Pembelian Eco Driving Simulator. Usulan yang terakhir adalah pembelian eco driving simulator.

Semarang, 7 Oktober 2015 449 PENENTUAN PROSES YANG KRITIKAL DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KONSUMEN MENGGUNAKAN METODE FUZZY QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT STUDI KASUS DI PT. INDAHKIAT, TANGERANG Johnson Saragih 1 , Dedy Sugiarto 2 , Rina Fitriana 1 1 Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti 2 Program Magister Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti E-mail: johnson_saragihyahoo.com , d_giartoyahoo.com ABSTRAK Penentuan proses yang kritikal merupakan aspek penting baik dalam konteks manajemen pengetahuan maupun pengendalian kualitas. Makalah ini bertujuan memilih proses pembuatan produk kertas cetak 55 gsm dan kertas fotocopy 75 gsm yang paling penting dalam rangka pemenuhan kebutuhan konsumen. Tahapan penelitian dimulai dengan identifikasi kebutuhan konsumen serta keterkaitannya dengan karakteristik teknis produk serta karakteristik proses. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk atribut penyerapan tinta merupakan atribut yang sangat penting bagi produk kertas cetak. Sedangkan atribut kertas yang cerah dan tidak jammed dua atau lebih kertas jadi menyatu saat di mesin fotocopy. Berdasarkan matriks rumah kualitas dapat diketahui bahwa parameter kadar air moisture content merupakan parameter yang paling penting baik untuk produk kertas cetak maupun kertas fotocopy. Berdasarkan informasi tersebutdapat diketahui pula bahwa kadar air sangat terkait dengan kebutuhan konsumen yaitu parameter kertas tidakmelengkung dan jammed atau dua atau lebih kertas yang menyatu menjadi satu saat dilakukan proses fotocopy. Kata Kunci :kertascetak, kertasfotocopy, moisture content 1. PENDAHULUAN Salah satu aspek penting dalam strategi kodifikasi pengetahuan dalam rangka implementasi manajemen pengetahuan adalah selektif dalam memilih pengetahuan yang akan dikodifikasi. Scholl 2007 dan Carrion 2006 menekankan pentingnya inisiatif strategi manajemen pengetahuan yang lebih berorientasi pada proses bisnis di dalam organisasi tersebut. Dalam kasus di industri manufaktur, cara memilih pengetahuan proses yang paling untuk dikodifikasi ini masih memiliki kelemahan dalam hal tidak melihatkan keterkaitan antara proses dengan karakteristik teknis produk yang dihasilkan. Keterkaitan antara karakteristik teknis produk dan proses dalam dilakukan dengan menggunakan metode quality function deployment QFD. Penilaian mengenai tingkat kepentingan suatu karakteristik teknis serta hubungan antara karakteristik teknis dengan proses cenderung kualitatif dan bersifat samar. Pendekatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah menggunakan metode fuzzy. Teknik ini digunakan untuk menentukan prioritas karakteristik teknis yang didapat dengan memperhitungkan kesamaran informasi dalam proses QFD. Obyek penelitian ini adalah produk kertas cetak dan kertas fotocopy yang memiliki berat masing- masing 55 gsm dan 75 gsm. Tujuan dari penelitian ini adalah memilih proses pembuatan produk kertas cetak dan kertas fotocopy yang paling penting untuk dikodifikasi pengetahuannya. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Quality Function Deployment Quality Function Deployment QFD adalah p endekatan terstruktur untuk mengintegrasikan “voice of customer” ke dalam proses pengembangan produk Stevenson, 1λλ6. QFD adalah suatu alat perencanaan yang digunakan untuk memenuhi harapan pelanggan Besterfiled, 1995. Proses QFD memerlukan input data yang bervariasi. Input data ini mempunyai sifat yang kabur dan samar sehingga lebih baik diwakili oleh variabel yang linguistik. Untuk mengimplementasikan QFD yang berbasis data linguistik, proses pemodelan meliputi penggunaan kosep dari variabel linguistik, fuzzy number, fuzzy arithmetic dan defuzzifikasi. Proses ini dapat dilihat pada Gambar 1 1. Step 0 : Inisialisasi Initialization