EVALUASI PROSEDUR DAN OUTPUT PENJADWALAN MATA KULIAH

Semarang, 7 Oktober 2015 466 Selanjutnya, untuk memperbaiki sistem penjadwalan mata kuliah di FTI UNPAR, dilakukan perancangan usulan perbaikan prosedur yang dilakukan dengan pendekatan top down yaitu menggambarkan sistem dalam bentuk context diagram dan proses-proses yang terjadi di dalam sistem pada data flow diagram. Setelah itu, dilakukan perancangan konsep perangkat lunak dan kemudian konsep tersebut digunakan sebagai input dalam perancangan perangkat lunak. Dari hasil perancangan konsep perangkat lunak, ada 10 database, algoritma dengan 12 subalgoritma, dan 8 form input, serta 1 form output yang digunakan untuk menyusun perangkat lunak yang mampu menghasilkan jadwal yang baik dan mampu memenuhi kebutuhan. DAFTAR PUSTAKA Kendall, K.E. dan Kendall, J.E. 2011. Systems Analysis and Design 8 th Edition . Diunduh dari http:en.bookfi.orgbook1371012 Nugroho, A. 2004. Konsep Pengembangan Sistem Basis Data. Bandung: Informatika Bandung. Otto, K Wood, K. 2001. Product Design: Techniques in Reverse Engineering, Systematic Design, and New Product Development. New York: Prentice-Hall. Ulrich, K.T. dan Eppinger, S.D. 2012. Product Design and Development 5 th Edition . New York: McGraw-Hill. Semarang, 7 Oktober 2015 467 USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN BENGKEL SEPEDA MOTOR X DENGAN SERVQUAL SCORE DAN METODE KANO Victor Alexander Tedja Hermanto, Y.M. Kinley Aritonang, Yani Herawati Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik Parahyangan Jl. Ciumbuleuit 94, Bandung 40141 Telp. 022 2032700 Email: victor.alexander.tedjagmail.com, kinleyunpar.ac.id, yani.herawatiunpar.ac.id ABSTRAK Bengkel sepeda motor X merupakan bengkel resmi salah satu perusahaan sepeda motor di Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh, konsumen bengkel X pada semester pertama tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 6,5 dibandingkan dengan semester pertama tahun 2013. Pengamatan secara langsung yang dilakukan pada bengkel X menunjukkan bengkel X memberikan kualitas pelayanan yang buruk. Hal ini menyebabkan perlunya perbaikan kualitas pelayanan pada bengkel X. Perbaikan kualitas pelayanan bengkel X, dengan mengidentifikasi terlebih dahulu atribut-atribut pada pelayanan sebuah bengkel. Kuesioner merupakan alat ukur yang digunakan untuk penilaian kualitas pelayanan. Berdasarkan kuesioner tersebut akan didapatkan SERVQUAL score yang bernilai positif hanya terdapat pada satu atribut, sedangkan hasil metode Kano menunjukkan terdapat 11 atribut kategori must-be, 7 atribut dengan kategori one-dimensional, dan 4 atribut dengan kategori indifferent. Berdasarkan SERVQUAL score dan kategori tersebut dibuatlah prioritas perbaikan untuk bengkel X. Sebanyak 17 atribut menjadi prioritas perbaikan kualitas pelayanan bengkel X. Atribut tersebut kembali dianalisis menggunakan fishbone diagram untuk mendapatkan akar masalah sebelum diusulkan perbaikan kepada bengkel X. Usulan perbaikan merupakan usulan yang dapat diterapkan di bengkel X dan menyelesaikan akar permasalahan. Beberapa contoh usulan perbaikan untuk bengkel X adalah membuat visual display, membuat standart operation procedure SOP, melakukan briefing, membuat lembar pengecekan alat, dan lain-lain. Kata Kunci: kualitas; pelayanan; SERVQUAL; KANO

1. PENDAHULUAN

Pertumbuhan jumlah sepeda motor di Indonesia menjadi angin segar bagi usaha yang terkait. Beberapa usaha yang terkait adalah penjualan sepeda motor, penjualan spare part, dan bengkel. Menurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, bengkel merupakan tempat memperbaiki mobil, sepeda, dsb http:kbbi.web.id. Jenis kendaraan lain yang dapat diperbaiki di bengkel adalah sepeda motor. Selain memberikan pelayanan perbaikan, bengkel biasanya juga memberikan produk spare part yang berkaitan dengan kerusakan yang dialami sepeda motor. Jumlah bengkel resmi dan bengkel umum terus bertambah dari waktu ke waktu. Hal ini didorong terus bertambahnya jumlah sepeda motor di Indonesia dan kesadaran masyarakat yang semakin tinggi untuk melakukan perawatan rutin terhadap sepeda motor mereka. Terus bertambahnya jumlah bengkel menyebabkan timbulnya persaingan usaha yang semakin ketat. Bengkel-bengkel bersaing untuk memberikan pelayanan terbaik dengan harga yang murah. Persaingan antar bengkel dilakukan untuk mendapatkan konsumen baru dan untuk mempertahankan konsumen yang pernah berkunjung ke bengkel tersebut. Salah satu bengkel yang merasakan persaingan adalah bengkel X. Bengkel X merupakan salah satu bengkel resmi dari merek Yamaha yang terletak di kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Berdasarkan data yang diperoleh terjadi penurunan konsumen bengkel X sebesar 6,5 pada semester pertama tahun 2014 jika dibandingkan dengan semester pertama tahun 2013. Salah satu hal yang dapat menyebabkan berkurangnya jumlah konsumen bengkel X adalah kualitas pelayanan yang buruk. Perusahaan yang memberikan kualitas pelayanan yang buruk akan menyebabkan konsumennya tidak kembali lagi ke perusahaan tersebut. Hal ini menyebabkan diperlukan penelitian yang dapat membantu bengkel X meningkatkan kualitas pelayanannya. Adapun tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui atribut-atribut yang terdapat pada pelayanan bengkel sepeda motor hingga pada akhirnya akan menghasilkan usulan perbaikan yang memperbaiki kualitas pelayanan bengkel X.