PendalamanDiskusi Nilai-Nilai Kehidupan Penting dalam Masyarakat yang

126 Kelas XII SMASMK • Tanah menjadi kritis dan tidak subur karena erosi yang disebabkan oleh penggundulan hutan. 2 Pembabatan dan perusakan hutan lora • Banyak pepohonan dan tanaman digusur demi perluasan lahan pertanian, kota, pabrik, tempat rekreasi lapangan golf, dan jalan secara tidak bertanggung jawab. • Banyak hutan ditebang untuk perusahaan kertas, kayu lapis, bangunan, dsb. 3 Pemusnahan fauna • Banyak jenis hewan dan satwa mulai berkurang karena nafsu manusia untuk berburu. • Banyak jenis binatang terancam punah, karena diburu untuk diambil bulunya, kulitnya, tanduknya, gadingnya, keindahan bentuk dan bunyinya hobi. 4 Pencemaran air dan laut • Air minum dicemari bahan kimia yang beracun dan deterjen dari rumah tangga, bengkel, pabrik, pestisida pertanian. • Air laut dikotori oleh minyak dan bahan kimiawi yang dibawa oleh sungai dari kota-kota raksasa, daerah industri dan kapal-kapal. 5 Pencemaran udara • Udara dicemari oleh asap beracun dari mobil dan corong pabrik. • Udara menjadi berbau busuk karena timbunan sampah dan pembuangan kotoran serta air limbah pabrik. b Sebab Utama Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 1 Manusia adalah penyebab utama pencemaran dan perusakan lingkungan. Manusia yang serakah, yang memburu keuntungannya sendiri. Manusia yang memboroskan sumber alam, karena merasa diri sebagai tuan atas lingkungan sekitarnya.Manusia yang tidak mau bertanggung jawab untuk makhluk lain dan generasi yang akan datang. 2 Kepadatan penduduk dan kemiskinan dapat mendorong orang mengeksploitasi sumber alam untuk mempertahankan hidup mereka. Di mana ada kepadatan penduduk, apalagi kalau penduduknya miskin, maka dapat terjadi pencemaran lingkungan dan pemanfaatan sumber alam sekitar yang sering tidak bertanggung jawab. 3 Pandangan yang keliru tentang pembangunan, kesejahteraan, dan hidup modern. Pembangunan identik dengan gedung- gedung pencakar langit, jalan-jalan lebar, beton-beton yang masif, pabrik-pabrik, dsb. Keutuhan ekologi dan hidup yang Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 127 tenteram dan ramah lingkungan tidak masuk dalam kategori kesejahteraan dan modernitas. Nilai keunikan lingkungan, kesejarahan, arsitektur tua, dan arkeologi dikorbankan begitu saja demi alasan ekonomis dan pembangunan. Desa, kota, dan daerah semakin kehilangan identitas. Semua menjadi modern, tetapi tanpa wajah. c Akibat dari Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 1 Pencemaran Tanah Dewasa ini tampaknya proses selama jutaan tahun untuk membentuk tanah yang subur menjadi tidak ada artinya sama sekali bagi manusia di banyak tempat. Berpuluh-puluh hektar tanah subur berubah kembali menjadi batu-batuan yang mati oleh ulah manusia hanya dalam waktu beberapa tahun saja. Tanah itu bukan benda mati. Tanah mempunyai kehidupan dan memberi kehidupan kepada semua makhluk di bumi ini lora, fauna, dan manusia. Kesuburan tanah dapat merosot jika tanah itu tidak dikelola dengan baik. Tanah yang tidak dikelola dengan baik akan merana dan mati. jika tanah telah menjadi kritis dan mati, maka segala tumbuhan akan meranggas, ternak dan manusia akan kekurangan gizi dan merana. Banyak negera di bumi ini telah menjadi padang maut karena tanahnya secara pelan- pelan mulai merana bahkan mati. Mungkin dalam keadaan macam itu baru kita sadari apa arti dan makna tanah bagi kita. Kehidupan kita dalam banyak aspek sangat bergantung pada tanah. Jika kesuburan tanah mulai merosot atau sudah terlalu jenuh dengan zat-zat kimia dari pupuk buatan, maka semua kehidupan di atas tanah akan terpengaruh, termasuk kehidupan manusia sebagai konsumen terakhir. 2 Akibat dari Ditebangnya Jalur Hijau Flora Para ahli tumbuh-tumbuhan dunia mengatakan bahwa jalur hijau lora bukanlah benda mati yang kasar seperti yang sering kita bayangkan. Jalur hijau memiliki semacam “saraf” dan “perasaan”. Ia dapat bereaksi “mendengarkan” musik, misalnya. Ada jenis musik yang membuat dia tumbuh subur dan yang lainnya tidak. Perawatan jalur hijau yang penuh kasih sayang membuat dia “senang” dan berkembang. Perlakuan kita tehadap jalur hijau yang kasar dapat membuat dia meradang dan merana. Karena penebangan hutan yang tak bertanggung jawab, sekarang kita menyaksikan: 128 Kelas XII SMASMK • Di banyak daerah di mana hutannya ditebang, maka banyak mata air mulai mengering dan debit air menurun. • Di daerah yang hutannya sudah lama lenyap, maka tanahnya mulai kering dan gersang, sebab gampang terjadi erosi. Tanah-tanah subur mudah tergusur oleh air hujan. • Di daerah yang hutannya sudah lenyap, maka lenyap pula berbagai jenis satwa, sebab mereka kehilangan “rumah” dan tempat tinggal. • Di daerah-daerah yang gundul hutannya lenyap, maka suhu udaranya menjadi lebih tinggi dan curah hujan cenderung berkurang. 3 Akibat Perburuan dan Pembunuhan Binatang dan Margasatwa Manusia adalah pembunuh hewan berdarah dingin. Jika manusia membunuh hewan untuk dimakan, hal itu dapat dimengerti. Namun, hewan sering dibunuh hanya untuk hobi dan untuk konsumsi manusia berselera tinggi. • Banyak daerah yang dahulu ramai dengan siul burung sekarang menjadi sepi, karena menjadi sasaran senapan angin dan senapan sungguhan. Banyak margasatwa yang terancam punah. • Beberapa waktu lalu dikabarkan bahwa “Harimau Bali” yang tubuhya paling mungil dari tujuh ras harimau loreng telah musnah. Ia sudah menjadi bagian dari masa lalu yang hanya tinggal dalam ingatan para ahli. Kita sendiri tak pernah akan melihatnya lagi. • Beberapa jenis fauna telah punah dari muka bumi ini dan tidak pernah akan kembali lagi. Tuhan pun tidak akan menciptakannya lagi untuk kedua kalinya.

