan, Kemurahan, dan Kebebasan adalah sebuah ensiklik kepausan yang dikeluarkan oleh Paus Yohanes XXIII pada 11 April 1963. Ensiklik ini hingga kini tetap merupakan ensiklik yang paling terkenal dari abad ke-20 dan menetapkan prinsip-prinsip yang kelak muncul dalam sejumlah dokumen dari Konsili Vatikan II dan paus-paus yang kemudian.Ini adalah ensiklik terakhir yang dirancang oleh Yohanes XXIII. Kalimat pembukaan “Pacem in Terris” Damai di Bumi menegaskan pemahaman Gereja Katolik tentang bagaimana perdamaian dapat tercipta di dunia: “Pacem In Terris, quam homines universi cupidissime quovis tempore appetiverunt, condi conirmarique non posse constat, nisi ordine, quem Deus constituit, sancte servato.” Damai di bumi, yang paling dirindukan oleh semua orang dari segala zaman, dapat ditegakkan dengan kuat, hanya apabila perintah yang ditetapkan oleh Allah dapat ditaati dengan setia.” Populorum Progressio Kemajuan Bangsa-Bangsa Paus Yohanes Paulus VI, 26 Maret 1967 Ensiklik Populorum progressio adalah sebuah ensiklik yang ditulis oleh Paus Paulus VI tentang “perkembangan orang-orang” dan bahwa ekonomi dunia seharusnya melayani semua uamt manusia dan tidak 146 Kelas XII SMASMK hanya sebagian kecil saja. Ensiklik ini dikeluarkan pada tanggal 26 Maret 1967. Dokumen ini menyinggung berbagai prinsip “Ajaran Sosial Katolik”: Hak akan upah yang adil; hak akan keamanan pekerjaan; hak akan kondisi kerja yang cukup baik dan wajar; hak akan bergabung dengan serikat pekerja dan melakukan unjuk rasa sebagai jalan terakhir; dan tujuan universal dari kekayaan dan harta benda. Perkembangan bangsa-bangsa merupakan tema pokok perhatian dari Ensiklik Ajaran Sosial. Gereja memandang bahwa kemajuan bangsa manusia tidak hanya dalam kaitannya dengan perkara-perkara ekonomi atau teknologi, tetapi juga budaya kultur. Kemajuan bangsa manusia masih tetap dan bahkan memiliki imbas pemiskinan pada sebagian besar bangsa-bangsa. Isu marginalisasi kaum miskin mendapat tekanan dalam dokumen ini. Revolusi di berbagai tempat di belahan dunia kerap kali tidak membawa bangsa manusia kepada kondisi yang lebih baik, malah kebalikannya, kepada situasi yang sangat runyam. Kekayaan dari sebagian negara-negara maju harus dibagi untuk memajukan negara- negara yang miskin. Soal-soal yang berkaitan dengan perdagangan pasar yang adil juga mendapat sorotan yang tajam. Ensiklik ini menaruh perhatian secara khusus pada perkembangan masyarakat dunia, teristimewa negara-negara yang sedang berkembang. Diajukan pula releksi teologis perkembangankemajuan yang membebaskan dari ketidakadilan dan pemiskinan. Peningkatan kepemilikan bukanlah tujuan utama dari negara atau individu.pertumbuhan Semua ambivalen. Hal ini penting jika manusia adalah untuk mengembangkan sebagai manusia, tapi dalam cara memenjarakan manusia jika ia menganggap itu yang baik tertinggi, dan itu membatasi visinya. Kemudian kita lihat mengeraskan hati dan menutup pikiran, dan laki-laki tidak lagi berkumpul bersama dalam persahabatan, tetapi keluar dari self-bunga, yang segera mengarah pada pertentangan dan perpecahan. Pengejaran eksklusif harta sehingga menjadi hambatan untuk pemenuhan individu dan keagungan yang sejati manusia. Baik untuk bangsa dan untuk orang-orang individu, ketamakan adalah bentuk paling nyata dari keterbelakangan moral. Jika pengembangan lebih lanjut panggilan untuk pekerjaan teknisi semakin banyak, bahkan lebih penting adalah pemikiran yang mendalam dan releksi dari orang bijak untuk mencari sebuah humanisme baru yang akan memungkinkan manusia modern untuk menemukan dirinya kembali oleh merangkul nilai-nilai yang lebih tinggi dari cinta dan persahabatan, doa dan kontemplasi. Ini adalah apa yang akan mengizinkan kepenuhan pembangunan otentik, suatu perkembangan yang untuk setiap dan semua transisi dari kondisi manusia kurang bagi mereka yang lebih manusiawi ...