METODOLOGI PENDAHULUAN PROSIDING 2nd ACISE 2015

Semarang, 7 Oktober 2015 454 Berdasarkan matriks rumah kualitas seperti dapat dilihat pada Gambar 4 dan 5 dapat diketahui bahwa parameter kadar air moisture content merupakan parameter yang paling penting baik untuk produk kertas cetak maupun kertas fotocopy. Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui pula bahwa kadar air sangat terkait dengan kebutuhan konsumen yaitu parameter kertas tidak melengkung dan jammed atau dua atau lebih kertas yang menyatu menjadi satu saat dilakukan proses fotocopy. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan pengolahan data, maka ada beberepa kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu: Semarang, 7 Oktober 2015 455 1. Tingkat kepentingan kebutuhan konsumen terhadap kertas cetak adalah untuk atribut kertas tidak melengkung, tidak mudah sobek, penyerapan tinta baik, kertas bersifat cerah, kertas tidak jammed berturut-turut adalah penting, penting, sangat penting, tidak penting dan penting 2. Tingkat kepentingan kebutuhan konsumen terhadap kertas fotocopy adalah untuk atribut tidak melengkung, tidak mudah sobek, penyerapan baik, kertas bersifat cerah, kertas tidak jammed berturut- turut adalah sangat penting, cukup penting, penting, sangat penting dan sangat penting. 3. Setelah tingkat kepentingan kebutuhan konsumen ditransformasikan terhadap tingkat kepentingan kebutuhan karakteristik teknik, yang diperoleh berdasarkan matriks quality function deployment ternyata, moisture content yang mempunyai hubungan kuat terhadap kertas tidak melengkung,penyerapan tinta baik dan kertas tidak jammed. 4. Pada rumah kualitas level dua yaitu yang menyatakan hubungan antara karaktersitik teknik dan karakteristik proses ternyata moisture content mempunyai hubungan kuat dengan proses penekanan dan pengeringan.

5.2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat keterkaitan hubungan antara kualitas dengan campuran buburan kertas. DAFTAR PUSTAKA Cohen, Lou. 1995. Quality Function Deployment : How to Make QFD Work For You. Addison-Wesley Publishing Company. USA. Kusumadewi, Sri. Hari Purnomo. 2004. Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan. Graha Ilmu. Yogyakarta. Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. PT. Prenhallindo. Jakarta. Ross, Timothy J. 1995. Fuzzy Logic With Engineering Applications. McGraw-Hill, Inc. USA. X.X. Shen dkk. 2001. The Implemention of Quality Function Deployment Based on Linguistic Data. Journal of Intelligent Manufacturing. 12 : 65-75. Shen X.X., K.C. Tan, M Xie, 2001, The implementation of quality function deployment based on linguistic data, Journal of Intelligent Manufacturing, 12, 65-75, Kluwer Academic Publishers, Netherlands. Kwong C.K., H. Bai, 2002, A Fuzzy AHP approach to determination of importance weights of customer requirements in quality function deployment, Journal of Intelligent Manufacturing, 13, 367-377, Kluwer Academic Publishers, Netherlands Semarang, 7 Oktober 2015 456 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK MENUNJANG PERBAIKAN SISTEM PENJADWALAN MATA KULIAH DI FTI UNPAR Yeni Kurniati Cahyadi, Ignatius A.Sandy, Alfian Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas Katolik Parahyangan Jl. Ciumbuleuit 94, Bandung 40141 Email: yenid103gmail.com, sandyunpar.ac.id , alfian.tanunpar.ac.id ABSTRAK Penjadwalan mata kuliah di FTI UNPAR masih dilakukan secara manual hingga saat ini. Hal ini membutuhkan usaha dan waktu yang besar. Penyebab utama permasalahan yang terjadi adalah faktor human error, yang menyebabkan sering ditemukan jadwal kuliah mahasiswa atau jadwal mengajar dosen yang tumpang tindih sehingga proses penjadwalan harus