Peneguhan Menelusuri Ajaran Kitab Suci

12 Kelas XII SMASMK Sorga. 4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. 9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu diitnahkan segala yang jahat. 12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu”. 2. Pendalaman Setelah menyimak teks-teks bacaan Kitab Suci, guru mengajak peserta didik untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan makna hidup manusia menurut teks Kitab Suci. Pertanyaan-pertanyaan itu misalnya: a. Apa pesan yang disampaikan dalam teks Kitab Suci itu? b. Apa saja sabda bahagia yang disampaikan Yesus? c. Apa maksud Sabda bahagia Yesus itu? d. Bagaimana upaya–upaya mu sebagai pengikut Yesus untuk membuat hidupmu bermakna di dunia ini?

3. Peneguhan

Setelah peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dilanjutkan dengan diskusi kelas atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, guru memberikan penjelasan, misalnya sebagai berikut: a. Yesus mengajarkan bahwa hidup kita sangat bermakna, sangat berharga apabila kita hidup sesuai kehendak Allah, dengan demikian kita menjadi orang yang hidup penuh kebahagiaan bdk. Mat 5:3-12. b. Tantangan dari ‘Sabda-sabda Bahagia’ adalah agar kita membuka hati bagi Allah dan memperkenankan-Nya mengubah hidup kita. c. Tuhan Yesus memberikan kelegaan pada mereka yang terpanggil untuk memasuki KerajaanNya. Sekalipun hidup terasa sangat sengsara, bernasib sial, dan tidak pernah nyaman akan dunia ini, namun sebagai pengikut Yesus yang sejati, kita akan berbahagia, karena kasih Allah tidak pernah terlepas dari awal sampai akhir. d. Perlu kita sadari bahwa ketenteraman hidup dunia adalah berkat dari Allah yang membuat kita senang, namun penderitaan dunia juga adalah berkat yang membuat kita semakin bertumbuh. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 13 Langkah Ketiga: Menghayati Hidup sebagai anugerah Tuhan

1. Releksi

a. Guru mengajak peserta didik untuk menuliskan sebuah releksi tentang makna hidup bagi dirinya, dan apa saja yang perlu ia lakukan sebagai pelajar untuk mengisi hidupnya secara berkualitas. b. Hasil releksi dapat dipajangkan di Mading kelas. 2. Aksi Guru mengajak peserta didik untuk menghargai hidupnya sendiri dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermutu, seperti rajin belajar, disiplin terhadap peraturan di sekolah, di rumah, dan di masyarakat. Doa Penutup Terima kasih ya Bapa, Putra dan Roh Kudus atas rahmat penyertaan-Mu bagi kami selama kegiatan pembelajaran ini, sehingga dapat memahami bahwa hidup itu sebuah panggilan yang sangat berharga yang perlu kami perjuangkan selama hidup di dunia ini. Semoga kami senantiasa memuliakan Engkau sepanjang segala masa. Amin.

B. Panggilan Hidup Berkeluarga

Kompetensi Dasar 3.1 Memahami panggilan hidupnya sebagai umat Allah Gereja dengan menentukan langkah yang tepat dalam menjawab panggilan hidup tersebut 4.1 Melaksanakan panggilan hidupnya sebagai umat Allah Gereja dengan menentukan langkah yang tepat dalam menjawab panggilan hidup tersebut Indikator • Menjelaskan pemahaman tentang keluarga dalam kehidupan masyarakat melalui sebuah kisah kehidupan • Menjelaskan Ajaran Kitab Suci tentang keluarga Matius 19;1-13 • Menjelaskan Ajaran Gereja tentang keluarga Gaudium et spes art.52 • Menjelaskan makna keluarga sebagai panggilan Gaudium et spes art.52