Beberapa persoalan dijabarkan pada langkah ini, seperti : memutuskan kegunaan dari penelitian QFD untuk mendisain produk baru, memperbaiki produk lama ataupun untuk mememangkas biaya, Semarang, 7 Oktober 2015 450 mendefinisikan keuntungan yang diharapkan, menyeleksi produk ataupun jasa yang akan diteliti, membentuk tim QFD yang meliputi orang-orang dari RD, produksi, marketing, keuangan dan HRD serta melatih tim tersebut bila dirasakan sangat penting. Initialization Linguistic Data Fuzzification of Input Data Defuzzification of Output Data Downstream QFD Activities Crisp Result yes no step 0 step 1 step 2 step 3 step 4 step 5 Gambar 1. Proses pemodelan QFD dengan input linguistik 2. Step 1 : Identifikasi data linguistik Identification of linguistic data Anggota tim QFD mengumpulkan kebutuhan dan keinginan konsumen customer requirements melalui brainstorming, focus groups, survei dan teknik lainnya. Setelah kebutuhan dan keinginan konsumen berhasil diidentifikasikan dan dikembangkan maka konsumen diminta untuk membuat keputusan mengenai tingkat kepentingan dari tiap-tiap cutomer requirements tersebut. Selain itu, tim QFD juga perlu mengidentifikasi mengenai karakteristik teknik yang mendukung customer requirements tersebut. Setelah karakteristik teknik berhasil dibangun, maka langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi hubungan antara karakterisitk teknik dengan keinginan konsumen. Perbedaan antara QFD tradisional dengan model ini adalah data-data diungkapkan dan diwakili dalam bentuk variabel lingistik, bukan angka crisp. Contohnya untuk tingkat kepentingan konsumen yang biasanya menggunakan skala likert dari 1 sampai 5 dimana 1 menunjukkan atribut tersebut sangat tidak penting dan 5 menunjukkan bahwa atribut tersebut sangat penting dan juga untuk hubungan antara karakterisitk teknik dan atribut yang biasanya diidentifasikan dengan tidak ada hubungan, hubungan lemah, sedang dan kuat. Kedua data yang berupa angka crisp ini akan diubah menjadi angka fuzzy. 3. Step 2 : fuzzifikasi data Fuzzification of input data Pada langkah ini input data akan diubah menjadi angka fuzzy. Seperti yang sudah dijelaskan, input data yang diubah menjadi angka fuzzy adalah tingkat kepentingan konsumen dan hubungan antara karakteristik teknik dengan keinginan konsumen. Fungsi keanggotaan fuzzy untuk kedua input data ini dapat dilihat pada gambar 18 dan 19. Triangular Fuzzy Number TFN digunakan dan semua fungsi keanggotaan untuk input data distandarisasi dalam interval [0,1]. Fungsi keanggotaan TFN seperti yang telah dijabarkan pada bagian konsep fuzzy adalah sebagai berikut : Semarang, 7 Oktober 2015 451                   c x b b c x c b x a a b a x c x a x x : : , : :  0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 sangat tidak penting tidak penting cukup penting penting sangat penting ux Gambar 2. Fungsi keanggotaan untuk itngkat kepentingan konsumen 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 none weak moderate strong ux Gambar 3. Fungsi keanggotaan untuk hubungan karakteristik teknis dengan tingkat kepentingan 4. Step 3 : Penerapan fuzzy aritmatik Applying fuzzy arithmetic Pada langkah ini, fuzzy aritmatik diterapkan untuk menghitung priotitas dari karakteristik teknik. Prioritas ini adalah hasil dari QFD. Prioritas karakteristik teknik ini akan membimbing proses pengambilan keputusan para pengguna QFD, pengalokasian sumber daya dan fase QFD selanjutnya. Penjumlahan dan perkalian fuzzy number akan digunakan untuk menghitung prioritas karakteristik teknik. Untuk mendapatkan prioritas dari tiap karakterisitk teknik, maka langkah yang perlu dilakukan adalah mengalikan kekuatan hubungan relationship strength dengan tingkat kepentingan atribut importance customer kemudian menjumlahkan semua hubungan hasil perkalian tersebut. Kedua variabel linguistik tersebut dapat kita definisikan sebagai : ~ I = “IMPORTANCE” untuk tingkat kepentingan konsumen ~