PendalamanDiskusi Keberagaman sebagai Realitas Asali Kehidupan Manusia

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 177 e. Tuhan menciptakan kita berbeda, bukan agar kita terpecah belah. Tapi kita sendiri yang membuat perbedaan itu menjadi kelemahan, dan membuat kita terpecah belah. Dahulu, para pejuang kemerdekaan dari berbagai macam suku serta agama bersatu demi kemerdekaan Indonesia. Di dunia ini tak ada yang sempurna, kesempurnaan itu bukan tidak mungkin kalau kita mau bersatu. Meskipun berbeda suku, berbeda agama, kita harus bersatu. Semboyan Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda- beda tetapi tetap satu”. Langkah Ketiga: Mendalami Keanekaragaman dan Kesatuan Suatu Bangsa dalam Terang Iman Kristiani

1. Mendalami Ajaran Kitab Suci dan ajaran Gereja

a. Mendalami Ajaran Pesan Kitab Suci 1 Menyimak Ajaran Kitab Suci

Guru mengajak peserta didik dalam kelompok untuk menyimak dan mendiskusikan teks-teks Kitab Suci berikut ini. Kejadian 35:1-15 1 Allah berirman kepada Yakub: “Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu.” 2 Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang bersama-sama dengan dia: “Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu. 3 Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh.” 4 Mereka menyerahkan kepada Yakub segala dewa asing yang dipunyai mereka dan anting-anting yang ada pada telinga mereka, lalu Yakub menanamnya di bawah pohon besar yang dekat Sikhem. 5 Sesudah itu berangkatlah mereka. Dan kedahsyatan yang dari Allah meliputi kota- kota sekeliling mereka, sehingga anak-anak Yakub tidak dikejar. 6 Lalu sampailah Yakub ke Lus yang di tanah Kanaan -- yaitu Betel --, ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia. 7 Didirikannyalah mezbah di situ, dan dinamainyalah tempat itu El-Betel, karena Allah telah menyatakan diri kepadanya di situ, ketika ia lari terhadap kakaknya. 8 Ketika Debora, inang pengasuh Ribka, mati, dikuburkanlah ia di sebelah hilir Betel di bawah pohon besar, yang dinamai orang: Pohon Besar Penangisan. 9 Setelah Yakub datang dari Padan-Aram, maka Allah menampakkan diri pula kepadanya dan memberkati dia. 10 Firman Allah