Menyimak berita Tantangan dan Peluang untuk Membangun Keluarga

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 41 Dokumen ini dirilis pada akhir pertemuan empat hari, yang diselenggarakan oleh Dewan Kepausan untuk Keluarga dan Konferensi Waligereja Filipina, untuk membahas “Piagam Hak-hak Keluarga yang dikeluarkan Vatikan 30 tahun lalu.” Konferensi ini diadakan di Filipina setelah pertempuran panjang antara Gereja dan pemerintah terkait Undang-Undang Kesehatan Reproduksi yang membuka jalan bagi pendanaan kontrasepsi dan pendidikan seks di negara ini. Dokumen konferensi itu mengecam pemerintah dan lembaga sosial lainnya yang membuat kebijakan “yang bertentangan dengan kehidupan dan keluarga melalui langkah-langkah koersif yang bertentangan dengan hak-hak individu, pasangan dan keluarga untuk berkembang sesuai dengan hukum alam dan hukum Gereja.” “Pemerintah yang mempromosikan kontrasepsi, aborsi, sterilisasi, keluarga berencana buatan, perceraian, pernikahan sesama jenis dan euthanasia, menghancurkan keluarga bahwa mereka berkewajiban untuk melindungi dan mendorong,” kata dokumen tersebut. Dokumen tersebut menegaskan bahwa keluarga “didasarkan pada pernikahan … di antara seorang pria dan seorang wanita” dan merupakan “lembaga alami yang misinya meneruskan kehidupan. “Kami mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan serius ‘Piagam Hak-hak Keluarga’ ini dalam perumusan kebijakan yang mempengaruhi keluarga,” tulis dokumen itu. Uskup Jean Lafitte, sekretaris Dewan Kepausan untuk Keluarga Vatikan, mengatakan meskipun berbagai upaya dilakukan oleh pemimpin Gereja, namun ”hak untuk meneruskan kehidupan tidak selalu dihormati” di sejumlah negara Asia. Sumber: UCA News http:indonesia.ucanews.com20140519umat-katolik-asia-didesak-melawan-ancaman-terhadap- eksistensi-keluarga

2. Pendalaman

Guru mengajak peserta didik untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan berda- sarkan berita yang telah dibaca atau didengarnya. Pertanyaan yang muncul, misalnya a. Tantangan apa saja dalam kehidupan keluarga saat ini? b. Bagaimana upaya menghadapi tantangan kehidupan keluarga?

3. Peneguhan

a. Guru memberikan penjelasan atau kesimpulan setelah mendapat jawaban peserta didik. Kesimpulan misalnya: persoalan-persoalan yang dihadapi keluarga-keluarga saat ini menurut artikel tadi adalah; Kontrasepsi, aborsi, sterilisasi, keluarga berencana buatan, perceraian, pernikahan sesama jenis dan euthanasia. 42 Kelas XII SMASMK b. Guru memberikan penekanan bahwa dengan melihat persoalan-persoalan seperti yang ditemukan dalam cerita tersebut, maka sebagai orang Katolik kita harus sungguh memahami makna keluarga yang sesungguhnya menurut ajaran Gereja Katolik sehingga mampu membangun keluarga sesuai cita- cita harapan Gereja itu sendiri. Langkah Kedua: Mendalami Ajaran Gereja tentang Keluarga yang dicita-citakan

1. Menyimak artikel

Guru mengajak peserta didik untuk menyimak artikel berikut ini. Gereja menganjurkan pengaturan kelahiran yang alamiah, jika pasangan suami istri memiliki alasan yang kuat untuk membatasi kelahiran anak. Pengaturan keluarga berencana KB secara alamiah ini dilakukan antara lain dengan cara pantang berkala, yaitu tidak melakukan hubungan suami istri pada masa subur istri. Hal ini sesuai dengan pengajaran Alkitab, yaitu “Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa” 1Kor 7:5. Dengan demikian suami istri dapat hidup didalam kekudusan dan menjaga kehormatan perkawinan dan tidak mencemarkan tempat tidur lih. Ibr 13:4. Dengan menerapkan KB Alamiah, pasangan diharapkan untuk dapat lebih saling mengasihi dan memperhatikan. Pantang berkala pada masa subur istri dapat diisi dengan mewujudkan kasih dengan cara yang lebih sederhana dan bervariasi. Suami menjadi lebih mengenal istri dan peduli akan kesehatan istri. Latihan penguasaan diri ini dapat pula menghasilkan kebajikan lain seperti kesabaran, kesederhanaan, kelemah-lembutan, kebijaksanaan, dll yang semuanya baik untuk kekudusan suami istri. Istripun dapat merasa ia dikasihi dengan tulus, dan bukannya hanya dikasihi untuk maksud tertentu. Teladan kebajikan suami istri ini nantinya akan terpatri di dalam diri anak-anak, sehingga merekapun bertumbuh menjadi pribadi yang beriman dan berkembang dalam berbagai kebajikan. Perkawinan Katolik mengandung makna yang sangat indah dan dalam, karena melaluinya Tuhan mengikutsertakan manusia untuk mengalami misteri kasih-Nya dan turut mewujudkan karyaNya dalam penciptaan kehidupan baru; yaitu janin yang memiliki jiwa yang kekal. Perkawinan merupakan sakramen, karena menjadi gambaran persatuan Kristus dan Gereja-Nya. Hanya dengan menyadari kedalaman arti Perkawinan ini, yaitu untuk maksud persatuan union suami istri dengan pemberian diri mereka secara total, dan turut sertanya mereka dalam karya penciptaan Tuhan pro-creation, kita lebih dapat memahami pengajaran Gereja Katolik yang menolak aborsi, kontrasepsi dan sterilisasi. Karena semua praktek tersebut merupakan pelanggaran terhadap kehendak Tuhan dan martabat manusia, baik pasangan suami istri maupun janin keturunan mereka. Aborsi dan