Kegiatan Pengayaan Mengupayakan Perdamaian dan Persatuan Bangsa

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 205 BAB IV Dialog dan Kerja Sama Antarumat Beragama Pada Bab I, telah dipelajari tentang “Panggilan Hidup” kita sebagai manusia. Bab II kita belajar tentang bagaimana memperjuangkan nilai-nilai kehidupan. Sementara pada bab III telah dipelajari tentang keberagaman atau pluralitas dalam hidup bermasyarakat. Kita sebagai umat Katolik, sekaligus sebagai bagian integral dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, baik suku, agama, maupun budaya. Pada Bab IV ini, kita akan mempelajari tentang dialog dan kerja sama antar- umat beragama di Indonesia. Kita belajar bagaimana umat beragama dapat saling menghargai, berdialog dan bekerja sama walaupun berbeda agama dan keyakinan. Kemajemukan, termasuk kemajemukan agama dan keyakinan merupakan ciri, jati diri bangsa Indonesia yang tak terbantahkan. Inilah realitas kebangsaan kita, “berbeda- beda tetapi tetap satu”. Bagaimana mengelola perbedaan-perbedaan ini sehingga menjadi kekuatan yang besar dan bersinergi dalam membangun bangsa dan negara ini? Salah satu caranya adalah menciptakan kerukunan hidup lewat dialog dan kerja sama antar-umat beragama. Tanpa dialog dan kerja sama yang baik maka negeri ini akan terseok-seok dalam pembangunan dan dengan sendirinya semakin tertinggal dari bangsa-bangsa lain. Untuk mencapai tujuan itu, berturut- turut akan dibahas tentang: A. Kekhasan Agama-agama di Indonesia B. Dialog Antarumat Beragama dan Kepercayaan lain C. Membangun Persaudaraan Sejati melalui Kerja Sama Antarumat Beragama dan Kepercayaan lain. 206 Kelas XII SMA

A. Kekhasan Agama-Agama Di Indonesia

Kompetensi Dasar 3.4 Memahami makna berdialog serta bekerja sama dengan umat beragama lain 4.4 Berdialog serta bekerja sama dengan umat beragama lain. Indikator • Menganalisis kekhasan ajaran agama-agama di Indonesia agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Khonghucu. • Menganalisis persamaan-persamaan ajaran agama-agama di Indonesia Indonesia agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Khonghucu. • Menganalisis ajaran atau pandangan Gereja Katolik terhadap agama-agama dan kepercayaan lain di Indonesia menurut Nostra Aetate NA art. 2 dan 3. Bahan Kajian 1. Kekhasan agama-agama di Indonesia Indonesia agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Khonghucu dan aliran kepercayaan. 2. Persamaan-persamaan ajaran agama-agama diIndonesia Indonesia agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, Khonghucu dan aliran kepercayaan. 3. Ajaran atau pandangan Gereja Katolik terhadap agama-agama dan kepercayaan lain di Indonesia. Sumber Belajar 1. Konferensi Waligereja Indonesia KWI. 1996. Iman Katolik. Kanisius: Yogyakarta 2. Heuken SJ. 1991. Ensiklopedi Gereja. Cipta Loka Caraka: Jakarta 3. Dokpen KWI Penterj, 1992. Dokumen Konsili Vatikan II, Obor: Jakarta 4. Kitab Suci Pendekatan Saintiik dan Kateketis Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 207 Metode Cerira, tanya- jawab, diskusi, dan penugasan. Sarana 1. Kitab Suci Alkitab. 2. Buku Siswa kelas XII Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Waktu x 45 menit. Pemikiran Dasar Sering kali terjadi gesekan atau pertikaian antarsekelompok umat beragama di Indonesia oleh karena ada rasa curiga satu terhadap yang lain. Di beberapa wilayah tertentu, terjadi kekerasan baik secara isik maupun psikis terhadap umat beragama lain, bahkan ketika mereka sedang melakukan ritual keagamaan yang sejatinya tidak dilarang oleh siapapun termasuk institusi negara. Negara menjamin setiap warga negara untuk menjalankan ibadat sesuai agama dan keyakinannya. Setiap pemeluk agama dari agama apapun diharapkan menghormati keyakinan pemeluk agama lain, karena semua agama mengajarkan nilai-nilai persaudaraan dalam kehidupan bersama. Gereja Katolik sangat menghargai dan menghormati mereka, serta senantiasa menyadari bahwa agama-agama dan kepercayaan yang berbeda-beda itu, dengan tata ibadat, upacara-upacara suci, serta kaidah-kaidah yang berbeda-beda, merupakan bentuk usaha dari manusia untuk menjawab kerinduan hati manusia. Gereja Katolik tidak menolak apa saja yang benar dan suci dari agama lain. Namun, Gereja Katolik juga tiada hentinya memaklumkan Kristus yang diimaninya sebagai jalan, kebenaran, dan hidup. Dalam rangka membangun Kerajaan Allah, mereka menjadi partner. Dialog dengan mereka juga dipandang sebagai ungkapan iman Katolik. Melalui pelajaran ini, peserta didik dibimbing untuk memahami kekhasan atau pokok-pokok penting ajaran agama lain sehingga mereka mampu bekerja sama dengan umat agama lain Islam, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, Khonghucu, dan Aliran Kepercayaan dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari, umat Katolik harus berusaha mewujudkan hubungan dan kerja sama dengan umat non-Katolik demi terciptanya kehidupan yang damai, adil, dan sejahtera.