dilakukan kembali. Selain itu, berbagai kebutuhan lain belum dipertimbangkan dalam melakukan penjadwalan, seperti kebutuhan jadwal kuliah asisten yang masih memiliki status sebagai mahasiswa aktif di luar jadwal jaga praktikum. Beberapa penelitian untuk menyelesaikan masalah penjadwalan mata kuliah telah dilakukan sebelumnya. Akan tetapi, penelitian tersebut belum mampu menyelesaikan seluruh masalah penjadwalan yang ada dan rancangan perangkat lunak yang dihasilkan tidak dapat diimplementasikan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pertimbangan terhadap kebutuhan pengguna perangkat lunak maupun karena hasil penjadwalan belum mampu memenuhi kebutuhan- kebutuhan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat lunak yang mampu memenuhi kebutuhan, baik dalam hal prosedur maupun output yang lebih baik. Penelitian awal dilakukan dengan identifikasi kebutuhan dan kemudian dilakukan pembuatan house of quality sehingga dapat ditentukan prioritas spesifikasi teknis dan nilai target yang akan dipenuhi dalam perangkat lunak. Dalam memenuhi target tersebut dirancang konsep perangkat lunak terlebih dahulu berupa database, algoritma, dan form dan kemudian dilanjutkan dengan perancangan perangkat lunak. Selanjutnya, evaluasi dilakukan dengan melakukan uji coba penjadwalan mata kuliah semester Genap 20142015. Hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa perangkat lunak yang dirancang telah memenuhi syarat untuk dapat diimplementasikan dan mampu menghasilkan alternatif jadwal mata kuliah yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah diidentifikasi sebelumnya, dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penjadwalan lebih singkat daripada penjadwalan mata kuliah yang ada saat ini. Kata kunci: penjadwalan mata kuliah, identifikasi kebutuhan, perangkat lunak

1. PENDAHULUAN

Hampir seluruh lembaga perlu melakukan penjadwalan agar seluruh kegiatan yang direncanakan dapat dilakukan dengan baik. Demikian juga halnya dengan penjadwalan mata kuliah di lembaga pendidikan. Pada FTI UNPAR, penjadwalan mata kuliah dilakukan pada setiap semester. Hal ini dibutuhkan untuk mengakomodasi kebutuhan penyesuaian jadwal dengan jadwal dosen, jadwal mahasiswa, dan penggunaan ruangan. Penjadwalan mata kuliah yang dilakukan di FTI UNPAR masih dilakukan secara manual. Faktor human error menyebabkan ada jadwal yang bentrok sehingga penjadwalan mata kuliah perlu dilakukan kembali. Oleh karena itu, waktu dan tenaga kerja yang dibutuhkan besar. Selain waktu dan tenaga kerja yang besar, penjadwalan mata kuliah yang dilakukan hingga saat ini masih belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan dari penggunanya. Sebagai contoh, jadwal jaga dari asisten yang masih berstatus mahasiswa aktif sering bentrok dengan jadwal kuliah mereka. Selain itu, ketidakmerataan jadwal dosen atau mahasiswa juga belum dipertimbangkan. Pada hari tertentu mahasiswa harus mengikuti perkuliahan dari pagi hingga sore hari, tetapi di hari lain, mahasiswa tersebut libur. Oleh karena itu, perlu dilakukan penanganan lebih lanjut untuk masalah penjadwalan di Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi pada masa sekarang, waktu dan tenaga kerja yang dibutuhkan dapat dikurangi serta tingkat kesalahan dari hasil penjadwalan juga dapat diminimalisasi. Semarang, 7 Oktober 2015 457

2. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian, maka pertama-tama dilakukan studi lapangan dengan melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat dalam penjadwalan mata kuliah di FTI UNPAR. Dari hasil wawancara tersebut maka selanjutnya, dapat diidentifikasi dan dirumuskan masalah penjadwalan yang terjadi. Selanjutnya, dilakukan pembatasan masalah dan asumsi serta studi literatur. Selanjutnya, dalam melakukan perbaikan sistem penjadwalan mata kuliah, dimulai dengan identifikasi kebutuhan, penentuan spesifikasi teknis, dan kemudian dilanjutkan dengan perancangan usulan perbaikan prosedur penjadwalan mata kuliah. Setelah itu, dilakukan perancangan database, algoritma, dan form yang akan digunakan sebagai input dalam perancangan perangkat lunak. Selanjutnya, dilakukan evaluasi perangkat lunak untuk memastikan perangkat lunak mampu digunakan dengan baik dan menghasilkan jadwal yang baik. Setelah itu, analisis dan penarikan kesimpulan serta saran dilakukan. Metodologi penelitian yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 1. Studi lapangan dengan wawancara Identifikasi dan Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Asumsi Analisis Kesimpulan dan Saran Studi Literatur Evaluasi Perangkat Lunak Identifikasi Kebutuhan Penentuan Spesifikasi Teknis Perancangan Usulan Perbaikan Prosedur Penjadwalan Mata Kuliah Perancangan dan Normalisasi Database Perancangan Algoritma Penjadwalan Perancangan Form Perancangan Perangkat Lunak Gambar 1. Metodologi penelitian

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut merupakan hasil dari tiap tahapan proses desain berikut pembahasannya. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui prosedur penjadwalan mata kuliah yang dilakukan pada saat ini. Penelitian pendahuluan ini dilakukan dengan melakukan wawancara kepada Bapak L. Rabindranath Harimurti, selaku kepala tata usaha yang telah melakukan proses penjadwalan selama beberapa semester sebelumnya. Hasil dari wawancara tersebut kemudian digambarkan dalam Semarang, 7 Oktober 2015 458 bentuk context diagram dan dilanjutkan dengan data flow diagram. Context diagram tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. Identifikasi Kebutuhan Identifikasi kebutuhan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang masih belum mampu dipenuhi dalam proses penjadwalan saat ini. Identifikasi kebutuhan tersebut dilakukan untuk kebutuhan prosedur penjadwalan mata kuliah, kebutuhan jadwal mengajar dosen, dan kebutuhan jadwal kuliah mahasiswa. Poin-poin pertanyaan yang diajukan untuk mengidentifikasi kebutuhan antara lain: 1. Kelebihan dan kekurangan penjadwalan mata kuliah di FTI UNPAR saat ini 2. Saran untuk proses penjadwalan yang lebih baik Hasil dari identifikasi kebutuhan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 untuk kebutuhan prosedur penjadwalan mata kuliah, Tabel 2 untuk kebutuhan jadwal mengajar dosen, dan Tabel 3 untuk kebutuhan jadwal kuliah mahasiswa. Penjadwalan Mata Kuliah Dosen Ketua Jurusan Jadwal Praktikum Alternatif Jadwal Mengajar Mahasiswa Hasil Penugasan Dosen pengajar dan Responser BTI Jadwal Kuliah 1 semester FTI Jadwal Kuliah 1 semester FTI Jadwal Kuliah 1 semester FTI Gambar 2. Context diagram penjadwalan mata kuliah saat ini Tabel 1. Rekapitulasi kebutuhan prosedur penjadwalan mata kuliah Kebutuhan Kesalahan penjadwalan dapat diminimalisasi Penjadwalan dilakukan dalam waktu yang relatif singkat Proses penginputan data dapat dilakukan dengan cepat. Proses penginputan data dapat dilakukan dengan mudah dan nyaman Tampilan software menarik Tabel 2. Rekapitulasi kebutuhan jadwal mengajar dosen Kebutuhan Jadwal kuliah berlangsung selama jam kerja Lama waktu kegiatan belajar mengajar untuk setiap mata kuliah diperhatikan Alokasi ruangan kelas sesuai dengan jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah dan tidak terlalu penuh Maksimal 2 -3 mata kuliah yang diajar setiap dosen tiap hari Maksimal 2 mata kuliah yang diajar oleh seorang dosen atau diikuti mahasiswa berturut-turut Adanya