Semarang, 7 Oktober 2015
271
Variabel Simbol
Pernyataan
X3.3 Saya dapat leluasa berinteraksi dengan supervisor
X3.4 Supervisor saya mau mendengarkan masalah saya
X3.5 Saya dan supervisor saya saling percaya satu sama lain
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat pengukur dapat mengungkapkan konsep gejalakejadian yang diukur. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4 Hasil Uji Validitas
No Variabel Indikator
Korelasi r tabel
Keterangan
1 Lingkungan Fisik Kerja
X1.1 0,540
0,219 Valid
X1.2 0,491
0,219 Valid
X1.3 0,653
0,219 Valid
X1.4 0,723
0,219 Valid
X1.5 0,593
0,219 Valid
X1.6 0,660
0,219 Valid
X1.7 0,635
0,219 Valid
X1.8 0,665
0,219 Valid
2 Job Aid
X2.1 0,556
0,219 Valid
X2.2 0,657
0,219 Valid
X2.3 0,613
0,219 Valid
3 Dukungan Supervisor
X3.1 0,648
0,219 Valid
X3.2 0,671
0,219 Valid
X3.3 0,683
0,219 Valid
X3.4 0,705
0,219 Valid
X3.5 0,645
0,219 Valid
4 Kinerja Karyawan
y.1 0,708
0,219 Valid
y.2 0,650
0,219 Valid
y.3 0,677
0,219 Valid
y.4 0,771
0,219 Valid
y.5 0,635
0,219 Valid
Tabel 4 menunjukan bahwa semua indikator yang digunakan mendapatkan nilai koefisien korelasi yang melebihi dari r tabel = 0,219 r tabel untuk n=91, sehingga semuanya indicator valid.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan suatu alat pengukur untuk dapat digunakan lagi untuk penelitian yang sama. Hasil uji reliabilitas ditunjukkan pada Tabel 5.
Semarang, 7 Oktober 2015
272
Tabel 5 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha
Keterangan
Lingkungan Fisik Kerja 0,868
Reliabel Job Aid
0,773 Reliabel
Dukungan Supervisor 0,855
Reliabel Kinerja Karyawan
0,866 Reliabel
Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa koefisien Cronbach’s Alpha keempat variabel
di atas 0, 60, sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuisioner adalah reliable.
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan indepedennya mempunyai distribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas ditunjukkan pada Tabel 6.
Tabel 6 Hasil Uji Normalitas
Lingkungan Fisik Kerja
Job Aid Dukungan
Supervisor Kinerja
Karyawan
Aymp. Sig. 2-tailed 0.546
0.80 7
0.105 0.355
Hasil pengujian yang tercantum pada tabel 6 menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai signifikansi Asymp. Sig 2-tailed di atas 0, 05. Hal ini berarti bahwa masing-masing variabel memiliki
distribusi normal.
Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk menguji apakah antara variabel bebas dengan variabel terikat memiliki hubungan yang linier. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Hasil Uji Linieritas
Hubungan Sig
Keterangan
X1 - Y 0,062
Linier X2 - Y
3,353 Linier
X3 - Y 0,286
Linier Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua hubungan variabel independen dengan variabel
dependen adalah linier. Dimana hubungan antara lingkungan fisik kerja dengan kinerja karyawan memiliki signifikansi dengan nilai 0,062. Lalu hubungan antara job aid dengan kinerja karyawan
memiliki signifikansi dengan nilai 3,353. Dan hubungan antara dukungan supervisor dengan kinerja karyawan memiliki signifikansi dengan nilai 0,286.
Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel independen satu dengan variabel independen lainnya. Hasil uji multikolinieritas
dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance
VIF
Lingkungan Fisik Kerja 0,861
1,161 Job Aid
0,915 1,093
Dukungan Supervisor 0,805
1,242 Dari hasil pengujian, seluruh variabel independen pada penelitian ini mendapatkan nilai VIF yang
lebih kecil dari 10 yaitu 1,161 untuk lingkungan fisik kerja, 1,093 untuk job aid dan 1,242 untuk
Semarang, 7 Oktober 2015
273 dukungan supervisor. Ini berarti tiap variabel independen pada penelitian ini tidak mempunyai hubungan
satu sama lain atau bisa dikatakan data bebas dari masalah multikolinieritas.
Uji Heteroskedastisitas
Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplots antara SRESID dan ZPRED, di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan
sumbu X adalah residual Y prediksi - Y sesungguhnya yang telah di-studentized. Hasil uji heteroskedastisitas ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan grafik scatterplots pada gambar terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Kelayakan Model
Uji F
Uji F digunakan untuk melakukan pengujian variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Hasil uji F ditunjukkan pada Tabel 9.
Tabel 9 Hasil Uji F
Sum of Squares d
f Mean
Square F
S ig.
Regression 469.472
3 156.491
30.9 76
Berdasarkan hasil uji F pada tabel ANOVA didapatkan nilai F sebesar 30.976 dengan tingkat
signifikansi 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 pada kedua model maka model regresi yang digunakan sudah fit. Dikarenakan nilai F0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen
antara lain lingkungan fisik kerja, job aid, dan dukungan supervisor berpengaruh pada kinerja karyawan.
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil uji kefisien determinasi ditunjukkan pada Tabel 10.
Tabel 10 Hasil Uji Koefisien Determinasi
R R Square
Adjusted Square Std. Error of the estimate
0.72 0.516
0.5 2.24765
Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,500. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan variabel lingkungan fisik kerja, job aid dan dukungan supervisor
dalam menjelaskan variasi pada variabel dependen kinerja karyawan adalah sebesar 50 persen dan sisanya sebesar 50 dipengaruhi oleh variable lain.