Menyadari Kesatuan Kita Peneguhan

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 175 Langkah Kedua: Mendalami Tantangan terhadap “Bhinneka Tunggal Ika”

1. Menelusuri kasus-kasus

a. Guru mengajak para peserta didik menemukan beberapa kasus dalam kehidupan masyarakat kita yang mencerminkan bahwa ada orang-orang atau kelompok tertentu yang dalam perilakutindakannya masih jauh dari semangat bhinneka tunggal ika. b. Guru mengajak para peserta didik untuk menyimak cerita berikut ini. Diserang Saat Ibadat Rosario Metrotvnews.com, Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mengecam penyerangan terhadap sekumpulan umat Katolik yang sedang menggelar ibadat Rosario dalam rangka penghormatan terhadap Bunda Maria di kediaman Direktur Galang Press, Julius Felicianus, di Desa Tanjungsari, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman, Kamis 29514 malam. “Kami mengecam keras tindakan intoleransi yang dilakukan segelintir kelompok yang merusak sendi-sendi kehidupan berbhinneka dan berbangsa plural. Kami memintah aparat kepolisian mengusut secepatnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan diproses secara hukum agar tindakan yang sama tidak merembes ke tempat-tempat lain di tengah tingginya tensi politik saat ini,” tandas Komisoner Komnas HAM Natalius Pigai dalam pesan singkatnya yang diterima Media Indonesia di Jakarta, Jumat 3052014. Menurut Natalis, tindakan pembubaran, perusakan dan pemukulan kepada umat Katolik itu telah mencederai prinsip penghormatan terhadap hak beribadah dan berkeyakinan agama yang dianut berdasarkan Konvenan PBB tentang Hak Sipil dan Politik Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999; dan Pancasila. “Kita memegang prinsip yang sama yaitu Undang-Undang Dasar 1945 yang secara substansial mengandung nilai adagium Bhineka Tunggal Ika yang menjadi modal persatuan dan kesatuan bangsa kita. Ini harus diusut tuntas,” tegasnya. Seperti diberitakan, rumah Direktur Penerbitan Galang Press Julius Felicianus diserang dan dirusak oleh sekelompok orang berjubah putih. Penyerangan terjadi ketika rumah tersebut dipakai untuk ibadat doa Rosario, sebagai bentuk penghormatan Umat Katolik terhadap Bunda Maria. Saat penyerangan Julius menjadi bulan-bulanan kelompok penyerang. Menurut Julius, para penyerang datang menggunakan sepeda motor. Kepala Julius dipukul menggunakan besi dan pot bunga. Tak hanya Julius, ibu-ibu yang sedang menjalankan ibadah pun dipukul. Tak luput dari penyerangan itu, seorang wartawan Kompas TV, Michael Ariawan, juga menjadi korban pemukulan. Jco http:news.metrotvnews.comread20140530247298komnas-ham-kecam-penyerangan-umat- katolik-di-yogyakarta