4. Akibat Pencemaran Air dan Udara

Kita harus menyadari bahwa pencemaran dan perusakan lingkungan akan merupakan bumerang bagi kita. Kita sudah mulai mengalami akibat dari perusakan alam lingkungan kita Bencana banjir, tanah longsor, musim yang tidak menentu, kemarau panjang, berbagai penyakit aneh mulai mewabah. Itulah tanda bahwa alam lingkungan kita mulai berontak.

b. Mendalami ajaran Kitab Suci 1 Menyimak pesan Kitab Suci

Guru mengajak para siswa untuk menyimak Kitab Suci berikut ini: Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 129 Manusia Jatuh ke dalam Dosa Kej 3: 1-7. 21-24 1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” 2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, 3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu nanti kamu mati”. 4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, 5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat”. 6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagi pula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. 7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. 21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk istrinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka. 22 Berirmanlah TUHAN Allah: “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat: maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya”. 23 Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. 24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

2 PendalamanDiskusi

a Guru mengajak peserta didik untuk merumuskan pertanyaan- pertanyaan setelah membaca teks Kitab Suci tersebut. b Guru mengajak peserta didik untuk mendiskusikan pesan Kitab Suci dengan pertanyaan-pertanyaan berikut: • Mengapa manusia tidak menghiraukan pesan Tuhan? • Apa yang terjadi pada manusia setelah mereka tidak mendengarkan kata-kata Tuhan?