Pendekatan Drum-Buffer-Rope LANDASAN TEORI

Semarang, 7 Oktober 2015 287 No. Operasi Kerja Jenis Mesin Waktu s No. Operasi Kerja Jenis Mesin Waktu s 9 OR Raceway Grinding Rabbit – 3MZ147D 7,19 24 Missing Component Check MZU 120B SKF QTC 2,45 10 OR Raceway Grinding Rabbit – 3MZ147D 6,22 25 Seal Shielding Pressing Augrishie 2,53 11 OR Raceway Honing Izumi KN – 532 7,11 26 Final Inspection 13,33 12 OR Raceway Honing Izumi KN – 532 9,44 27 Preservation Spray Running DCD 2,79 13 Outside Diameter Check Auidmea RS 4,51 28 Packing Collection Table 6,11 14 Outside Diameter Check Auidmea RS 4,61 29 Cage Press HIT – 52 DCD 2,57 15 Pairing Ball Firing HMC – 52 DCD 3,39 30 Washing Washer – 1 Dari Tabel 1 terlihat bahwa terdapat perbedaan waktu siklus tiap operasi kerja pada channel 11. Untuk mesin-mesin yang memiliki operasi kerja yang sama tidak dapat dikatakan bottleneck karena pada sistem telah diatur komponen bearing yang akan diproses pada kedua mesin yang sama akan diprioritaskan menuju mesin pertama.

4.2. Analisis Identfikasi Operasi Kerja Bottleneck

Tabel 2 merupakan tabel waktu operasi kerja dan kapasitas aktual operasi kerja pada channel 11. Kapasitas aktual diperoleh dengan menghitung jumlah bearing atau komponen bearing yang selesai diproses oleh setiap mesin selama delapan jam 1 shift. Tabel 2 Waktu Operasi Kerja dan Kapasitas Aktual Operasi Kerja No. Operasi Kerja Waktu s Kapasitas Aktual unit No. Operasi Kerja Waktu s Kapasitas Aktual unit 1 IR Raceway Grinding 8,36 3.621 15 Pairing Ball Firing 3,39 7.210 2 IR Raceway Grinding 9,58 3.836 16 Pre Washing 3 IR Raceway Bore Grinding 7,31 3.707 17 Cage Press 2,57 7.044 4 IR Raceway Bore Grinding 8,85 3.750 18 Washing 5 Inside Diameter Bore Check 5,39 3.608 19 Ausensitive Free Running Check 3,93 7.008 6 Inside Diameter Bore Check 4,40 3.849 20 Noise and Vibration Level Test 2,54 6.966 Semarang, 7 Oktober 2015 288 No. Operasi Kerja Waktu s Kapasitas Aktual unit No. Operasi Kerja Waktu s Kapasitas Aktual unit 7 IR Raceway Honing 7,21 3.739 21 Radial Clearance Test 2,25 6.847 8 IR Raceway Honing 7,45 3.593 22 Marking Bearing 1,90 6.833 9 OR Raceway Grinding 7,19 4.038 23 Final Washing 3,83 6.833 10 OR Raceway Grinding 6,22 3.722 24 Missing Component Check 2,45 6.833 11 OR Raceway Honing 7,11 3.997 25 Seal Shielding Pressing 2,53 6.809 12 OR Raceway Honing 9,44 3.763 26 Final Inspection 13,33 6.809 13 Outside Diameter Check 4,51 506 27 Preservation 2,79 6.785 14 Outside Diameter Check 4,61 6.864 28 Packing 6,11 6.785 Gambar 3 Process Mapping Channel 11 Dari tabel 2 dan gambar 3 terlilhat operasi kerja yang pertama kali mengalami bottleneck adalah operasi kerja outsside diameter check mesin 2. Dari hasil observasi di chanel 11, produk dari kedua mesin Izumi KN – 532 dialirkan ke mesin 2 pengecek diameter OR. Mesin 1 pengecek diameter OR jarang sekali bekerja. Berdasarkan wawancara dengan operator yang bertugas untuk mengawasi mesin pengecek tersebut, diketahui bahwa mesin 1 pengecek diameter OR akan berjalan ketika bottleneck pada mesin 2 pengecek diameter OR sudah sangat banyak. Bottleneck kedua terjadi pada operasi kerja pairing ball firing. Operasi kerja tersebut merupakan operasi kerja pertama dalam bagian assembly. Pada operasi ini, produk setengah jadi dari kedua mesin Izumi KN – 533 IR Raceway Honing sebanyak 7332 produk setengah jadi dan dari kedua mesin Auidmea RS sebagai pengecek diameter OR sebanyak 7370. Kedua produk tersebut akan di-assembly pada operasi ini. Namun, setiap mesin 1 Izumi KN – 533, mesin 2 Izumi KN – 533, mesin 1 Auidmea RS, dan mesin 2 Auidmea RS memiliki waktu siklus yang berbeda-beda. Sehingga mesin HMC –