jeda waktu yang cukup antara 1 kelas mata kuliah dengan kelas mata kuliah lainnya yang harus diajar Kelas mata kuliah yang membutuhkan mahasiswa untuk aktif seperti melakukan perhitungan matematis berlangsung pada pagi hari Jadwal penggantipenambahan kelas untuk mata kuliah tertentu telah ditentukan pada awal semester Jadwal mengajar pada kelas yang berbeda untuk 1 mata kuliah dilakukan di hari yang sama atau berdekatan Plot jadwal mata kuliah yang diajar team teaching lebih diprioritaskan Jadwal responsi berlangsung setelah jadwal kelas mata kuliah tersebut berlangsung Semarang, 7 Oktober 2015 459 Tabel 3. Rekapitulasi kebutuhan jadwal kuliah mahasiswa Kebutuhan Pembagian jadwal kuliah yang lebih merata setiap harinya Adanya jeda waktu yang cukup antara 1 kelas mata kuliah dengan kelas mata kuliah lainnya untuk setiap kelas Setiap mata kuliah pilihan memiliki jadwal yang berbeda satu sama lainnya Jadwal penggantipenambahan jadwal untuk mata kuliah tertentu telah ditentukan pada saat penjadwalan Jadwal mata kuliah yang akan diambil oleh seorang asisten diletakkan di luar jadwal praktikum atau jadwal responsi yang diajar Informasi-informasi yang disampaikan pada jadwal ditulis dengan lengkap, jelas, tersusun rapi, dan mudah dibaca Perancangan Usulan Perbaikan Prosedur Penjadwalan Mata Kuliah Prosedur penjadwalan mata kuliah saat ini belum mampu mengakomodasi seluruh kebutuhan yang telah diidentifikasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan terhadap sistem penjadwalan mata kuliah. Perbaikan untuk prosedur penjadwalan mata kuliah dilakukan dengan menggambarkannya dalam bentuk context diagram dan dilanjutkan dengan perbaikan pada data flow diagram. Context diagram dapat dilihat pada Gambar 3. Pada context diagram tersebut dapat diketahui bahwa dari context diagram prosedur penjadwalan mata kuliah saat ini dilakukan penambahan entitas eksternal, yaitu responser dan koordinator praktikum. Masing-masing dari kedua entitas eksternal tersebut akan memberikan input bagi sistem penjadwalan mata kuliah. Penjadwalan Mata Kuliah Dosen Ketua Jurusan Jadwal Praktikum Alternatif Jadwal Mengajar Mahasiswa Hasil Penugasan Dosen pengajar dan Responser BTI Jadwal Kuliah 1 semester FTI Jadwal Kuliah 1 semester FTI Jadwal Kuliah 1 semester FTI Responser Koordinator Praktikum Jadwal Jaga Asisten Alternatif Jadwal Mengajar Responser Gambar 3. Context diagram usulan perbaikan penjadwalan mata kuliah Perancangan dan Normalisasi Database Dalam merancang suatu perangkat lunak, perlu dirancang database yang sesuai dengan kebutuhan dan selanjutnya dilakukan evaluasi pada database terlebih dahulu untuk mengetahui database yang digunakan telah mampu mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan yang ada dan memiliki struktur yang baik atau belum. Selain itu, evaluasi pada database perlu dilakukan agar data yang digunakan dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan tetap konsisten, meskipun pengguna menambahkan, memodifikasi, atau menghapus beberapa data yang ada. Dengan demikian, redundansi atau anomali data pada saat penggunaan dapat dihindari. Perancangan Algoritma Penjadwalan Berdasarkan spesifikasi teknis yang telah ditentukan berdasarkan identifikasi kebutuhan sebelumnya dan telah diprioritaskan berdasarkan hasil perhitungan pada House of Qualiy HOQ untuk prosedur proses penjadwalan, maka ditargetkan bahwa perbaikan sistem penjadwalan untuk prosedur proses penjadwalan mampu memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Tidak ada mata kuliah yang bentrok untuk setiap kelas ataupun untuk setiap dosen 2. Waktu yang diperlukan untuk menghasilkan jadwal mata kuliah yang baik kurang dari 8 jam.