Peneguhan Menggali Inspirasi dari Tokoh Nasional Katolik

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 297 a Dalam usaha pembangunan; Gereja melihat peranannya yang khas dalam usaha membangun mentalitas sehat, memberi motivasi yang tepat, kuat serta mengena, membina sikap dedikasi dan kesungguhan, menyumbangkan etika pembangunan serta memupuk sikap optimis. Oleh karena itu pimpinan Gereja mengharapkan seluruh umat beriman mau melibatkan diri dan bersikap kritis konstruktif, dengan jujur menilai tujuan dan sasaran pembangunan maupun upaya-upaya dan cara-cara melaksanakannya. b Gereja merasa wajib memperjuangkan dan menegakkan martabat manusia sebagai pribadi yang bernilai di hadapan Allah. Sikap dan peranan Gereja berdasarkan motivasi manusiawi dan Kristiani semata-mata. Oleh karena itu Gereja merasa prihatin atas pelanggaran hak-hak dasar dan hukum, atas kemiskinan dan keterbelakangan yang masih diderita oleh banyak warga negara. Bila demi pengembangan dan perlindungan nilai-nilai kemanusiaan, Gereja berperanan kritis, ia menghindari bertindak konfrontatif dan menggunakan jalur-jalur yang tersedia dan berusaha sendiri memberi kesaksian. c Pimpinan Gereja mengharapkan supaya para ahli dan tokoh masyarakat yang beragama Katolik mau berpartisipasi dalam pembangunan sesuai dengan keahlian dan panggilan masing- masing. Dalam hal ini mereka hendaknya dijiwai oleh semangat Injil dan memberi teladan kejujuran dan keadilan yang pantas dicontoh oleh generasi penerus. d Sesuai dengan perutusan Yesus Kristus sendiri yang diteruskan- Nya, Gereja merasa solider dengan kaum miskin. Ia membantu semua yang kurang mampu tanpa membedakan agama mereka, kalau mereka mau memanfaatkan bantuan ini untuk melangkah keluar dari lingkaran setan yang mengurung mereka. e Gereja mendukung sepenuhnya usaha pemerintah memupuk rasa toleransi dan kerukunan antarumat beragama. f Gereja mendukung segala usaha berswadaya, merangsang inisiatif dalam segala bidang hidup kemasyarakatan, budaya, dan bernegara. Dengan demikian, potensi, bakat, dan keterlibatan para warga negara dikembangkan sesuai dengan tujuan Negara Indonesia seperti dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, Gereja memegang prinsip subsidiaritas, agar apa saja yang dapat dilaksanakan oleh para warga negara sendiri atau oleh kelompok satuanorganisasi pada tingkat yang lebih rendah, jangan diambil alih oleh pihak yang lebih tinggi kedudukannya. Dengan demikian, bahaya etatisme dalam segala bidang dapat dicegah. lihat Buku Iman Katolik, KWI, 1995. 298 Kelas XII SMA

2. Releksi dan aksi

a. Releksi

Guru mengajak peserta didik untuk menuliskan sebuah releksi tentang tantangan dan peluang umat Katolik Indonesia untuk membangun bangsa dan negara seperti yang di kehendaki Tuhan.

b. Aksi

Guru mengajak peserta didik untuk membuat rencana aksi, pada salah satu tantangan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia, misalnya di bidang lingkungan hidup dengan melakukan kegiatan atau gerakan ekologi di lingkungan sekolah. Atau dari segi hukum dengan melakukan gerakan kesadaran hukum, mulai dengan bersikap disiplin terhadap peraturan di sekolah di masyarakat. Doa Penutup Ya Bapa yang penuh kasih, Berkati kami agar kami semakin menghayati hidup sesuai panggilan kami masing-masing. Ajarilah agar kami mampu membangun diri dan bangsa kami seturut kehendak-Mu. Jauhkan kami dari segala yang jahat, peliharalah kami dalam tangan kasih-Mu. Rahmati kami agar selalu mampu menghadirkan damai-Mu pada lingkungan kami masing-masing. Bapa, tuntunlah negeri ini, limpahkan kearifan bagi kami agar kami dapat mengolah dan memelihara tanah air -lingkungan hidup- yang telah Engkau anugerahkan kepada kami dengan bijak. Berikan pula rahmat-Mu yang tidak terputus agar kami dapat menjaganya demi kelangsungan dan kesejahteraan generasi mendatang. Doa ini kami panjatkan ke hadirat-Mu melalui Yesus Kristus yang berkuasa dan bertahta bersama-Mu serta Roh Kudus, kini dan sepanjang segala abad. Amin.

C. Dasar Keterpanggilan Gereja Katolik dalam Membangun Bangsa

dan Negara Kompetensi Dasar 3.5 Memahami makna keterlibatan aktif umat Katolik dalam membangun bangsa dan negara Indonesia. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 299 4.5 Berperan aktif dalam membangun bangsa dan negara Indonesia. Indikator • Menganalisis dasar atau landasan umat Katolik untuk terlibat dalam pembangunan bangsa dan negara. • Menganalisis tindakan atau perwujutan panggilan sebagai anggota Gereja Katolik dalam membangun bangsa dan negara. • Menjelaskan peran Gereja Katolik Indonesia dalam pembangunan bangsa dan negara. Bahan Kajian 1. Dasar atau landasan bagi umat Katolik untuk ikut terlibat dalam pembangunan bangsa dan negara. 2. Tindakan atau perwujudan panggilan sebagai anggota Gereja Katolik dalam membangun bangsa dan negara. 3. Peran Gereja Katolik Indonesia dalam pembangunan bangsa dan negara. Sumber Belajar 1. Kitab Suci 2. Konferensi Waligereja Indonesia KWI. Iman Katolik. Kanisius: Yogyakarta, 1996. 3. A. Heuken SJ. Ensiklopedi Gereja. Cipta Loka Caraka: Jakarta, 1991. 4. Pengalaman peserta didik Pendekatan Saintiik dan Kateketis Metode Cerita, dialogtanya jawab, diskusi, informasi, dan penugasan. Sarana 1. Kitab Suci Alkitab. 2. Buku Siswa kelas XII Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Waktu 3 × 45 menit.